Ada berbagai macam istilah yang ada di dunia ini. Dalam dunia bisnis atau usaha, ada istilah wholesale yang banyak digunakan dan dipraktekkan oleh penggiat bisnis.
Tanpa kita sadari, istilah ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Apa itu wholesale? Berikut pembahasan lengkapnya!
Pengertian Wholesale
Bila merujuk pada arti bahasanya, wholesale dalam bahasa Indonesia adalah grosir/borongan/kulakan/penjualan secara besar-besaran. Namun, mengacu pada Oxford Dictionary, wholesale artinya penjualan barang dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali secara retail oleh orang lain.
Menurut Irma Nilasari & Sri Wilujeng (2006), wholesaler adalah pihak yang bertindak sebagai perantara yang memperdagangkan produk dalam jumlah besar. Akan tetapi, prosesnya tidak sampai ke tahap penjualan akhir untuk sampai ke tangan konsumen.
Para prakteknya, wholesale adalah sebuah kegiatan bisnis distribusi suatu produk dengan cara melakukan pembelian produk tertentu secara besar-besaran kepada produsen atau pihak yang berperan sebagai penyedia produk.
Setelah dilakukan pembelian dalam jumlah besar maka produk yang sudah dibeli tersebut didistribusikan kembali kepada industri, pebisnis atau pengecer dan lain sebagainya.
Jenis Wholesale
Terdapat beberapa jenis wholesale yang sering dilakukan di dunia usaha. Apa saja jenis-jenisnya? Berikut beberapa diantaranya.
1. Merchant Wholesaler
Jenis pertama adalah merchant wholesaler. Wholesaler jenis ini adalah seseorang yang melakukan pembelian dalam jumlah besar terhadap suatu produk. Pembelian ini dilakukan kepada pihak manufaktur, distributor, atau wholesaler lainnya. Merchant wholesaler biasanya dilakukan oleh perusahaan mandiri yang memiliki hak milik atas nama barang-barang atau produk yang mereka jual.
2. Agen atau Broker
Bisa jadi istilah agen sudah akrab di telinga Anda semua. Agen atau broker bertindak sebagai perantara transaksi jual beli antara wholesaler dengan distributor resmi maupun pihak manufaktur.
Jadi pada prinsipnya, seorang agen bertugas untuk memberi bantuan wholesaler dalam mencari distributor atau penyedia produk dengan harga wajar namun tetap memiliki kualitas tinggi.
Baca Juga: Apakah Broker dan Makelar Sama?
3. Divisi Distribusi atau Distributor Resmi
Pada divisi distribusi, kegiatan yang terjadi di dalamnya adalah seseorang atau pihak yang memiliki tugas mendistribusikan suatu produk dari perusahaan manufaktur. Pihak yang berperan sebagai divisi distribusi manufaktur ini terikat dengan regulasi perusahaan.
4. Kantor Pusat dan Kantor Cabang Ritel
Apabila pada jenis yang sebelumnya pelaku wholesale berasal dari luar perusahaan, maka pada jenis ini produsen yang menjadi pelaku kegiatan wholesaling itu sendiri.
Dengan kata lain, produsen melakukan kegiatan wholesale secara mandiri. Untuk melakukan wholesale terbagi menjadi dua macam yaitu adanya kantor cabang penjualan dan kantor pusat, serta kantor pembelian.
Baca Juga: Perusahaan Dagang: Pengertian, Jenis, Karakteristik, Akun dan Prosesnya
Keuntungan Wholesale
Dari mana pelaku wholesale mendapatkan keuntungan? Kata kuncinya adalah “selisih.” Hampir sama dengan kegiatan jual beli lainnya dimana pelaku usaha mencari keuntungan dari margin yang ada.
Dalam hal ini, pelaku wholesale mencari selisih harga yang didapatkan dari produsen dengan harga barang yang dijual kepada pihak pengecer.
Faktor distribusi kepada pengecer juga sangat mempengaruhi. Sebab semakin jauh jarak yang diperlukan untuk sebuah produk sampai ke pihak selanjutnya, maka mark up harga jual juga menjadi bertambah tinggi. Selain itu ada beberapa keuntungan jika Anda menjadi wholesaler yaitu:
- Mendapatkan harga grosir. Anda akan membeli dalam jumlah besar, maka penetapan harga akan berbeda jika dibandingkan dengan harga eceran.
- Untung besar. Anda mendapatkan keuntungan besar karena pembeli melakukan pembelian produk dari Anda dalam jumlah yang juga besar.
- Kemudahan akses produk. Demi menjual produk dalam jumlah besar tentunya Anda memiliki kedekatan dengan kondisi pasar yang Anda berikan supply produk. Karena jaringan yang Anda miliki ini maka Anda bisa lebih mudah mengakses produk sesuai dengan permintaan pasar.
Fungsi Wholesale
Selain jenis dan keuntungan, wholesale juga memiliki fungsi sebagai berikut:
- Penjualan dan promosi.
- Memecah produk menjadi unit-unit yang lebih kecil
- Menentukan jenis pembelian yang tepat sesuai dengan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
- Pergudangan dan penyimpanan persediaan produk.
- Membantu keuangan baik pemasok dan konsumen. Sebab, wholesaler dapat memberikan kelonggaran kredit kepada konsumen, dan memesan barang serta membayar produk yang sudah dibeli kepada produsen atau pemasok.
- Memperlancar penyaluran produk dari produsen ke konsumen
- Memberikan informasi pasar baik kepada konsumen maupun pihak pemasok seperti perkembangan harga, jenis produk baru dan lain-lain
- Menanggung resiko kerusakan produk
- Memberikan layanan konseling atau memberikan masukan kepada pengecer mengenai tata cara penjualan produk yang lebih baik.
Baca Juga: Perkembangan Fintech di Indonesia Beserta Manfaatnya
Perbedaan Wholesale, Distributor dan Retailer
Mungkin karena adanya kemiripan dari aktivitasnya, Anda sedikit bingung membedakan antara wholesale, distributor dan retailer. Berikut adalah beberapa perbedaannya.
Wholesale
Anda melakukan pembelian produk menggunakan modal milik sendiri untuk kemudian memasarkan produk yang ada sesuai dengan inisiatif Anda sendiri pula.
Sehingga Anda tidak terikat perjanjian apapun dengan pihak manapun juga. Karena tidak adanya perjanjian yang mengikat maka wholesaler tidak memiliki dukungan seperti yang dimiliki oleh seorang distributor resmi.
Distributor
Berbeda dengan wholesaler, antara pihak distributor dengan perusahaan penyedia produk terdapat sebuah kesepakatan. Oleh sebab itu, bagi perusahaan yang memiliki jaringan distributor resmi mereka biasanya tidak menggunakan atau menjalin kerjasama dengan wholesaler.
Retailer
Sedangkan retailer adalah pihak yang menjual produk langsung kepada konsumen. Produk yang dijual sudah dipecah menjadi unit terkecil.
Dalam kata lain, retailer adalah pihak penjual yang berhadapan langsung dengan konsumen. Perbedaan lainnya adalah harga produk per satuan yang dijual retail lebih mahal daripada harga yang dijual wholesaler kepada pengecer.
Penentuan Harga Jual dalam Wholesale
Terdapat beberapa cara menentukan harga jual dalam wholesale, diantaranya:
- Manufacturer Suggested Retail Price atau MSRP. Secara singkat, penentuan menggunakan MSRP adalah harga jual produk yang disarankan oleh pihak manufaktur kepada pelaku wholesale.
- Keystone Pricing. Artinya adalah pihak wholesale melakukan penggandaan biaya pembelian barang.
- Multiple Pricing. Pihak wholesale melakukan pengemasan ulang produk. Misalnya dengan metode bundle, dimana masing-masing bundle bisa sebanyak 3 unit, 5 unit, 10 unit dan sebagainya.
- Discount. Pihak wholesale melakukan potongan harga dari harga normal. Biasanya harga awal sudah di mark up untuk kemudian diberikan potongan harga.
- Above Competitor Pricing. Harga di atas rata-rata pesaing untuk menciptakan kesan eksklusivitas.
- Below Competitor Pricing. Harga lebih rendah dari pesaing yang bergerak di produk yang serupa.
Itulah penjelasan lengkap mengenai wholesale. Mulai dari pengertian, jenis, fungsi dan perbedaan antara distributor dan retailer.
Semoga penjelasan ini berguna menambah wawasan bagi Anda yang ingin bergerak di sebuah industri perdagangan. Salam sukses selalu!