Transformasi organisasi telah menjadi suatu kebutuhan mendesak bagi banyak perusahaan di era ini.
Seiring dengan perubahan yang terus menerus dalam lingkungan bisnis global, organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan dan berkelanjutan.
Dalam artikel LinovHR ini, kita akan menjelajahi pentingnya transformasi organisasi, tantangan yang dihadapi, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memulai proses transformasi yang sukses. Yuk, simak!
Pengertian Transformasi Organisasi
Dalam konteks bisnis, transformasi organisasi adalah sebuah metode strategis untuk membawa organisasi ke posisi yang lebih diinginkan di masa depan.
Transformasi ini memiliki keselarasan dengan tujuan bisnis seperti pengubahan alur kerja organisasi, budaya perusahaan, hingga transformasi digital.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi dapat bertahan di tengah lingkungan bisnis yang berkembang saat ini.
Kenapa Transformasi Organisasi Penting?
Transformasi organisasi menjadi sangat penting karena berbagai faktor. Hal ini berkaitan erat dengan hasil bisnis dan pencapaian kesuksesan organisasi. Beberapa alasan pentingnya sebagai berikut:
1. Untuk Meningkatkan Performa
Peningkatan performa merupakan area penting yang sering memerlukan transformasi supaya perusahaan dapat mencapai potensi maksimal.
Menurut studi Deloitte, sebanyak 53 persen pemimpin menyatakan bahwa beralih ke kerja berbasis tim telah menghasilkan peningkatan kinerja yang signifikan.
2. Transformasi Budaya Perusahaan
Kedua, transformasi budaya menjadi esensial karena mencerminkan pengalaman seluruh stakeholder, termasuk karyawan dan pelanggan.
Budaya yang kuat dapat mengatasi tantangan seperti tingginya pergantian karyawan dan rendahnya keterlibatan.
3. Dampak Pasar
Selain itu, dampak pasar juga menjadi salah satu fokus yang berkaitan terhadap hasil bisnis.
Dalam hal ini, organisasi harus memberikan kontribusi yang transformatif dan menjalankan tanggung jawab sosialnya supaya mereka bisa tetap relevan di pasar.
4. Keunggulan Kompetitif
Transformasi juga mendukung keunggulan kompetitif dengan membangun merek atau brand yang kuat dan manajemen yang efektif.
Organisasi yang memiliki citra merek yang solid, manajemen karyawan yang terbukti efisien, dan pendekatan etis dalam melaksanakan kegiatan akan menjadi unggul di dalam sektor industri.
5. Manajemen Perubahan Organisasi
Terakhir, manajemen perubahan organisasi menjadi penting.
Pasalnya, sumber daya manusia dapat memainkan peran kunci dalam membimbing karyawan melalui perubahan dengan mengubah desain organisasi ke model baru.
Konsep Transformasi Organisasi
Konsep transformasi organisasi mencakup tantangan yang mendorong sebuah organisasi untuk mengembangkan kemampuannya dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal.
Setelah itu, mereka juga mengintegrasikannya ke dalam organisasi dengan memberdayakan sumber daya yang dimilikinya.
Tujuan utama transformasi yaitu untuk meningkatkan kapabilitas organisasi agar sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalam lingkungan bisnis.
Baca Juga: Seperti Apa Itu Future Ready Company
Contoh Transformasi Organisasi
Setelah mengetahui pengertian dan konsepnya, berikut adalah contoh transformasi organisasi yang sukses diterapkan oleh beberapa perusahaan:
1. Netflix
Netflix mengubah bisnisnya dari sekadar menjadi distributor konten digital menjadi produsen konten orisinal yang meraih pujian.
Transformasi ini dimulai pada tahun 2013 ketika CEO Netflix mengumumkan memo kepada investor dan pekerja, memfokuskan perusahaan pada konten original.
Langkah ini membawa Netflix menuju profitabilitas tiga puluh kali lipat dari sebelumnya, dengan nilai saham yang meningkat hingga 57 persen dalam setahun.
2. Nike
Nike juga melakukan transformasi dengan memperkuat relasi langsung dengan konsumen dan mengubah arus distribusi produknya.
Mereka beralih dari menjual melalui vendor lain menjadi menjual langsung ke konsumen dan bekerja sama dengan Amazon, yang menghasilkan peningkatan omset dari 52 dolar AS menjadi 88 dolar AS dalam beberapa tahun.
3. Tencent
Tencent, perusahaan internet China, Tencent, mengalami transformasi dari provider layanan chat online menjadi perusahaan yang menyediakan beragam layanan digital.
Misalnya, seperti edukasi, hiburan, dan fintech. Perusahaan ini menjadi perusahaan Asia pertama yang melewati nilai kapitalisasi 500 miliar dolar AS.
4. Hasbro
Terakhir, yaitu Hasbro juga mengubah strategi pemasaran dengan memfokuskan perhatian pada orangtua sebagai target pasar utama.
Hal ini menghasilkan peningkatan omset yang signifikan hingga mencapai USD 5 miliar pada tahun 2016.
Proses Transformasi Organisasi
Model klasik Manajemen Perubahan, yang diperkenalkan oleh psikolog Jerman-Amerika, Kurt Lewin, merinci tiga tahap transformasi organisasi yang berkontribusi pada pencapaian kesuksesan.
Berikut rincian dari tahap-tahap yang perlu Anda ketahui:
1. Unfreezing
Tahap awal disebut “mencairkan”. Pada tahap ini, pimpinan memiliki tujuan untuk menghasilkan persepsi bahwa transformasi diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Proses ini terdiri atas dua aspek, yaitu menyadari kebutuhan akan perubahan, dan mendorong adopsi perilaku baru untuk menggantikan praktik lama di perusahaan.
Di tahap ini, peran sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam mengidentifikasi dan membagikan data yang menunjukkan kebutuhan untuk transformasi.
Beberapa indikator seperti tingkat kepuasan karyawan yang rendah dan pergantian karyawan yang tinggi dapat mengindikasikan perlunya perubahan budaya organisasi.
Jika diperkuat oleh dukungan manajemen, langkah-langkah ini mendorong perubahan yang didasarkan pada peningkatan profitabilitas dan produktivitas.
2. Changing
Tahap ini memungkinkan organisasi untuk mengatasi segala bentuk resistensi terhadap transformasi.
Perilaku baru yang diinginkan menggantikan praktik lama yang tidak diinginkan, dengan struktur organisasi yang mungkin mengalami perubahan dalam kepemimpinan dan departemen.
Cara-cara seperti pelatihan untuk mempelajari ide dan teknologi baru umumnya diberikan pada tahap ini dan mendorong anggota organisasi untuk mengadopsi konsep-konsep baru dan bergerak maju.
Namun, tak lupa bahwa peran sumber daya manusia tetap penting dalam memelihara komunikasi yang jelas, menyampaikan perubahan, dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul.
3. Refreezing
Terakhir, pada tahap “pembekuan ulang”, setelah perubahan stabil dan diterima sebagai bagian dari budaya organisasi, proses transformasi dianggap selesai.
Seluruh pemimpin dan karyawan menggabungkan perilaku baru ke dalam serangkaian nilai dan harapan baru.
Manajer dan sumber daya manusia bekerja sama untuk memberikan pelatihan kepada karyawan yang mungkin menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri.
Mulai Transformasi Organisasi dengan ESS LinovHR
Dalam era digital yang terus berkembang, perusahaan harus siap untuk mengikuti arus perubahan yang terjadi.
Transformasi organisasi bukan lagi sekadar opsi, melainkan suatu kebutuhan yang mendesak untuk memastikan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan.
Salah satu alat yang dapat mempercepat proses transformasi ini adalah aplikasi Employee Self-Service (ESS) yang ditawarkan oleh LinovHR.
ESS memungkinkan karyawan untuk mengakses dan mengelola informasi mereka sendiri, seperti melakukan absensi, jadwal kerja, data pribadi, penggajian, cuti, dan banyak lagi, tanpa harus melalui proses manual yang memakan waktu.
Dengan mengadopsi ESS LinovHR, organisasi dapat mengubah proses dan alur kerja menjadi lebih efisien dan responsif.
Hal ini tentunya membantu mengurangi beban administratif pada tim HR, dan memberdayakan karyawan dengan akses langsung ke informasi yang mereka butuhkan.
Meskipun tampak sebagai perubahan sederhana, penerapan ESS dapat membawa dampak yang signifikan pada produktivitas, kepuasan karyawan, dan efisiensi operasional.
Selain itu, penggunaan ESS LinovHR dapat membantu mempercepat perubahan budaya perusahaan menuju lingkungan yang lebih terbuka, transparan, dan berbasis teknologi.
Mari memulai bertransformasi dengan ESS LinovHR. Segera ajukan demonya sekarang dengan menghubungi kami sekarang juga!