Tahukah Anda bahwa tidak semua tenaga kerja itu sama. Mereka juga memiliki klasifikasi berdasarkan sejumlah aspek, salah satunya adalah kemampuan. Berdasarkan kemampuannya, tenaga kerja dikategorikan menjadi tenaga kerja terlatih, terdidik, dan ada juga tenaga kerja tidak terlatih.Â
Menurut undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga kerja sendiri adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan agar menghasilkan barang dan jasa. Baik itu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri maupun untuk masyarakat.
Dalam artikel ini, LinovHR akan membahas perbedaan dari ketiga jenis tenaga kerja tersebut beserta contohnya.
Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Tenaga Kerja Terdidik?
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang telah menyelesaikan atau memperoleh pendidikan formal dalam bidang tertentu tapi belum pernah dilatih atau bekerja dalam bidang tersebut.
Jenis tenaga kerja ini diidentikkan dengan tenaga kerja yang belum memiliki pengalaman. Walau belum punya pengalaman, ada beberapa keuntungan bagi perusahaan merekrut tenaga kerja yang belum berpengalaman, di antaranya adalah:
- Perusahaan mengeluarkan biaya lebih murah untuk menggaji tenaga kerja yang belum berpengalaman karena tidak memiliki kekuatan dalam posisi menawar yang tinggi terhadap upah yang diinginkan.
- Tenaga kerja yang belum memiliki pengalaman relatif lebih banyak tersedia di masyarakat. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih leluasa memilih tenaga kerja yang dianggap memenuhi kriteria dan berpotensi turut memajukan dan mengembangkan perusahaan.
- Lebih mudah dibentuk dan diarahkan sesuai apa yang ingin perusahaan tuju.
Sedangkan untuk kekurangan merekrut tenaga kerja yang belum berpengalaman adalah proses melatih tenaga kerja tersebut bisa dibilang cukup memakan waktu.
Untuk menjadikannya tenaga kerja ahli, perusahaan harus mau membuat program pelatihan kepada tenaga kerja tersebut agar benar-benar terampil dan menguasai bidangnya.
Selain itu, perusahaan juga harus rela mengeluarkan biaya untuk mendanai program pelatihan yang sudah direncanakan.
Baca Juga: Apa Bedanya Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja?
Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang sudah bekerja dan pernah mengikuti program pelatihan sesuai bidangnya.
Contohnya, seseorang yang orang yang telah menyelesaikan pelatihan non formal menjadi mekanik, maka orang tersebut dapat digolongkan sebagai tenaga kerja terlatih. Walaupun pendidikan yang ditempuh bukan pendidikan formal.
Bagi perusahaan, keuntungan merekrut tenaga kerja berpengalaman adalah:
- Memiliki tingkat produktivitas tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan secara langsung.
- Tenaga kerja berpengalaman tentunya tidak lagi membutuhkan pelatihan khusus tetapi hanya butuh penyesuaian tertentu sehingga perusahaan tidak harus membuat program pelatihan.
- Hemat biaya karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana untuk pelatihan khusus.
Kekurangan dari tenaga kerja yang sudah berpengalaman yaitu tidak banyak tersedia di masyarakat. Namun, perusahaan harus siap mengeluarkan biaya lebih untuk menggajinya karena punya posisi tawar tinggi terhadap upah yang diinginkan sebagai bentuk imbalan.
Umumnya tenaga kerja terlatih karakternya sudah terbentuk sehingga bila tidak disesuaikan dengan keinginan perusahaan akan cukup sulit untuk diarahkan.
Tenaga Kerja Tidak Terlatih
Sementara yang dimaksud tenaga kerja tidak terlatih yaitu tenaga kerja yang tidak termasuk dalam tenaga kerja terdidik maupun tenaga kerja terlatih. Umumnya, tenaga kerja tidak terlatih hanya mengenyam pendidikan formal di tingkat bawah.
Mereka juga tidak memiliki keahlian khusus yang memadai karena belum punya pengalaman kerja.
Pekerjaan yang dilakukannya umumnya tidak membutuhkan keahlian spesifik. Contohnya, pembantu rumah tangga, buruh panggul, dan lain sebagainya.Â
Keuntungan perusahaan memilih tenaga kerja tidak terlatih adalah:
- Tenaga kerja tidak terlatih harganya sangat murah karena selain tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi, mereka juga tidak punya keterampilan, sehingga posisi untuk tawar menawarnya sangat lemah dibanding tenaga kerja lainnya.
- Banyak tersedia di masyarakat, bahkan melebihi kapasitas tenaga kerja yang diperlukan. Dengan begitu, perusahaan bisa leluasa memilih tenaga kerja yang dianggap betul-betul memenuhi persyaratan dan punya komitmen ingin memajukan perusahaan.
- Sangat mudah untuk diarahkan sesuai tujuan perusahaan.
Kekurangan memilih tenaga kerja tidak terlatih, yaitu:
- Hanya menjalankan pekerjaan yang sifatnya umum dan tidak perlu keahlian.
- Hanya dapat melakukan pekerjaan yang sifatnya rutin dan biasanya tingkat kreativitasnya rendah sehingga jika ada kendala yang terjadi di lapangan akan merasa kesulitan mencari solusinya.
- Kurang bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, sehingga pihak perusahaan perlu melakukan pengawasan secara teratur.
Baca juga: 7 Cara Menghadapi Tenaga Kerja Tidak Terlatih
Kesimpulan
Masing-masing klasifikasi tenaga kerja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk menentukan tenaga kerja tersebut apakah cocok dengan yang kita butuhkan atau tidak, caranya adalah dengan melihat kembali kriteria tenaga kerja yang kita butuhkan.
Selain itu, kita juga perlu membuat berbagai persyaratan untuk merekrut tenaga kerja baru yang memang sesuai dengan kebutuhan kita. Tentu hal tersebut tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat.Â
Disamping itu, perusahaan juga perlu mengelola tenaga kerja dan pekerjaan ini juga tidak mudah.
Untuk meringankan beban kerja divisi HR, perusahaan perlu yang namanya Software HRIS (Human Resource Information System). Salah satu yang direkomendasikan adalah LinovHR, yang akan membantu Anda terkait manajemen sumber daya manusia.
Software HRIS ini bertujuan mengurangi beban kerja administrasi dalam hal penggajian, absensi, pajak karyawan, dan penilaian kinerja.
Hadirnya LinovHR dapat memberikan solusi berupa pengelolaan karyawan yang bisa diakses secara online dan mengotomatisasi segala proses administratif.