Salah satu tren kerja yang belakangan ini muncul adalah Work from anywhere. Istilah ini muncul setelah banyak orang yang merasa bosan karena terlalu lama work from home.
WFA sendiri termasuk ke dalam sistem kerja hybrid. Artinya karyawan tidak perlu melakukan pekerjaannya di kantor, melainkan bisa dimanapun.
Sistem kerja hybrid sendiri mampu memberikan dampak positif bagi perusahaan dan karyawan, sebab dapat meningkatkan produktivitas dari karyawan di perusahaan.
Untuk mengetahui istilah Work from Anywhere lebih dalam, ada baiknya Anda untuk simak artikel LinovHR ini.
Pengertian Work From Anywhere
Seperti yang sudah disebutkan di atas, WFA merupakan singkatan dari Work From Anywhere. Apabila diartikan secara harfiah, WFA yaitu bekerja berarti bekerja dari mana saja. Kata “mana saja” merujuk pada fleksibilitas yang dihadirkan pada sistem kerja WFA ini.
Sederhananya, karyawan bisa bekerja dimana saja tanpa harus ada di kantor maupun di rumah mereka masing-masing. Hal ini tentunya akan memberikan sedikit kebebasan bagi para karyawan yang selalu bekerja dari rumah.
WFA tentu saja berbeda dengan WFH. Karena sesuai dengan namanya, sistem WFH hanya memungkinkan karyawan untuk bekerja di rumah saja. Sedangkan WFA memiliki sistem yang lebih fleksibel dibandingkan dengan WFH.
Kelebihan Sistem WFA
Salah satu kelebihan utama dari penerapan sistem WFA di perusahaan yaitu meningkatkan produktivitas dari karyawannya. Berikut beberapa dampak positif WFA:
1. Mengurangi Pengeluaran
Dengan bekerja secara WFA, dapat mengurangi pengeluaran transportasi seperti bensin atau ongkos transportasi ke kantor yang karyawan keluarkan per harinya. Selain menghemat waktu perjalanan karyawan, perusahaan juga bisa menghemat anggaran fasilitas kantor seperti wifi dan makan siang karyawan.
2. Koordinasi yang Efisien
Anda mungkin sering menjumpai karyawan yang memiliki jadwal meeting yang bentrok saat bekerja di office. Belum lagi jika ada meeting di lokasi kantor yang berbeda seperti kantor cabang, pusat, bertemu client, sehingga akan sulit untuk bertemu.
Adanya WFA memungkinkan proses koordinasi dengan atasan, rekan kerja, atau klien menjadi lebih efektif. Kendala seperti itu bisa terminimalisir karena setiap orang dapat menghadiri pertemuan secara online dimana saja, agar tercapainya tujuan perusahaan dengan baik.
3. Peningkatan Kepuasan Kerja
Penelitian dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa WFA dapat meningkatkan produktivitas hingga 22%. Fleksibilitas ini memungkinkan karyawan menentukan jam kerja mereka, meningkatkan kepuasan kerja dan efisiensi.
Peningkatan produktivitas efek dari bekerja secara WFA tersebut juga akan berdampak positif bagi perusahaan.
4. Bisa Mengurangi Stres di Perjalanan
Selain menurunkan biaya pengeluaran karyawan, dengan bekerja secara WFA, karyawan tidak lagi harus menanggung stres dan waktu perjalanan yang panjang menuju kantor.
Selain itu, penerapan sistem WFA di perusahaan dapat membuat karyawan menjadi lebih bahagia dan bisa mengeksplorasi potensi dirinya lebih dalam lagi di luar dari pekerjaannya.
5. Work-Life Balance
WFA memberikan fleksibilitas waktu sehingga karyawan bisa mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Poin penting yang harus dipahami yaitu, WFA dapat meningkatkan work-life balance bagi para karyawan yang ada. Sistem WFA juga memiliki sifat yang fleksibel, mengingat bahwa aspek fleksibel merupakan sebuah aspek penting yang sangat diperlukan di era seperti saat ini.
Maka dari itu penting sekali bagi perusahaan untuk mempertimbangkan untuk menggunakan sistem WFA di kantornya.
Baca Juga: WFA di Bali? Berikut Rincian Biaya Hidupnya
Kekurangan Sistem WFA
Terdapat beberapa tantangan dalam bekerja menggunakan sistem WFA, yakni:
1. Merasa Terisolasi
Meskipun WFH memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan karyawan, namun lama-kelamaan karyawan akan merasa kesepian dan terisolasi.
Ini dikarenakan mereka banyak menghabiskan waktu sendiri dan berfokus pada pekerjaannya. Hal ini tentunya bisa menimbulkan masalah baru yang dapat terjadi ke depannya.
Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan dampak positif dan juga dampak buruk dari menerapkan sistem WFA ini. Supaya perusahaan dan juga karyawan tidak mengalami kerugian di masa yang akan datang.
2. Komunikasi Kurang Efektif
Tantangan yang kedua yaitu tingkat efektivitas komunikasi yang menurun. Sistem WFA membuat para karyawan untuk bekerja di tempat dan juga waktu yang berbeda. Hal ini tentunya bisa mengganggu alur komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan maupun atasan kepada bawahan.
Komunikasi pada sistem kerja WFO lebih terarah dan efektif, karena pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada pada tempat yang sama yaitu di kantor.
Maka dari itu, perusahaan harus bisa menciptakan pendekatan yang tepat untuk mencegah atau menjadi solusi bagi permasalahan ini.
3. Kehidupan Personal dan Profesional Tercampur
Tantangan yang ketiga yaitu bercampurnya kehidupan personal dengan profesional. WFA memang memiliki sifat yang fleksibel. Namun, jika karyawan tidak memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, hal ini tentunya akan dapat merugikan karyawan itu sendiri.
Waktu kerja yang tercampur dengan waktu untuk diri sendiri akan membuat karyawan yang bersangkutan kelelahan dan dapat mengurangi waktu istirahatnya.
Oleh karena itu, hal ini patut untuk diperhitungkan oleh karyawan yang bersangkutan, agar tidak menjadi senjata makan tuan di kemudian hari.
Baca Juga: Penilaian Kinerja PNS WFA, Bagaimana?
Tips untuk HR yang ingin Menerapkan Sistem WFA
Ada beberapa tips yang bisa seorang HR gunakan jika ingin menerapkan sistem WFA dengan baik dan optimal. Berikut beberapa tips yang bisa digunakan:
- Sediakan Infrastruktur Memadai. Pastikan karyawan peralatan yang memadai untuk menunjang pekerjaan dengan sistem WFA. HR dapat menyediakan fasilitas seperti software kolaborasi seperti Slack, Google Drive, Google Docs, dan lainnya.
- Buat Kebijakan Jelas: HR perlu mengembangkan kebijakan yang jelas terkait WFA, termasuk jam kerja, prosedur komunikasi, dan pengelolaan waktu. Hal ini membantu memastikan bahwa semua karyawan memiliki pemahaman yang seragam tentang harapan dan tata cara dalam bekerja secara WFA. Sebagai contoh, adanya penambahan jam absensi secara random dan penerapan punishment, sehingga karyawan terus memantau peralatan kerjanya.
- Berikan Dukungan dan Pelatihan: HR perlu menyediakan dukungan dan pelatihan kepada karyawan untuk menerapkan sistem WFA. Seperti penggunaan alat-alat digital, manajemen waktu yang efektif, serta kesejahteraan mental dan fisik saat bekerja dari jarak jauh.
Pantau Kehadiran Karyawan Saat WFA dengan Aplikasi Absensi LinovHR
Menerapkan sistem work from anywhere untuk perusahaan perlu banyak adaptasi. Karena sistem ini jauh berbeda dari kebiasaan kantor pada umumnya.
Salah satu yang harus jadi perhatian besar perusahaan adalah bagaimana me-monitoring karyawan. Karena pastinya akan sangat sulit jika masih menggunakan cara manual.
Beruntungnya, sekarang sudah ada aplikasi absensi online dari LinovHR yang dapat membantu proses absensi dan monitoring karyawan selama WFA.Â
Dengan berbagai fitur canggihnya, karyawan bisa melakukan absensi dimana saja. Proses absensi juga sangat mudah, cukup dengan selfie atau fingerprint.
Data absen juga akan langsung masuk ke Timesheet. Melalui fitur Timesheet, perusahaan dapat dengan mudah mengelola catatan kehadiran karyawan. Yang nantinya dapat dianalisis dan dilakukan perbandingan dengan jadwal kerja karyawan, untuk menghasilkan status kehadiran karyawan yang akurat.
Terdapat juga fitur-fitur lain yang dapat memudahkan perusahaan dalam mengelola kegiatan yang berhubungan dengan absensi karyawan.
Cari tahu selengkapnya dengan mendaftar demo secara gratis!