Sangat penting bagi sebuah perusahaan didukung oleh karyawan yang berpengalaman dan track record yang baik.Oleh karena itu pemeriksaan latar belakang karyawan atau sering disebut juga background check karyawan saat proses rekrutmen merupakan suatu keharusan.
Melalui background check karyawan, semua pelamar akan disaring dan dipilih dengan proses yang ketat mulai dari pemeriksaan background pendidikan, riwayat pekerjaan, catatan kriminal, identitas pelamar, pemeriksaan kredit, pemeriksaan referensi, sampai tes narkoba.
Tentunya background checking harus sesuai dan proporsional dengan posisi yang dituju calon karyawan serta tidak boleh mendiskriminasikan. Berikut ini adalah beberapa tips dalam melakukan background check :
1. Cek Sertifikat Pendidikan
Di Indonesia, sudah menjadi fenomena para pencari kerja memalsukan ijazah pendidikan mereka agar bisa diterima bekerja. Oleh karena itu HR harus benar – benar dapat memastikan bahwa ijazah calon karyawan tersebut memang asli, salah satu cara nya adalah dengan mengecek no ijazah di situs https://ijazah.ristekdikti.go.id/ atau dengan cara menghubungi sekolah / universitas tempat dimana ijazah tersebut diterbitkan untuk menverifikasi keaslian ijazah tersebut.
Jadi bagian HR harus benar-benar teliti dalam merekrut karyawan baru, jangan sampai mempekerjakan orang yang salah
2. Tes Narkoba
Berdasarkan survei BNN tahun 2017, potensi penyalahgunaan narkoba terbesar di Indonesia adalah karyawan. Karyawan yang mengkonsumsi narkoba akan membawa pengaruh buruk bagi karyawan yang lain dan menurunkan produktivitas perusahaan.
Tes narkoba menjadi salah satu langkah penting untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan tersebut.Selain itu hr juga bisa meminta surat keterangan bebas narkoba sebagai salah satu syarat administratif penerimaan karyawan.
3. Periksa Catatan Kriminal
Tindakan kriminal merupakan salah satu alasan utama pemberi kerja melakukan background check karyawan.Apabila calon karyawan pernah melakukan tindak kriminal dan mendapatkan tuntutan yang serius, bisa jadi kandidat tersebut berbahaya dan tidak dapat dipercaya, sehingga dapat merugikan perusahaan.
Salah satu cara untuk memastikan karyawan bersih dari catatan kriminal adalah dengan meminta surat keterangan catatan kepolisian ( SKCK ) kepada calon karyawan.
Baca Juga: Perlukah Melakukan Rehire Karyawan?
4. Lakukan Credit Check
Pemeriksaan kredit ( credit check ) merupakan bagian penting lainnya saat rekrutmen, terutama untuk beberapa posisi penting yang memiliki akses ke aset dan keuangan perusahaan seperti finance atau acounting. Dengan melakukan credit check, perusahaan dapat mengevaluasi riwayat kredit para calon karyawannya.
Baca Juga : Perbedaan Accounting dan FinanceÂ
5. Jangan Diskirminatif
Jangan pernah mendiskriminasikan pelamar Anda. Hanya karena pelamar Anda terlihat atau terdengar berbeda bukan berarti mereka harus mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dan kaku. Sebagai perekrut yang baik, Anda harus memperlakukan setiap pelamar dengan rasa hormat yang sama dan proses yang sama.
6. Selalu Klarifikasi
Jangan ragu untuk melakukan komunikasi dengan pelamar. Jika Anda menemukan adanya masalah atau kekhawatiran yang membuat Anda ragu, segera beritahu pelamar Anda. Anda hanya bisa melakukan penilaian setelah mengklarifikasi hal-hal tersebut dengan pelamar.
7. Jangan berpatokan 100% dengan Sosial Media
Memang penting bagi HR untuk melakukan pemeriksaan sosial media pada saat rekrutmen tetapi yang perlu di ingat adalah jangan gunakan media sosial sebagai tolak ukur utama dalam melakukan penilaian.
Profil media sosial pelamar , mulai dari pandangan politik, kepercayaan agama, preferensi individu, dan sebagainya, semua hal tersebut tidak boleh dijadikan satu-satunya dasar dalam menilai kualifikasi pelamar untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
Baca Juga : Mudahnya Melakukan Rekrutmen Karyawan Dengan Software ini
8. Pemeriksaan Referensi
Gunakan semua informasi yang Anda miliki saat memeriksa setiap aspek dari aplikasi atau resume pelamar Anda, termasuk pemerikasaan refensensi.Pemeriksaan referensi berguna untuk mengevaluasi kinerja seorang pelamar secara objektif berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari orang-orang yang pernah mengenal dan bekerja dengan pelamar tersebut.
Perekrutan yang buruk akan menjadi salah satu kesalahan paling mahal yang dapat dilakukan oleh HR. Mempekerjakan seseorang tanpa melakukan background check dalam rekrutmen harus dihindari terlepas dari apa jabatan atau posisi yang harus diisi atau kecocokan dengan pelamar Anda.
Kini saatnya Anda mengambil langkah lebih jauh lagi untuk melindungi usaha Anda dari kerugian finansial dan mempertaruhkan reputasi perusahaan dengan melakukan background check karyawan dalam rekrutmen yang tepat.