Usaha Ekstraktif Adalah: Pengertian, Contoh dan Ciri-cirinya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Usaha Ekstraktif adalah
Isi Artikel

Anda tentu tak asing lagi dengan perusahaan pertambangan seperti Freeport atau Pertamina. Tahukah Anda, bahwa tipe usaha yang dijalankan perusahaan-perusahaan tersebut disebut dengan usaha ekstraktif? 

PT Freeport ataupun Pertamina dikategorikan sebagai contoh usaha ekstraktif karena kedua perusahaan mengambil hasil alam sebagai bahan industrinya. Kemudian, mereka mengolah hasil alam menjadi produk yang bisa digunakan masyarakat. 

Ulasan LinovHR di bawah ini akan mengenalkan kepada Anda tentang usaha ekstraktif. Simak selengkapnya di sini!

Apa Itu Usaha Ekstraktif?

Usaha ekstraktif adalah kegiatan perdagangan yang memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan baku industrinya. Hasil kekayaan alam yang ada kemudian diolah hingga menjadi produk yang bisa digunakan masyarakat luas dengan mudah.

Contoh perusahaan ekstraktif adalah perusahaan pertambangan, perusahaan perikanan, perusahaan pertanian, dan sebagainya.

Baca juga: Mengenal Jurusan Agroteknologi dan Jenjang Karirnya

Contoh Usaha Ekstraktif

Indonesia memiliki banyak sekali badan usaha ekstraktif karena memiliki kekayaan alam yang melimpah. Contoh usaha ekstraktif yang ada di negara ini adalah sebagai berikut:

1. Usaha di Bidang Perikanan Laut

Usaha ekstraktif di bidang perikanan laut berarti menangkap, mengemas, dan mendistribusikan hasil laut seperti ikan.

Di Indonesia, kegiatan ini contohnya dilakukan oleh PT Bahtera Adimina Samudra Tbk.

2. Usaha di Bidang Perkebunan

Usaha di bidang perkebunan yaitu menanam, mengolah, dan memasarkan tanaman kebun. Misalnya sayuran, rempah, buah-buahan, dan lainnya.

Namun, hasil perkebunan yang mungkin paling Anda kenal adalah kelapa sawit. Usaha ini dijalankan oleh PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk dan PT Astra Agro Lestari Tbk.

3. Usaha di Bidang Pertambangan

Usaha pertambangan mencakup penggalian hasil bumi seperti minyak, gas alam, emas, dan logam. Kegiatan ini dimulai dengan menyelidiki dan mengeksplorasi lokasi hasil bumi, melakukan konstruksi, hingga mengolah bahan baku.

Usaha ekstraktif pertambangan dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), PT Freeport, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

4. Usaha di Bidang Kehutanan

Usaha di bidang kehutanan ada kaitannya dengan memanfaatkan hasil hutan untuk diolah dan diproses menjadi barang jadi. Misalnya pepohonan dan getah karet.

Usaha ekstraktif di bidang kehutanan yang berada di Indonesia di antaranya PT Raja Garuda Mas, PT Asia Pulp and Paper Sinarmas, dan PT Barito Pacific TBK.

5. Usaha di Bidang Pertanian

Usaha di bidang pertanian melakukan kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan hasil alam. Sebenarnya, usaha pertanian sudah banyak dilakukan di Indonesia oleh petani.

Namun dalam skala besar, usaha pertanian dilakukan oleh perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk.

Baca juga: Green Jobs, Profesi yang Bisa Selamatkan Lingkungan

6. Usaha di Bidang Peternakan

Peternakan merupakan usaha ekstraktif karena membesarkan hewan ternak agar bermanfaat bagi masyarakat.

Perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang ini misalnya PT Santosa Agrindo dan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk.

7. Usaha di Bidang Pembuatan Garam

Di bidang pembuatan garam, perusahaan memanfaatkan air laut dengan mengambilnya lalu mengeringkannya hingga menjadi kristal garam.

Namun, perusahaan tak hanya mendapatkan kristal garam dari laut karena kini penambangan di daratan juga bisa menghasilkan kristal garam, misalnya garam himalaya.

Di Indonesia, perusahaan terkemuka yang bergerak di bidang ini adalah PT GARAM (Persero).

Baca Juga: Seperti Apa Itu Pasar Monopoli?

Ciri-ciri Badan Usaha Ekstraktif

Badan usaha ekstraktif memiliki ciri khusus. Ciri-ciri badan usaha ini yaitu:

1. Mengambil Bahan Produksi dari Alam

Ciri badan usaha ekstraktif yang pertama adalah mengambil bahan produksi dari alam. Badan usaha ini memanfaatkan hasil alam kemudian mengolahnya menjadi produk jadi yang memberi nilai tambah.

2. Mencari Keuntungan dari Alam

Sebenarnya badan usaha ekstraktif juga memiliki tujuan yang sama seperti bentuk usaha lainnya, yaitu untuk mengambil keuntungan. Hanya saja usaha ekstraktif memanfaatkan pengolahan produk alam untuk mendapat laba.

Keuntungan Menjalankan Bisnis Ekstraktif

Jika menjalankan bisnis ekstraktif, Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan di bawah ini:

1. Membantu Mengelola Alam

Usaha ekstraktif akan membantu pengelolaan alam menjadi lebih terarah. Ini karena ketika perusahaan mengambil sumber daya alam, mereka juga akan turut mengembangkan dan menjaganya.

Misalnya usaha di bidang perhutanan akan melakukan penebangan pohon dan penanaman pohon kembali.

Hal ini sangat penting agar alam dapat tetap terjaga. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang akan mengambil sumber daya alam tidak boleh melakukannya secara sembarangan. Perusahaan perlu melalui serangkaian persyaratan dan uji kelayakan terlebih dahulu.

2. Mendapat Keuntungan

Setiap bisnis memiliki tujuan utama yaitu mendapat keuntungan. Tak terkecuali dengan bisnis ekstraktif. Apalagi jika bisnis dijalankan dengan baik dan benar.

Oleh karena itu, mendapat keuntungan merupakan salah satu hal yang bisa Anda peroleh jika mendirikan usaha ekstraktif.

3. Membuka Lapangan Kerja 

Ketika Anda membuka usaha ekstraktif, Anda tentu saja turut membuka lapangan kerja. Anda akan membutuhkan tenaga kerja untuk membantu mengelola sumber daya alam sehingga menghasilkan produk yang bisa dikonsumsi masyarakat luas. 

Ini merupakan hal yang positif karena terbukanya lapangan kerja dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Karyawan yang bekerja di perusahaan Anda akan bisa menafkahi diri dan keluarganya serta dapat turut berkontribusi terhadap keuangan negara.

4. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat 

Banyak sekali lini kehidupan manusia yang harus dipenuhi dengan memanfaatkan alam. Itulah mengapa usaha ekstraktif sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Jika langsung mengambil dari alam, masyarakat mungkin akan mengalami kesulitan karena bahan yang diambil mungkin tidak bisa langsung digunakan. Akan tetapi jika menggunakan produk yang diproses oleh perusahaan ekstraktif, masyarakat bisa langsung menggunakannya dengan mudah.

Demikian pembahasan mengenai pengertian, ciri-ciri, keuntungan, dan contoh usaha ekstraktif. Semoga pembahasan yang telah LinovHR sediakan kali ini bisa bermanfaat untuk Anda.

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru