Pada setiap bisnis atau perusahaan yang berdiri, pastinya memiliki nilai yang berfungsi sebagai acuan ukuran dari sebuah perusahaan. Di dalam dunia bisnis, nilai dari perusahaan tersebut dinamakan dengan istilah valuasi.Â
Valuasi merupakan sebuah tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui seberapa sukses dan besarnya suatu perusahaan yang berdiri.
Istilah ini sendiri melekat pada perusahaan startup. Padahal istilah satu ini tidak hanya untuk perusahaan startup saja, melainkan bisa untuk semua perusahaan, termasuk konvensional.
Untuk memudahkan Anda dalam memahami apa itu valuasi, pada artikel ini LinovHR akan membahas istilah satu ini secara mendalam dan detail.
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Valuasi?
Valuasi adalah sebuah proses atau kegiatan melakukan perhitungan untuk menentukan nilai terkini dari sebuah perusahaan. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam melakukan perhitungan valuasi yakni kualitas manajemen, banyaknya aset yang dimiliki, pendapatan, serta struktur permodalan.
Perlu dicatat, nilai valuasi perusahaan dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti performa perusahaan, maupun kondisi keuangan perusahaan saat itu.
Oleh sebab itu, perhitungan valuasi biasanya dilakukan secara berkala, untuk dapat mengetahui kondisi dan nilai perusahaan secara terkini.
Pada dunia investasi, valuasi merupakan hal yang sangat penting bagi para investor sebelum mengucurkan dananya pada perusahaan tertentu. Para investor tentunya akan mencari dan memilih perusahaan yang memiliki nilai valuasi yang tinggi, karena hal itu merupakan sebuah bukti kemajuan dan kesuksesan perusahaan.
Faktor yang Mempengaruhi Nilai Valuasi
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa nilai valuasi di setiap perusahaan berubah-ubah seiring berjalannya waktu, karena disebabkan oleh beberapa faktor.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai valuasi dari sebuah perusahaan.
-
Kestabilan Penjualan
Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan yaitu kestabilan penjualan. Tidak hanya stabil, penjualan juga perlu untuk mengalami peningkatan, agar valuasi atau nilai dari perusahaan juga dapat meningkat.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Omzet dan Profit dalam Dunia Bisnis
-
Pendanaan Bisnis
Perusahaan atau bisnis yang mampu untuk mengoptimalkan dan memanfaatkan pendanaan yang masuk, maka akan dapat meningkatkan nilai dari perusahaan atau bisnisnya.
Faktor ini juga sangat penting di mata investor. Sebab, perusahaan yang mampu mengelola dana yang masuk secara optimal, akan menjadi nilai plus di mata para investor yang akan menyuntikan dananya ke perusahaan.
-
Model Bisnis
Model bisnis dari sebuah perusahaan juga memegang peranan penting bagi peningkatan nilai atau valuasi.
Model bisnis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen, mampu meningkatkan penjualan, yang secara otomatis akan mendongkrak nilai dari perusahaan itu sendiri.
Sebaliknya, jika model bisnis tidak sesuai dan tidak menjawab kebutuhan konsumen, maka perusahaan tidak akan mendapat keuntungan, sehingga menurunkan valuasi perusahaan.
-
Kualitas Pekerja atau Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM atau pekerja merupakan elemen yang penting bagi sebuah bisnis dan perusahaan. SDM yang baik dan berkualitas akan mampu membuat perusahaan untuk berkembang dan maju. Hal ini, secara tidak langsung akan mempengaruhi nilai dari sebuah perusahaan di mata dunia.
-
Jumlah Aset
Semakin banyak aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka semakin tinggi juga valuasi yang mereka miliki. Contoh dari aset tersebut yaitu kendaraan, peralatan, bangunan, dan sejenisnya.Â
Aset sendiri termasuk ke dalam salah satu faktor dari metode valuasi absolut.
-
Persaingan di Industri
Apabila perusahaan Anda memiliki prospek yang lebih baik dan menjanjikan dibandingkan dengan kompetitor Anda pada industri yang sama, maka hal itu akan mampu untuk meningkatkan valuasi dari perusahaan Anda.
Persaingan industri sendiri termasuk ke dalam salah satu faktor dari valuasi relatif, yang artinya valuasi sebuah perusahaan dinilai berdasarkan perbandingan terhadap kondisi bisnis yang lain, pada industri yang sama.
Cara Menghitung Valuasi Perusahaan
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghitung valuasi dari sebuah perusahaan.
-
Kapitalisasi Pasar
Cara pertama yang bisa Anda lakukan yaitu dengan menghitung kapitalisasi pasar yang dimiliki. Caranya terbilang mudah, yaitu Anda hanya perlu untuk mengalikan harga dari saham perusahaan dengan total saham yang saat ini ada di pasar.
Contoh, jika perusahaan A memiliki total saham yang beredar sebanyak 100 juta lembar, dan harga per lembarnya Rp1.000. Maka kapitalisasi pasar dari perusahaan A yaitu sebesar 100 miliar.
-
Valuasi Aset
Cara selanjutnya yaitu melalui aset yang Anda miliki. Nilai dari aset sebuah perusahaan, dapat menentukan valuasi dari perusahaan itu sendiri.
Cara menghitungnya yaitu total dari nilai aset dikurangi dengan total hutang yang dimiliki. Contohnya perusahaan A memiliki total nilai aset sebanyak Rp500 juta, lalu total hutangnya sebesar Rp250 juta, maka valuasi asetnya yaitu sebesar Rp250 juta.
Meskipun terbilang cepat dan mudah, perhitungan valuasi melalui aset ini, dinilai kurang terlalu akurat.
-
Discounted Cash Flow
Cara menghitung valuasi melalui metode DCF ini yaitu dengan memperkirakan arus kas di masa yang akan datang.
Artinya Anda perlu untuk melakukan perkiraan jumlah pendapatan dan juga pengeluaran perusahaan dalam beberapa waktu ke depan.
Selanjutnya, jumlah tersebut dikurangi dengan jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan di masa sekarang.
-
Profit Multiplier
Menghitung valuasi perusahaan dengan metode ini, terbilang salah satu cara yang paling akurat untuk dilakukan. Laba sebuah perusahaan merupakan indikator utama yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dibandingkan pendapatan secara keseluruhan.
Cara menghitung profit multiplier yaitu dengan mengalikan profit perusahaan.
-
RevenueÂ
Cara yang terakhir yaitu melalui revenue. Anda hanya perlu mengalikan jumlah pendapatan kotor di tahun sebelumnya dengan industri multiplier. Contohnya, jika pendapatan kotor Anda di tahun sebelumnya sebesar Rp200 juta dan multipliernya adalah 3, maka valuasi perusahaan Anda sebesar Rp600 juta.
Baca Juga: Macam-Macam Revenue Stream
Optimalkan Valuasi Perusahaan Anda dengan LinovHR
Salah satu faktor yang menentukan valuasi dari sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusianya atau SDM. Memiliki SDM yang baik dengan performa yang memuaskan adalah sebuah hal yang didambakan oleh setiap perusahaan.
Maka dari itu penting sekali untuk melakukan penilaian terhadap kinerja dari setiap karyawan yang Anda miliki. Penilaian kinerja juga dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi pencapaian.
Saat melakukan penilaian kinerja, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal agar penilaian dapat berimbang. Cara manual mungkin bisa membantu Anda tapi hal tersebut bisa memakan waktu lama.
Anda dapat dengan mudah melakukan penilaian kinerja dengan Aplikasi Penilaian Kinerja Pegawai dari LinovHR. Dengan Modul Performance Management yang terdapat pada aplikasi ini, Anda dapat mengelola segala proses manajemen kinerja karyawan.
Seperti penentuan target (goals) , penilaian kinerja, hingga laporan atau hasil review dari setiap karyawan secara cepat, tepat, dan akurat.
Fitur Goals membantu mencerminkan sejauh mana progress perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sementara untuk tracking kinerja pegawai terdapat fitur KPI. Fitur ini memungkinkan untuk melakukan penilaian kinerja karyawan secara individu.
Tertarik untuk mencobanya?
Segera hubungi tim kami untuk info lebih lanjut.