Deskripsi diri sering diminta oleh perusahaan sering dilakukan ketika wawancara pekerjaan. Kegunaan mendeskripsikan diri adalah agar tim recruiter mampu memahami karakteristik kandidat apakah cocok atau tidak untuk bergabung dalam perusahaan.
Sayangnya kandidat sering kali gugup dibuatnya sehingga kesulitan menjelaskan tentang diri mereka sendiri. Peluang untuk mempromosikan diri dan mendapatkan pekerjaan bisa-bisa gugur, nih!
Namun, kandidat karyawan tak perlu bingung!
Berikut cara deskripsi diri yang bisa dilakukan kandidat agar mudah lolos wawancara.
1. Ketahui Detail Tentang Perusahaan
Langkah pertama dalam mendeskripsikan diri adalah mengenal audiens. Jadi persiapkan wawancara dengan meneliti perusahaan dan mencari tahu seperti apa lingkungan kerja yang mereka miliki dengan memeriksa situs web dan media sosial lainnya seperti LinkedIn.
Mencari tahu tentang detail perusahaan akan memberi gambaran tentang budaya kerja dalam perusahaan secara keseluruhan.
Pemahaman yang mendalam tentang perusahaan akan membantu dalam mendeskripsikan diri dengan cara yang semenarik mungkin.Â
2. Gunakan Formula Present, Past, Future
Menurut themuse.com, terdapat formula sederhana dan efektif untuk menyusun deskripsi diri, yaitu present, past, dan future.
- Present: Bicaralah tentang apa yang Anda kerjakan sekarang, ruang lingkupnya, dan mungkin pencapaian besar baru-baru ini.
- Masa Lalu: Beritahu bagaimana pengalaman sebelumnya yang berhubungan dengan pekerjaan dan perusahaan yang dilamar.
- Masa Depan: Jelaskan apa yang Anda ingin lakukan selanjutnya dengan pekerjaan yang dilamar serta mengapa Anda tertarik dan cocok dengan pekerjaan tersebut.
3. Percaya Diri
Rasa percaya diri sangat dibutuhkan dalam segala kondisi. Merasa gugup dan tak percaya diri justru itu akan merugikan diri sendiri.
Kemampuan yang seharusnya terlihat dan ditonjolkan melalui interaksi dan mendeskripsikan akan tertutupi dengan rasa kegugupan.
Bahkan, tingkat kepercayaan diri dapat menunjukkan dengan sekilas tingkat kemampuan seseorang terhadap skill tertentu. Anda harus percaya pada diri sendiri agar orang lain percaya untuk mempercayakan pekerjaan kepada Anda.Â
Baca Juga:Â Cara Membuat CV yang Menarik di Word
4. Ceritakan Keunggulan DiriÂ
Proses wawancara adalah peluang bagi kandidat dalam menunjukkan kelayakan untuk bekerja di perusahaan.
Ceritakan keunggulan diri dengan menyebutkan soft skill yang dikuasai, kemampuan akademis, serta pengalaman berorganisasi atau menjadi sukarelawan.
Pastikan semua hal yang disebutkan dalam keunggulan diri tersebut adalah kemampuan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar sehingga dapat berkontribusi membangun perusahaan. Â
5. Jelaskan Cara Mengatasi KekuranganÂ
Tentu saja semua manusia memiliki banyak sekali kekurangan, tetapi hal tersebut bukanlah hambatan bagi kandidat karyawan untuk mendapatkan pekerjaan.
Biasanya seorang kandidat akan ditanya tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Alih-alih menerima dengan pasrah kekurangan diri yang ada, cobalah menjelaskan hal apa saja yang Anda biasa lakukan dalam mengatasi kekurangan.
Harap diingat, jika memang kandidat tersebut diterima bekerja di perusahaan, lakukan cara mengatasi kekurangan diri seperti yang dijelaskan saat wawancara.Â
Baca Juga:Â Wawancara Kerja: Fungsi, Tujuan, Jenis dan Tahapan Wawancara
6. Berikan Contoh Ril
Berikan beberapa contoh nyata dari pekerjaan sebelumnya dalam bentuk portofolio. Bila sebelumnya belum pernah bekerja, sertakan portofolio dari magang, kegiatan organisasi, atau sukarelawan.
Anda dapat mengumpulkan salinan portofolio fisik untuk dibawa ke wawancara kerja maupun dalam format digital.
Ingatlah untuk selalu memilih sampel pekerjaan berkualitas daripada kuantitas. Selain itu, pastikan Anda tidak memasukkan atau mengkutisetakan informasi atau data perusahaan sebelumnya yang bersifat konfidensial.
7. Tidak Melebih-lebihkan
Tujuan deskripsi diri memang berguna agar tim recruiter memahami bagaimana karakteristik kandidat karyawan. Namun, jangan coba-coba berbohong dan melebih-lebihkan sesuatu yang tidak Anda kuasai!
Hal ini akan sangat merepotkan jika Anda akhirnya diterima bekerja. Bayangkan bila Anda diminta mengerjakan sesuatu sementara pada praktiknya Anda justru tidak mampu mengerjakannya. Berbahaya untuk nama baik diri sendiri, bukan?Â
8. Bersikap PositifÂ
Selalu gambarkan diri secara positif, bahkan ketika ditanya tentang kelemahan dan bagaimana Anda mengalami kegagalan.
Jangan pernah menjelek-jelekkan kondisi kerja di perusahaan sebelumnya! Jika hal pertama yang Anda sampaikan adalah betapa buruknya perusahaan dan manajemennya, itu adalah hal yang tak disukai oleh recruiter. Â Citra diri Anda malah menjadi negatif.Â
Sekian penjelasan singkat mengenai deskripsi diri. Menjelaskan diri dengan baik dapat membuat Anda terlihat kompeten dan kredibel untuk bergabung bersama perusahaan dan mendapat posisi idaman. Maka dari itu, lakukan dengan sungguh-sungguh dan jangan setengah-setengah!