Penerapan performance feedback merupakan upaya perusahaan untuk mengelola pengembangan diri karyawannya baik secara individu ataupun keseluruhan.
Sistem ini dilakukan melalui proses komunikasi atau percakapan langsung antara manajer dengan karyawannya.
Biasanya, performance feedback akan dilakukan setelah diberikan performance review, tetapi bisa juga dilakukan secara insidensial.
Tak hanya penting bagi perusahaan, performance feedback tentu saja penting bagi karyawan itu sendiri. Mereka perlu mengetahui pandangan langsung dari atasannya tentang kinerjanya baik melalui data kualitatif atau pun kuantitatif.
Dengan demikian, karyawan bisa mengambil langkah perbaikan dan peningkatan yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Karyawan juga bisa melakukan diskusi untuk menyampaikan pandangannya agar tujuan performance feedback bisa tercapai.
Sayangnya, untuk menerapkan sistem performance feedback bagi karyawan ini manajer perusahaan sering kebingungan. Penerapannya pun seringkali tidak efektif dan justru menimbulkan kerancuan baik dari sisi manajer ataupun karyawan.
Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut tips penerapan sistem performance feedback yang baik!
1. Tak Harus Menunggu Jadwal Rutin
Seperti yang diungkap di awal, penerapan performance feedback biasanya dilakukan setelah pemberian penilaian kinerja (Performance Appraisal) alias berjadwal baik triwulan, semester, atau tahunan.
Tetapi bukan berarti Anda harus menunggu jadwal rutin tersebut jika ada hal-hal yang memang perlu disampaikan langsung di saat kejadian.
Jangan biarkan masalah atau kesalahan karyawan didiamkan. Hal tersebut akan membuat kesalahan itu berulang dan dapat mengakibatkan efek domino.
Akibatnya, ketika Anda melakukan performance feedback pada jadwalnya justru masalah sudah terlanjur membesar dan mungkin lebih sulit diatasi.
Baca juga:Â Tingkatkan Performa Melalui Performance Improvement Plan
2. Lakukan Secara Empat Mata
Prinsip umum performance feedback adalah menyampaikan secara tertutup atau khusus kepada karyawan yang bersangkutan.
Sistem performance feedback bertujuan untuk memperbaiki kinerja bukan mempermalukan karyawan.
Hal ini penting diingatkan karena dalam prakteknya banyak manajer yang menggunakan cara atau sistem feedback dengan penyampaian kepada keseluruh tim.
Harapan mereka adalah agar semua karyawan bisa mengetahui masalah yang terjadi. Tapi nyatanya, cara ini jarang berhasil.
3. Kumpulkan Data dan Informasi
Sebelum melakukan sistem performance feedback, siapkan data dan informasi terkait karyawan.
Data dan informasi ini terdiri dari banyak jenisnya seperti review kinerja yang sudah Anda buat di periode sebelumnya, metrik kinerja anggota tim, dan penghargaan yang diterima karyawan.
Melalui data-data dan informasi ini, ulasan feedback diharapkan bisa lebih terstruktur dan objektif. Selain itu, karyawan juga bisa lebih mudah menerima karena ada data yang tertulis yang bisa diulas. Perbaikan kinerja yang mereka lakukan juga menjadi lebih terarah.
4. Siapkan Standar Kinerja
Performance feedbcak menjadi omong kosong saja ketika perusahaan tidak memiliki standar kerja yang jelas. Perusahaan harus memiliki tujuan yang terukur namun wajar. Hal ini penting agar manajer bisa melakukan penilaian berdasarkan produktivitas karyawannya.
Standar kinerja berperan dalam memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan cara terbaik. Melalui standar juga perusahaan bisa melakukan prediksi hasil dengan terukur.
Baca Juga: 7 Langkah Membuat Standar Operasional Prosedur
5. Dapatkan Feedback dari Anggota Tim
Sebenarnya, cara terbaik menerapkan feedback adalah jika manajer berada di antara tim.
Hal ini karena Manajer tidak akan benar-benar tahu bagaimana kinerja karyawannya jika tidak memahami situasi yang sebenarnya terjadi dalam tim atau divisi.
Solusi untuk hal ini adalah dengan mendapatkan feedback dari sesama anggota tim atau divisi.
Feedback dari anggota tim akan sama pentingnya dengan feedback dari Manajer itu sendiri. Sesama karyawan yang bekerja pada bidang atau proyek yang sama tentu memiliki pandangan yang lebih detail.
Mereka bisa jadi lebih memahami situasi sehingga Manajer tidak salah dalam mengambil keputusan dalam menerapkan feedback untuk karyawannya.
Baca Juga: Memahami Proses Performance Appraisal agar Bisa Meningkatkan Performa
Dalam era bisnis yang kompetitif, manajemen kinerja karyawan menjadi elemen kritis untuk kesuksesan perusahaan. Pengelolaan dan peningkatan kinerja karyawan memerlukan pendekatan yang sistematis dan terukur.
LinovHR hadir dengan solusi Software Performance Appraisal yang efektif untuk membantu perusahaan dalam menerapkan feedback kinerja secara lebih efisien.
Software ini memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja karyawan secara real-time.
Dengan fitur pelacakan kinerja yang canggih, perusahaan dapat mengakses data aktual mengenai produktivitas dan pencapaian target karyawan.
Ini memberikan landasan yang kuat untuk memberikan feedback yang lebih akurat dan terkini.
Software Performance Appraisal dari LinovHR memungkinkan perusahaan untuk menyusun tujuan dan Key Performance Indicators (KPI) yang jelas dan terukur.
Dengan penetapan target yang transparan, karyawan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diharapkan dari mereka. Ini menciptakan landasan untuk memberikan feedback yang terfokus dan berorientasi pada pencapaian tujuan.
Software ini mendukung pendekatan feedback 360 derajat, yang melibatkan feedback dari atasan, rekan kerja, dan bawahan.
Melalui LinovHR, manajer dapat mengintegrasikan berbagai perspektif untuk memberikan evaluasi yang lebih komprehensif dan mendalam.
Pada hakikatnya, penerapan sistem ini harus disesuaikan dengan maksud atau tujuan utama dari pelaksanaanya yaitu untuk membantu karyawan memahami pekerjaannya, melakukan perbaikan dan peningkatan, serta mendapat masukan dari pimpinan.
Di sisi lain, pihak perusahaan yang dalam hal ini yaitu pimpinan atau manajer membutuhkannya dalam membantu mereka lebih efektif memimpin perusahaan.