Turnover cost adalah salah satu tantangan besar yang harus dihadapi perusahaan saat mengalami pergantian karyawan.
Ketika karyawan mengajukan resign, perusahaan tidak hanya mengalami penurunan produktivitas akibat hilangnya tenaga kerja. Mereka juga harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
Maka dari itu, penting bagi untuk memperhatikan pengertian dan cara menghitung biaya satu ini guna meminimalisir kerugian dan meningkatkan efektivitas strategi manajemen karyawan. Simak selengkapnya di sini.
Apa Itu Turnover Cost?
Turnover cost adalah biaya yang timbul ketika karyawan meninggalkan perusahaan dan perlu digantikan dengan karyawan baru.
Biaya ini tidak hanya mencakup pengeluaran langsung seperti perekrutan, pelatihan, dan administrasi, tetapi juga biaya tidak langsung yang lebih sulit diukur. Contohnya penurunan produktivitas, penurunan moral tim, dan pengetahuan serta pengalaman yang hilang bersama mantan karyawan bersangkutan.
Biaya ini merupakan salah satu metrik yang penting karena bisa berdampak besar terhadap tingkat profitabilitas dan stabilitas operasional perusahaan. Perusahaan dengan tingkat employee turnover yang tinggi biasanya harus menanggung biaya turnover yang besar pula.
Maka dari itu, memahami turnover cost dan komponen-komponennya sangatlah penting untuk membantu perusahaan dalam mengelola strategi retensi karyawan dan meminimalisir kerugian finansial yang mungkin terjadi.
Baca juga:
Komponen Turnover Cost
Apa saja komponen yang harus ada dalam turnover cost? Berikut uraian lengkapnya.
1. Biaya Perekrutan
Biaya perekrutan mencakup seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencari, menyaring, dan memilih kandidat yang tepat.
Pengeluaran ini juga termasuk biaya memasang iklan lowongan pekerjaan, membayar konsultan perekrutan atau agen tenaga kerja, biaya administrasi, serta waktu dan sumber daya yang digunakan oleh tim HR dalam proses seleksi.
Biaya perekrutan bisa menjadi sangat tinggi, terutama untuk posisi dengan kualifikasi khusus atau jabatan manajerial.
2. Biaya Pelatihan
Setelah karyawan baru diterima, perusahaan perlu mengeluarkan biaya lagi untuk melakukan pelatihan dan orientasi.
Selain uang untuk membayar pelatihan formal, harga lain yang harus dibayar adalah waktu yang dihabiskan oleh mentor atau supervisor untuk mengajar.
Tidak hanya bagi mentor, waktu produktivitas yang hilang ketika karyawan baru masih belajar dan beradaptasi dengan lingkungan kerja juga perlu diperhatikan.
Biaya pelatihan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keahlian dan kompleksitas pekerjaan yang harus dikuasai oleh karyawan baru.
3. Biaya Administrasi
Biaya administrasi mencakup berbagai pengeluaran terkait proses masuk dan keluarnya karyawan.
Cakupannya termasuk biaya pemutusan kontrak kerja, penyelesaian hak dan tunjangan, serta biaya administrasi lain seperti pengarsipan dokumen, pengelolaan data karyawan, hingga persiapan kontrak baru.
Meski terlihat kecil, biaya administrasi bisa menjadi besar dan membebani jika tingkat turnover karyawan tinggi.
4. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung sering kali sulit diukur, tetapi sangat berpengaruh terhadap aspek operasional perusahaan.
Harga yang harus dibayar termasuk penurunan produktivitas tim, hilangnya pengetahuan dan pengalaman yang berharga dari karyawan sebelumnya, serta penurunan moral dari karyawan lain yang ditinggalkan rekan lama.
Selain itu, kepercayaan dan loyalitas pelanggan juga bisa terpengaruh jika karyawan yang hengkang dari perusahaan memiliki hubungan langsung dengan mereka.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa biaya tidak langsung dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih besar dibandingkan biaya langsung.
Cara Menghitung Turnover Cost
Menghitung turnover cost bisa menjadi tantangan karena berbagai komponen yang harus diperhitungkan. Berikut adalah rumus sederhana yang bisa digunakan:
Turnover Cost = (Biaya Perekrutan + Biaya Pelatihan + Biaya Administrasi + Biaya Tidak Langsung)
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan mengumpulkan data mengenai biaya masing-masing dari komponen tersebut. Setelah itu, jumlahkan semua biaya terkait untuk mendapatkan jumlah biaya turnover.
Perhitungan ini akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang banyaknya biaya yang harus dikeluarkan setiap kali karyawan meninggalkan perusahaan dan digantikan oleh karyawan baru.
Dengan menghitung biaya turnover secara rutin, perusahaan dapat mengevaluasi kebijakan dan strategi retensi karyawan dengan lebih mudah, serta mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi tingkat turnover.
Optimalkan Proses Rekrutmen Anda dengan LinovHR!
Mengelola turnover karyawan memang menantang, tetapi dengan bantuan Recruitment Software LinovHR, Anda bisa mengurangi turnover cost dan meningkatkan efisiensi dari proses rekrutmen.
Hal ini karena LinovHR menawarkan berbagai fitur untuk menyederhanakan proses perekrutan, mulai dari pengelolaan kandidat hingga penilaian kinerja.
Tak lupa, ada fitur canggih yang bisa membuat sesi wawancara dengan kandidat dapat dilakukan secara otomatis yakni menggunakan bantuan AI.
Dengan begitu, Anda dapat menemukan kandidat terbaik dengan lebih cepat dan efektif. Jadi, tunggu apa lagi? Segera tingkatkan retensi karyawan dan kurangi biaya turnover dengan solusi dari LinovHR sekarang juga!