7 Cara Menghadapi Tenaga Kerja Tidak Terlatih

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

7 Cara Menghadapi Tenaga Kerja Tidak Terlatih
Isi Artikel

Mengelola tenaga kerja yang tidak terlatih dapat menjadi tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, terutama di industri yang memerlukan keterampilan tertentu.

Karyawan yang kurang memiliki keterampilan dapat menghambat produktivitas dan menurunkan kualitas pekerjaan.

Meski demikian, perusahaan memiliki pendekatan yang dilakukan untuk dapat membantu karyawan yang belum memiliki keterampilan dapat tumbuh dan memberikan kontribusi yang lebih optimal. 

Apa itu Tenaga Kerja Tidak Terlatih?

Apa itu Tenaga Kerja Tidak Terlatih?
Apa itu Tenaga Kerja Tidak Terlatih?

Meskipun istilah tenaga kerja tidak terlatih dianggap sebagai hal yang kuno sebab biasanya semua pekerjaan memerlukan keterampilan tertentu, tetapi orang dalam posisi ini tetap memiliki kemampuan yang unik.

Tenaga kerja tidak terampil diartikan pada posisi yang tidak memerlukan pengalaman atau pelatihan khusus sebelumnya. Biasanya posisi ini dapat membantu kelancaran operasional bisnis dengan hambatan masuk yang lebih rendah dibandingkan pekerjaan terampil. 

Pekerjaan ini seringkali dapat diakses oleh orang yang memiliki ijazah sekolah menengah atau sedikit pengalaman profesional, tetapi dapat diisi oleh individu dengan berbagai latar belakang pendidikan. 

Penyebab Tenaga Kerja Tidak Terlatih 

Tenaga kerja yang tidak terlatih dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi efisiensi industri perusahaan, terdapat beberapa faktor utama yang menjadi penyebab kurangnya keterampilan di kalangan tenaga kerja. 

Kurangnya Pendidikan dan Pelatihan

Beberapa tenaga kerja tidak terlatih karena kurangnya akses atau kesempatan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang relevan. Hal ini sering kali dapat disebabkan oleh keterbatasan fasilitas pendidikan atau biaya yang tinggi dalam pelatihan. 

Adanya Keterbatasan Program Pelatihan di Daerah Terpencil

Terdapat kekurangan adanya program pelatihan dan pendidikan yang dapat diakses oleh penduduk setempat di daerah-daerah terpencil, akibatnya kurangnya keterampilan di antara tenaga kerja di daerah tersebut. 

Kesenjangan Keterampilan

Perubahan cepat yang terjadi pada era digital saat ini, khususnya perubahan dalam teknologi sering menyebabkan kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Banyak pekerja tidak mampu mengikuti perkembangan tersebut. 

Cara Menghadapi Tenaga Kerja Tidak Terlatih 

Cara Menghadapi Tenaga Kerja Tidak Terlatih
Cara Menghadapi Tenaga Kerja Tidak Terlatih

Setelah mengetahui penjelasan tenaga kerja tidak terlatih, berikut adalah cara efektif untuk menghadapi tenaga kerja tidak terlatih.  

Menyediakan Program Pelatihan

Program pelatihan sangat penting untuk dapat meningkatkan keterampilan para tenaga kerja, dengan adanya program ini diharapkan para tenaga kerja dapat mempelajari tugas-tugas secara spesifik yang dibutuhkan oleh perusahaan.  

Pelatihan ini dapat berbentuk secara teknis, pelatihan soft skills, maupun pengenalan terhadap budaya kerja pada perusahaan. 

Membangun Sistem Mentor atau Adanya Pendampingan

Sistem mentoring atau pendampingan dapat memberikan tenaga kerja tidak terlatih untuk belajar secara langsung dari karyawan berpengalaman. Mentor dapat memberikan bimbingan secara praktis, menjawab pertanyaan, dan memberikan dukungan moral yang diperlukan oleh karyawan. 

Adanya Panduan Kerja yang Jelas

Panduan kerja yang terstruktur dan jelas dapat membantu tenaga kerja untuk memahami tugas mereka menjadi lebih mudah. Adanya panduan ini dapat memastikan bahwa mereka dapat mengikuti langkah-langkah yang benar dalam melakukan pekerjaannya dan mengurangi adanya kesalahan. 

Memberikan Kebebasan untuk Berkreasi dengan Tim 

Lingkungan kerja yang baik dapat memberikan secara kebebasan tim untuk melakukan kolaborasi tenaga kerja untuk saling berbagi pengetahuan dan keterampilan. 

Adanya budaya kerja tim yang solid, para karyawan lebih dapat terlatih untuk dapat membantu yang masih kurang terampil, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang efektif. 

Tetapkan Evaluasi Secara Berkala

Menetapkan evaluasi atau feedback dapat membantu karyawan memahami area yang perlu diperbaiki.

Proses evaluasi perlu dilakukan secara berkala untuk dapat memungkinkan perusahaan mengukur kemajuan tenaga kerja dan memberikan arahan yang tepat.

Mendorong Pembelajaran Mandiri

Tenaga kerja tidak terlatih dapat diajak untuk melakukan pembelajaran mandiri kursus baik secara online, e-book, atau berdasarkan video tutorial.

Dengan memberikan akses ke sumber daya tersebut, karyawan dinilai dapat belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri dan mengurangi adanya kesenjangan keterampilan. 

Memberikan Insentif Berdasarkan Prestasi

Insentif bagi karyawan menjadi hal yang sangat dinantikannya, sebab hal ini dapat menunjukkan peningkatan dalam keterampilan mereka dinilai memotivasi agar dapat terus belajar. Insentif dapat berupa penghargaan, kenaikan gaji, dan kesempatan promosi jabatan.

Menghadapi tenaga kerja tidak terlatih memerlukan strategi yang tepat untuk dapat membantu mereka dalam beradaptasi dan berkembangdengan memberikan pelatihan yang terstruktur dapat meningkatkan keterampilan mereka. 

Sistem manajemen kinerja LinovHR dapat membantu untuk mempermudah pengaturan dan pemantauan pelatihan, memastikan karyawan mendapatkan bimbingan yang sesuai dan adanya umpan balik. 

Selain itu, penerapan sistem mentoring juga sangat penting, adanya LinovHR dapat membantu mendukung pembuatan mentoring yang terintegrasi dapat mempermudah pemantauan perkembangan karyawan. 

Tentang Penulis

Picture of Ucy Sugiarti
Ucy Sugiarti

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Ucy Sugiarti
Ucy Sugiarti

Artikel Terbaru