Tes psikotes seringkali dianggap memiliki faktor “ketidakpastian” dan menunjukkan potensi logika seseorang. Kemampuan akademik tidak mampu menjamin seseorang bisa lulus psikotes.
Karena secara umum tes psikologi ini memang ditujukan untuk mengukur aspek psikis seseorang, bukan kemampuan akademiknya.
Bahkan, seorang fresh graduate dari universitas ternama pun bisa saja mengalami kegagalan dalam tes psikotes ini. Jadi, pastikan Anda mempelajari dan memahami psikotes dengan baik, sebelum akhirnya memutuskan untuk melamar pekerjaan.
Hal ini menjadi sangat penting karena dapat memberikan Anda peluang yang lebih besar diterima di perusahaan tersebut.
Mau lolos tes psikotes? Tunggu apa lagi, simak ulasannya sampai akhir!
Apa Itu Psikotes?
Psikotes adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan atau karakteristik seseorang, biasanya digunakan dalam proses rekrutmen atau seleksi kerja.
Tes ini berarti serangkaian pertanyaan atau tes tertulis, visual atau verbal yang dilakukan oleh profesional (psikolog) karena kebutuhan seorang klien (individu maupun organisasi), untuk menilai fungsi kognitif dan emosional seseorang atau memberikan gambaran menyeluruh mengenai kepribadian.
Selain itu, psikotes juga dapat mencakup tes intelegensi, keterampilan, kepribadian, atau kecenderungan. Psikotes juga dapat digunakan dalam konseling atau terapi untuk mengevaluasi kondisi emosional atau perkembangan individu.
Jenis-Jenis Tes Psikotes
Ada beberapa jenis tes psikotes yang biasa digunakan perusahaan untuk menguji calon karyawan, diantaranya:
- Kemampuan Verbal
- Wartegg
- Logika Aritmatika
- Deret Gambar (Penalaran)
- Kraepelin/Pauli
- Psikotes Menggambar Orang atau Pohon
- Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
- Hafalan Kata
- Army Alpha Intelligence
- Tree, House, Person (THP)
Baca Juga: Tes IQ: Pengertian, Tujuan, Perlukan dalam Dunia Kerja?
Contoh Soal Psikotes
Berikut, beberapa contoh psikotes untuk tes seleksi kerja yang bisa Anda jadikan referensi.
1. Tes Kemampuan Verbal
Tes ini meliputi antonim, sinonim, analogi dan korelasi makna, bertujuan untuk mengetahui kemampuan Anda dalam menghadapi suatu kondisi dan sebagai dasar penilaian seberapa jauh Anda mampu menebak serta memahami sebab-akibat dari suatu permasalahan.
2. Tes Wartegg atau Tes Melengkapi Gambar
Ditemukan oleh Ehrig Wartegg (psikolog Jerman) bertujuan untuk mengetahui karakter seseorang, seperti kemampuan menyelesaikan masalah, keuletan, kemauan, cara beradaptasi, dan lainnya.
Anda akan diberikan kertas berisi 8 kotak dengan pola berbeda, mulai dari garis lengkung hingga sebuah titik. Gambarlah lanjutan pola yang ada dalam soal sesuai dengan imajinasi dan kreativitas Anda.
3. Logika Aritmatika
Biasanya terdapat deretan angka yang harus dipahami polanya, bisa berupa pengelompokan loncat atau secara berurutan.
Anda bisa memecahkan soal ini melalui pembagian, perkalian, pengurangan, penjumlahan, pecahan angka, atau persentase.
4. Logika Deret Gambar (Penalaran)
Yang membedakan tes ini dengan tes logika aritmatika adalah penggunaan media gambarnya menggunakan 3 atau 2 dimensi.
Kunci menjawab tes ini adalah konsentrasi penuh, dan perhatikan betul-betul polanya. Ingat, jangan lewatkan detail sekecil apa pun, seperti penempatan titik dan perputaran warna.
Baca Juga: Apa Itu Tes Spasial?
5. Tes Koran (Kraepelin/Pauli)
Anda hanya perlu menjumlahkan deretan angka-angka mulai dari 0-9 yang tersusun secara vertikal. Namun, Anda juga harus hati-hati karena angka-angka yang dijumlahkan ternyata cukup banyak seperti lembaran koran yang dipenuhi deretan angka.
Kuncinya adalah kerjakan dengan tempo Anda sendiri, jangan terpengaruh orang lain, jangan panik, jangan terlalu cepat ataupun terlalu lambat, dan yang paling penting pastikan kecepatan tempo Anda konsisten.
6. Tes Menggambar Orang atau Pohon
Dalam psikotes menggambar pohon biasanya Anda akan diinstruksikan untuk menggambar di kertas ukuran A4, terkecuali pohon kelapa atau tumbuhan yang berukuran kecil. Gambar pohon yang dimaksud adalah pohon yang memiliki ranting.
Sementara untuk gambar manusia, gambarlah manusia seproporsional mungkin dengan anggota tubuh yang lengkap dan komposisi wajah yang seimbang.
Penilaian tes ini tidak didasarkan pada keindahannya melainkan menguji akan melihat karakter dan kepribadian Anda.
7. Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Bisa dikatakan soal Tes EPPS adalah soal yang paling mudah, tetapi Anda tidak boleh menjawabnya dengan asal. Berusahalah menjawab semua pertanyaan walaupun tidak sesuai dengan kepribadian Anda.
Karena banyak pertanyaan yang diulang-ulang, sehingga akan mudah terdeteksi dengan apakah Anda jujur atau tidak ketika menjawabnya. Tahap ini bertujuan melihat kepribadian dan kesesuaian kandidat dengan pekerjaan.
8. Tes Hafalan Kata
Tes ini membutuhkan kemampuan daya ingat peserta tes dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengasah daya ingat, mengukur fungsi kognitif, dan konsentrasi.
Tips mengerjakan tes psikotes hafalan kata adalah dengan cara menghafal abjad pertama dari setiap kata. Kemudian anda dapat mencocokan dengan kategori atau jawaban yang ada.
9. Tes Army Alpha Intelligence
Pada tes ini membutuhkan konsentrasi untuk memahami suatu perintah dan daya tangkap. Anda akan diberikan selembar kertas berisi deretan angka dan bangun ruang, sembari mendengar dan mengikuti perintah pengerjaan.
10. Tes Tree House Person
Ujian THP digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang dan interaksi peserta di lingkungan. Dalam mengerjakannya, anda akan diminta untuk menggambar rumah, pohon, dan orang. Kunci dalam tes ini terletak pada ukuran dari masing-masing gambar, semisal rumah lebih besar daripada orang.
Tips Mengerjakan Soal Tes Psikotes
Tidak ada yang bisa menggantikan keterampilan belajar yang hebat karena hal itu akan sangat membantu meningkatkan kinerja Anda dalam ujian psikotes.
Anda bisa mencari soal psikotes dari situs-situs di internet dan mempelajarinya sebelum pelaksanaan psikotes. Berikut ada beberapa tips yang wajib diperhatikan dalam menjawab soal psikotes.
1. Mulailah dengan Melihat Soal Psikotes
Segera setelah Anda menerima soal, luangkan setidaknya beberapa menit untuk memeriksanya. Ada berapa pertanyaan? Dan, jenis pertanyaan apa saja yang ada?
Dalam banyak kasus, soal tes psikotes berupa campuran dari berbagai jenis pertanyaan. Misalnya, tes tersebut dapat mencakup sejumlah pertanyaan pilihan ganda, bagian benar-salah, dan beberapa pertanyaan esai.
Memahami format soal akan memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang bagaimana mengatur waktu Anda.
2. Kecepatan Diri (Pace Yourself)
Sebagian besar tes psikotes memiliki beberapa persyaratan waktu, jadi penting untuk menjawab pertanyaan secepat mungkin untuk menyelesaikan ujian sepenuhnya.
Mulailah dengan menentukan berapa lama waktu yang Anda miliki untuk setiap pertanyaan.
Umumnya, Anda harus memberikan waktu sekitar 30 hingga 60 detik untuk satu pertanyaan pilihan ganda, semua itu tergantung pada jumlah waktu yang Anda miliki untuk ujian.
3. Jangan Lewati Sekitar
Cobalah mengerjakan ujian sesuai urutan pertanyaan yang disajikan. Jika kesulitan menjawab pertanyaan tertentu, beri tanda yang jelas di sebelahnya, lalu lanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
Setelah selesai dengan setiap bagian dari tes, Anda kemudian dapat dengan cepat kembali ke pertanyaan yang ditandai dan mencoba memberikan jawaban Anda.
4. Gunakan Proses Eliminasi
Umumnya, beberapa pertanyaan pilihan ganda menjadi yang termudah, tetapi jangan biarkan hal ini membuat Anda terlalu percaya diri.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin menjadi semakin sulit jika Anda mempelajari ujian lebih jauh, yaitu saat Anda harus mulai menggunakan strategi yang dikenal sebagai proses eliminasi.
Saat menemukan pertanyaan yang tidak Anda ketahui jawabannya, mulailah membaca dengan cermat setiap kemungkinan jawaban. Lalu, eliminasi opsi yang paling tidak masuk akal.
Bahkan jika Anda benar-benar bingung dengan pertanyaan tersebut, gunakan akal sehat dan pengetahuan Anda sebelumnya tentang topik psikologis untuk menentukan kemungkinan jawaban yang benar.
Ingatlah bahwa beberapa tes pilihan ganda menyertakan lebih dari satu jawaban yang secara teknis benar. Tugas Anda adalah memilih jawaban yang “paling benar” dari semua pilihan jawaban yang mungkin.
5. Baca Setiap Pertanyaan Dengan Seksama
Membaca setiap pertanyaan dengan seksama adalah salah satu strategi menjawab soal terpenting yang dapat Anda gunakan pada tes psikologi apa pun.
Saat Anda mulai membaca pertanyaannya, Anda mungkin langsung merumuskan tanggapan bahkan sebelum Anda selesai membacanya.
Jika Anda menulis jawaban sebelum Anda benar-benar membaca pertanyaannya, Anda mungkin melewatkan informasi penting atau bahkan memberikan jawaban yang salah.
Baca Juga: 7 Situs Tes Psikotes Online dan Cara Mengerjakannya
Proses Rekrutmen Karyawan Lebih Mudah dengan LinovHR
Sebelum melamar pekerjaan, Anda harus pahami dulu jobdesk dari pekerjaan yang Anda incar. Barulah Anda dapat mempelajari soal tes psikotes ini. Jika Anda dapat mempelajarinya dengan tepat, maka Anda bisa mengisinya dengan lancar.
Tes psikotes juga merupakan tes yang biasanya terdapat di proses rekrutmen. Tes ini membantu memberikan insight mengenai kemampuan calon karyawan.
Untuk memberikan pengalaman tes yang baik, HR bisa memberikan tes yang berkualitas dan menyenangkan. Di sisi lain, HR bisa memanfaatkan platform teknologi dalam pengelolaan rekrutmen.
Salah satu tersebut adalah Aplikasi Rekrutmen Karyawan dari LinovHR. Mulai dari perencanaan hingga onboarding dapat dimudahkan dengan aplikasi ini.
Fitur Stage dapat dimanfaatkan untuk melakukan monitoring terhadap sejauh mana proses rekrutmen. Sebagai contoh, HR dapat mengetahui jika seorang kandidat sedang dalam tahap mengerjakan tes psikotes.
Kumpulan kandidat juga dapat diakses di fitur Candidate untuk mempermudah proses rekrutmen. Ingin tahu lebih lengkapnya bagaimana Aplikasi Rekrutmen Karyawan LinovHR memudahkan proses rekrutmen? Hubungi tim kami sekarang juga!
Dengan tes psikotes yang baik, HRD pun bisa menilai bahwa kepribadian Anda ternyata cocok dengan jenis pekerjaan yang Anda incar. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda!