Bagi perusahaan-perusahaan besar, keberadaan business analyst bukan hal asing karena mereka membutuhkan analisa yang lebih mendalam akan kegiatan bisnis mereka agar bisa mencapai target sesuai harapan bahkan lebih.
Seorang business analyst bertanggung jawab dalam menjembatani kesenjangan antara Teknologi Informasi dan bisnis menggunakan analitik data untuk menilai proses, menentukan persyaratan, dan memberikan rekomendasi dan laporan berbasis data kepada eksekutif atau pemangku kepentingan.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang business analyst memang dekat dengan kemampuan di bidang Teknologi Informasi/Information Technology (IT).
Meskipun tidak semua business analyst adalah ahli IT, tetapi setidaknya mereka memiliki pemahaman umum tentang cara kerja sistem, produk, dan alat-alat IT.
Daya tarik akan IT ini akan memudahkan mereka dalam mengimplementasikan ilmu yang dimiliki ke dalam analisis permasalahan dalam bisnis.
Skill Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Business Analyst
Terdapat 2 aspek kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang Business Analyst, skill teknis dan personal.
Skill Teknis
- Teknologi
- Riset
- Statistical Analysis
- Financial Planning
- Dokumentasi Atas Solusi Bisnis
Skill Personal
- Problem Solving
- Pengambilan Keputusan
- Komunikasi
- Skill Manajerial
- Negosiasi
Baca Juga:ย Data Analyst: Apa itu, Tugas, Gaji, dan Perbedaanya dengan Data Scientist
Tugas Business Analyst
Business Analyst dibutuhkan karena perusahaan harus melakukan pengkajian yang benar dan akurat akan rencana strategis, model bisnis, dinamika, masalah, dan potensi yang ada.
Seorang business analyst diharapkan mampu menjalankan tugas-tugas utamanya agar perusahaan bisa bertahan, mencapai target, dan berkembang.
Berikut tugas-tugas dari business analyst diantaranya adalah:
- Melakukan analisa perilaku konsumen dan data pasar.
- Melakukan analisa struktur organisasi dan kebijakan yang diberlakukan perusahaan.
- Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan sistem dokumentasi dan penyebarluasan informasi keadaan pasar yang tengah terjadi termasuk perilaku konsumen, yang akan digunakan sebagai dasar acuan user perusahaan.
- Melakukan monitoring serta evaluasi data yang sudah diperoleh dari berbagai pengolahan data, baik itu dari jurnal, koran, dan penelitian lainnya.
- Memberikan solusi yang tepat dalam upaya meningkatkan mutu layanan dan kinerja bisnis perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
- Membantu project manager dan tenaga ahli lain dalam merancang desain aplikasi yang efektif dan efisien.
Baca Juga :ย Tugas Seorang Talent Acquisition Specialist
Tanggung Jawab Business Analyst
Seorang business analyst memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda tergantung tahapan kerja yang tengah dilakukannya.
Dalam pekerjaan business analyst sendiri setidaknya ada 5 tahapan yaitu:
1. Tahap Initiation
Tahap ini merupakan awal atau saat dimulainya proyek. Pada tahap ini, business analyst bertanggung jawab untuk:
- membantu melakukan analisa biaya serta manfaat proyek yang akan dilaksanakan;
- memahami kasus bisnis yang mungkin terjadi dari pelaksanaan proyek;
- memastikan kelayakan proyek untuk dikerjakan; dan
- mengidentifikasi pengaruh stakeholder terkait dalam pelaksanaan proyek.
ย
2. Tahap Planning
Tahap perencanaan meliputi pengumpulan persyaratan akan pelaksanaan dan pengelolaan proyek. Pada tahap ini, business analyst bertanggung jawab untuk:
- menganalisa persyaratan proyek, mengatur, dan mendokumentasikannya;
- melakukan penilaian akan solusi yang diajukan developer;
- meningkatkan komunikasi dengan stakeholder;
- membantu merumuskan rencana dalam pengelolaan proyek; dan
- merancang dan memberi rekomendasi solusi.
3. Tahap Executing
Tahap executing merupakan tahap solusi dari pengembangan proyek. Pada tahap inilah seorang business analyst bertanggung jawab dalam :
- menjelaskan persyaratan yang dibutuhkan oleh team IT;
- meninjau pengembangan solusi yang telah diusulkan pada tahap planning;
- mendiskusikan dan membuat kesepakatan akan ruang lingkup proyek;
- membuat beta test script;
- memastikan deadline yang sudah dibuat dan memahami harapan dari stakeholder; dan
- menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi melalui komunikasi yang baik dalam team.
4. Tahap Monitoring dan Controling
Tahap pengawasan dan pengontrolan dilakukan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Meskipun ada perubahan, setidaknya proyek tidak menjadi kacau. Pada tahap inilah, business analyst bertanggung jawab untuk:
- membuat test script dan mengujinya terhadap modul dan integrasi secara komprehensif;
- melaksanakan User Acceptance Test (UAT);
- membuat laporan dari pengujian yang sudah dilakukan;
- memastikan didapatkan persetujuan dari client; dan
- menjembatani apabila ada permintaan perubahan dari klien pada developer.
5. Tahap Closing
Di akhir pelaksanaan proyek, business analyst bertanggung jawab dalam hal :
- mempresentasikan proyek yang sudah selesai dilakukan kepada client;
- membuat manual training; dan
- membuat dokumentasi produk akhir dan mempelajarinya sebagai bekal untuk pengoptimalan proyek selanjutnya.
Baca Juga:ย 8 Cara Membuat Financial Planning 2023 Bagi Perusahaan Anda
Kelola Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Business Analyst Praktis dengan LinovHR
Idealnya seorang Business Analyst adalah figur yang kompeten dan mumpuni dalam menjalani setiap tugas dan tanggung jawabnya.
Selain itu, untuk mengelola tugas dan tanggung jawab seorang Business Analyst, Anda dapat memanfaatkan Software Manajemen Organisasi dari LinovHR.
Melalui fitur job yang ada di Aplikasi Organization Management, mengklasifikasi mengenai job description & tanggung jawab Business Analyst akan menjadi lebih mudah dan terstruktur .
Coba gratis 3 bulan Software LinovHR sekarang!