Dalam perusahaan, memiliki training development plan yang baik merupakan langkah krusial untuk memastikan peningkatan keterampilan dan produktivitas karyawan secara berkelanjutan.
Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam menyusun rencana pengembangan pelatihan yang efektif, sehingga mereka seringkali tidak dapat memaksimalkan manfaat dari program training and development yang telah dirancang.
Tanpa training development plan yang jelas, pelatihan yang diberikan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau karyawan, yang dapat mengakibatkan penggunaan sumber daya yang tidak efisien.
Namun, bagaimana cara membuat perencanaan yang baik dan kenapa Anda perlu melakukannya? Simak sampai tuntas pembahasan artikel LinovHR berikut ini.
Mengapa Membutuhkan Training Development Plan?
Pada bulan-bulan awal mulai bekerja, sebagian besar karyawan kerap menghadapi masalah dan ketidakpastian karena kurang menerima pelatihan dan dukungan yang memadai.
Bahkan, cukup banyak karyawan yang sama sekali tidak menerima training terkait bidang pekerjaannya sejak awal masuk bekerja.
Hal ini bisa berujung pada munculnya berbagai masalah pada kinerja dan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, perlu diterapkan training development plan untuk mencapai tujuan seperti:
1. Peningkatan Kinerja Karyawan
Lewat perencanaan pelatihan dan pengembangan, gap kompetensi di antara karyawan dapat diidentifikasi.
Sehingga perusahaan bisa memastikan bahwa seluruh pekerja memiliki skill yang dibutuhkan guna mencapai tujuan perusahaan.
Adanya perencanaan juga membantu karyawan dalam memperoleh keterampilan baru serta mengembangkan keterampilan yang sudah ada. Dengan begitu, kinerja mereka bisa terus meningkat.
2. Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi
Setelah memperoleh pelatihan yang mereka butuhkan, otomatis kinerja karyawan menjadi lebih baik sehingga turut menaikkan produktivitas dan efisiensi perusahaan secara menyeluruh.
Hal ini karena karyawan yang terlatih mampu bekerja lebih cepat dan membuat lebih sedikit kesalahan.
3. Peningkatan Retensi dan Kepuasan Karyawan
Adanya training development plan membuat karyawan merasa lebih diperhatikan dan didukung dalam perjalanan karier mereka karena diberi kesempatan untuk berkembang.
Oleh karenanya, mereka akan merasa puas dan cenderung lebih loyal dalam berkarier karena hal ini membuktikan bahwa perusahaan peduli dan mau berinvestasi terhadap masa depan para pekerjanya.
4. Patuh Terhadap Standar dan Peraturan Industri
Kebanyakan industri beroperasi berdasarkan standar dan peraturan tertentu yang wajib diikuti.
Adanya pengembangan dan pelatihan yang terstruktur bisa memastikan bahwa setiap karyawan mampu memahami dan menaati peraturan tersebut sehingga menghindari perusahaan dari risiko terjerat hukuman.
5. Beradaptasi Terhadap Perkembangan Teknologi dan Tantangan
Di era digital seperti sekarang, teknologi semakin berkembang dan memunculkan sederet tantangan baru yang harus bisa dihadapi karyawan jika ingin bersaing di dunia kerja.
Pelatihan yang terencana bisa menjaga perusahaan supaya tetap kompetitif dengan membantu para pekerjanya beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Tak hanya itu, soft skill karyawan seperti kemampuan berinovasi dan berpikir kreatif juga bisa turut terasah dan membuat mereka memiliki nilai tambah.
Cara Membuat Training Development Plan
Bagaimana cara yang tepat untuk menyusun training development plan? Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti.
1. Ketahui Kebutuhan Pelatihan Karyawan
Pertama agar rencana pelatihan relevan bagi karyawan, penting untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan adalah pengetahuan yang dibutuhkan karyawan serta dapat mengatasi skill gap mereka.
Melakukan analisis kebutuhan pelatihan adalah hal yang perlu Anda lakukan.
Salah satu cara terbaik melakukannya adalah menggunakan survei pulse untuk mengidentifikasi hal yang ingin diketahui karyawan.
Lalu, lakukan analisis tren sesuai dengan tanggapan yang berhasil terkumpul, dari sini Anda juga akan mendapatkan informasi mengenai area yang bisa ditingkatkan melalui pelatihan.
Hal ini juga akan membantu Anda membuat pelatihan yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan, meningkatkan resonansinya dan pada gilirannya, akan diterima dengan baik oleh karyawan.
Anda juga bisa melakukan identifikasi pelatihan apa yang berjalan dengan baik dan tidak. Identifikasi ini akan membantu Anda membentuk format rencana pelatihan tahunan, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan yang nyata dan teridentifikasi.
2. Selaraskan Pelatihan dengan Tujuan dan Nilai Perusahaan
Salah merumuskan tujuan pembelajaran untuk karyawan, pastikan tujuan tersebut selaras dengan tujuan perusahaan yang lebih luas.
Meskipun penting untuk membuat pelatihan yang diminta oleh karyawan, akan ada hal-hal yang Anda ingin mereka ketahui yang mungkin tidak terpikirkan oleh mereka.
Salah satunya adalah tujuan, nilai, visi dan misi perusahaan Anda. Hal-hal ini harus mendasari semua tujuan pembelajaran, dan karyawan harus memahami hal tersebut.
Ini penting karena ketika karyawan tidak tahu apa yang menjadi tujuan perusahaan secara keseluruhan, maka akan sulit bagi mereka mengerahkan upaya sehari-hari menuju tujuan bisnis.
3. Tetapkan Pencapaian Triwulanan
Selanjutnya, buat struktur yang jelas untuk periode satu tahun dengan membaginya ke dalam beberapa kuartal, dengan memprioritaskan area fokus tertentu untuk setiap periode.
Pendekatan ini membantu dalam mengelola sumber daya dan pengembangan konten, sekaligus memberi Anda ruang untuk beradaptasi dengan keadaan perusahaan.
Susun metrik dan metode evaluasi yang jelas, yang memungkinkan Anda untuk menilai efektivitas setiap modul pelatihan, serta mengumpulkan feedback karyawan terkait dengan pelatihan secara teratur.
Anda juga bisa menyempurnakan strategi jika diperlukan.
Rencana yang tersegmentasi akan membantu pelatihan karyawan relevan dan efektif sepanjang tahun.
4. Menambahkan Pelatihan di Luar Pekerjaan Mereka
Selain materi pelatihan untuk meningkatkan skill dalam peran karyawan, akan sangat berguna untuk menambahkan keterampilan karyawan di luar peran mereka saat ini di perusahaan.
Faktanya, ini dapat menguntungkan karyawan dan bisnis. 74% karyawan bersedia mempelajari keterampilan baru, dan meningkatkan keterampilan menjadi salah satu dari lima prioritas utama tenaga kerja.
5. Bangun Antusiasme Pelatihan
Agar rencana pelatihan yang telah disusun bisa berjalan dengan sukses, lakukanlah pemasaran secara internal. Hal ini penting guna meningkatkan kesadaran karyawan terkait pelatihan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyebarkan informasi antar karyawan. Faktanya, 70% karyawan lebih mungkin mempercayai informasi yang mereka terima dari rekan kerja mereka daripada dari saluran resmi perusahaan.
Libatkan siapa pun yang bisa Anda libatkan, mulai dari C-Level hingga karyawan berprestasi di perusahaan.
6. Menarik Minat Karyawan dengan Konten
Membuat pelatihan yang sangat relevan tidak ada gunanya jika konten itu sendiri tidak disampaikan dalam format yang menarik. Oleh karena itu, untuk menjaga keterlibatan karyawan dalam menyelesaikan pelatihan tetap tinggi, konten perlu dikemas dengan cara yang menarik bagi pembelajaran modern.
Seperti apa kriteria pembelajaran modern? Dengan rentang perhatian rata-rata 8 detik, pembelajar modern tidak cocok dengan video panjang konvensional.
Sebaliknya, microlearning harus dimanfaatkan, pikirkan video yang hanya beberapa menit panjangnya yang mencakup kuis untuk meningkatkan keterlibatan.
Pembelajaran mikro tidak hanya meningkatkan retensi pengetahuan dan keterlibatan, tetapi juga merupakan apa yang diinginkan oleh pekerja Anda.
Anda dapat menggunakan training development plan template untuk menyusun rencana pelatihan yang lebih sistematis.
Baca Juga: Begini Cara Menyusun Learning Plan untuk Karyawan
Buat Pelatihan Karyawan Lebih Terencana dengan LMS Software LinovHR
Membuat pelatihan pengembangan karyawan yang terencana membawa banyak dampak positif bagi perusahaan. Salah satunya adalah pelatihan yang lebih tepat guna sehingga hasilnya bisa dirasakan secara langsung.
Membuat pelatihan karyawan yang lebih terencana saat ini tidaklah sulit karena bisa menggunakan LMS Software LinovHR yang berbasis cloud.
Software LMS LinovHR dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan Anda untuk melakukan perencanaan pelatihan dengan detail. Mulai dari menyusun topik pelatihan, silabus, materi pelatihan, hingga kapan periode pelatihan bisa diikuti karyawan. Semua bisa direncanakan dengan mudah.
Pelatihan pun bisa diadakan secara e-learning maupun melalui kelas tatap muka. Terdapat juga fitur yang bisa memantau perkembangan pelatihan, hingga laporan lengkapnya.
LMS LinovHR, buat pelatihan karyawan terencana dan terlaksana lebih mudah. Ayo, ajukan demo gratisnya sekarang!