Work life balance adalah hal yang selalu ingin dicapai pekerja. Namun, work life balance semakin sulit dicapai ketika perusahaan mulai menerapkan work from home atau work from anywhere. Ini karena WFH atau WFA mengaburkan batas antara kerja dan kehidupan pribadi. Maka, hadirlah sebuah konsep baru yang disebut work life integration.
Konsep ini percaya bahwa pekerja bisa mengintegrasikan pekerjaan dan kehidupan pribadi daripada memisahkannya.
Lalu, seperti apa penerapan dan manfaatnya? Apakah perusahaan bisa menerapkan hal ini? Mari temukan jawabannya dalam artikel LinovHR!
Apa Itu Work Life Integration
Mengutip dari UC Berkeley’s Haas School of Business, istilah work life integration (WLI) adalah menyinergikan keseluruhan aspek dalam kehidupan, yaitu bekerja, keluarga, kehidupan personal, dan lain sebagainya. Iistilah ini menyatakan bahwa bekerja dan kehidupan pribadi bukan lagi hal yang terpisah.
Jadi, bisa diartikan work life integration adalah integrasi antara waktu pekerjaan dan waktu pribadi. Dengan menerapkan hal ini, Anda bisa lebih fleksibel.
Contoh penerapan work life integration adalah Anda bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga saat melakukan panggilan konferensi atau membawa anak-anak ke kantor saat sekolah libur.
Ketika Anda mampu mengoordinasikan jadwal dan tanggung jawab dengan benar, Anda bisa mendapatkan kepuasan di kehidupan pribadi maupun karier. Begitupun sebaliknya, saat integrasi kehidupan dan kerja tidak seimbang, Anda akan mengalami penurunan kepuasan dan produktivitas.
Perbedaan Work Life Integration dan Work Life Balance
Sebelum kita mengenal work life integration, terlebih dulu kita mengenal work life balance. Kedua konsep ini adalah cara yang valid untuk mencapai keseimbangan antara tanggung jawab pribadi dan profesional. Namun, kedua konsep ini memiliki perbedaan.
Perbedaan tersebut terletak pada cara mencapai keseimbangan itu.
Baca Juga: Work Life Balance: Pengertian dan Manfaatnya
Konsep work life balance mencetuskan bahwa Anda akan mencapai kondisi ideal apabila bisa memisahkan kehidupan personal dan pekerjaan.
Work life balance menyatakan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi hidup berdampingan, namun masing-masing berkembang secara terpisah. Ada batasan yang tegas antara kehidupan personal dan kehidupan pekerjaan, sehingga Anda bisa mencurahkan perhatian penuh pada masing-masing kehidupan tersebut.
Sementara itu, work life integration berusaha untuk mendekatkan atau mengintegrasikan pekerjaan dan kehidupan. Lewat konsep ini, Anda harus melihat bahwa setiap aktivitas pekerjaan dan kehidupan personal adalah satu kesatuan.
Konsep ini tidak menarik garis pemisah antara waktu kerja dan waktu personal. Anda bisa lebih fleksibel dalam membagi waktu dan fokus untuk melakukan aktivitas kerja dan kehidupan pribadi.Â
Manfaat Work Life Integration
Menurut Dr. Rebecca Mannis, yang dikutip dari US Chamber, work life balance mungkin bukan lagi cara yang tepat untuk diterapkan karyawan di dunia bisnis saat ini. Hal ini karena tuntutan tugas yang semakin kompleks dan berubah-ubah. Ketika work life balance tidak tercapai, Anda akan merasa frustasi dan merasa gagal karena tidak dapat mengalokasikan waktu yang seimbang.
Selain itu, Anda pun akan berpikir bahwa ada salah satu yang harus dikorbankan ketika ingin mencapai keseimbangan antara kehidupan dan bekerja.
Sebagai contoh, jika Anda ingin meningkatkan performa kerja, maka Anda harus rela mengorbankan waktu bersama keluarga dan terus bekerja.Â
Oleh karena itu, Anda bisa menerapkan work life integration daripada work life balance. Alasannya karena ada banyak manfaat dari menerapkan konsep integrasi work dan life.
Perusahaan yang menerapkan WLI akan membawa pengaruh besar pada operasional mereka. Ini karena pekerjaan dan suasana di perusahaan benar-benar memerhatikan aspek-aspek kehidupan, bukan hanya sekadar bekerja saja untuk memenuhi KPI.
Jadi bisa dikatakan, WLI akan membuat pekerjaan terasa seperti menjalankan kehidupan biasanya. Perusahaan tidak lagi memisahkan karyawan-karyawannya dari aspek kehidupannya. Karyawan pun bisa mengatur prioritas dengan lebih efektif.
Cara Perusahaan Mengelola Work Life Integration
Perusahaan bisa menerapkan work life integration untuk seluruh karyawannya. Jika perusahaan ingin melakukan hal ini, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Berikan Jam Kerja Fleksibel
Salah satu cara agar work life integration dapat berjalan dengan baik adalah jam kerja yang fleksibel.
Menerapkan jam kerja tertentu kepada karyawan untuk bekerja akan membuat penerapannya tidak berjalan dengan baik. Jika memungkinkan, cobalah mulai terapkan jam kerja fleksibel.
2. Coba Tetapkan Batasan
Walaupun pekerjaan dan kehidupan diintegrasikan, bukan berarti atasan dapat memanggil karyawan kapanpun. Karena itulah, coba tetapkan batasan agar penerapan work life integration ini tidak disalahartikan.
Baca Juga: Apa Itu Boundaries? Perlukah Menerapkannya di Tempat Kerja?
3. Dukung dengan Teknologi yang Tepat
Teknologi tidak bisa dilepaskan dalam penerapan work life integration. Apalagi bila perusahaan menerapkan konsep kerja remote atau WFH, kehadiran teknologi adalah sebuah keharusan.
Jadi, pastikan karyawan memiliki teknologi yang memadai untuk penerapan work life integration. Jika karyawan kesulitan memenuhi hal tersebut, cobalah untuk memberikan fasilitas misalnya meminjamkan perangkat atau memberikan akses tools tertentu yang bisa digunakan karyawan.
4. Berdayakan Masukan dari Karyawan
Work life integration tidak akan berjalan lancar tanpa adanya strategi yang relevan dan sesuai kebutuhan karyawan. Karena itu, sebelum Anda menerapkan hal ini cobalah lakukan meeting untuk mengumpulkan feedback.
Anda juga bisa mendiskusikan prioritas dan strategi untuk mengatur kehidupan dan kerja agar ideal untuk semua karyawan.
5. Fokuslah pada Produktivitas
Perusahaan harus lebih fokus pada kualitas kerja dan produktivitas karyawan, bukan lagi waktu kerja yang dihabiskan. Anda bisa membuat target performa kinerja yang jelas berdasarkan hasil evaluasi kinerja.
6. Tumbuhkan Budaya Kerja yang Positif
Cara terakhir adalah coba untuk buat budaya lingkungan kerja yang positif serta saling percaya. Hal ini dapat membangun program work life integration yang berkelanjutan.
Dengan begitu, setiap karyawan akan merasa nyaman dan bertanggung jawab.
Atur Work Life Integration Karyawan dengan Aplikasi Absensi LinovHR
Work life integration adalah salah satu konsep untuk mendukung karyawan memiliki kehidupan sosial dan pekerjaan yang ideal. Penerapannya akan menghindari overwork atau pekerjaan yang terbengkalai. Kehidupan di luar pekerjaan pun bisa berjalan dengan baik.
Menerapkan ini tentu akan mendukung kebahagiaan karyawan di tempat kerja. Hasilnya, mereka akan bekerja dengan baik dan angka turnover karyawan rendah. Karyawan juga akan memberikan hasil terbaiknya untuk memajukan perusahaan.
Oleh karena itu, untuk menerapkan work life integration perusahaan bisa memberlakukan jam kerja fleksibel atau memberlakukan WFA kepada karyawan.Â
Tidak perlu takut terkait pemantauan atau pengelolaan kehadiran, hal itu bisa dengan mudah dilakukan bersama Aplikasi Absensi LinovHR. Aplikasi Absensi LinovHR memungkinkan perusahaan memberlakukan jam kerja yang fleksibel atau WFA dengan lebih terkontrol. Ini karena fitur-fitur canggih yang dimiliki Aplikasi Absen LinovHR seperti geolocation yang sudah anti fake GPS, anti jailbreak, anti root membuat perusahaan bisa dengan pasti mengetahui lokasi karyawan.
Ada juga fitur absen dengan fingerprint atau face recognition untuk memastikan karyawan benar-benar masuk untuk bekerja. Clock in dan Clock out di aplikasi absen juga dapat membantu perusahaan untuk memastikan durasi kerja karyawan.
Penggunaan Aplikasi Absensi LinovHR tidak hanya sampai situ saja. Aplikasi ini juga memungkinkan karyawan untuk melakukan pengajuan cuti, izin, lembur, reimbursement secara mandiri melalui smartphone mereka. Cara ini tentu akan menghemat banyak waktu karyawan.
Tunggu apa lagi, ayo dukung work life integration bersama Aplikasi Absensi Online LinovHR. Ajukan demo gratisnya untuk mengetahui lebih lanjut.