Telemarketing merupakan sarana melakukan penawaran atau promosi yang gencar dilakukan dimana-mana. Anda pasti tak asing dengan berbagai macam telepon dari perusahaan yang menawari produk atau jasa.
Walau terlihat mudah karena sering dikira hanya modal bicara panjang lebar melalui telepon, melakukannya tidaklah mudah.
Apakah Anda tidak tertarik untuk mengetahui detail tentang hal tersebut? Berikut adalah penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Telemarketing?
Telemarketing adalah salah satu teknik dalam melakukan promosi atau penawaran suatu produk atau jasa yang dijual perusahaan. Sedangkan, orang yang bertugas melakukan telemarketing untuk mendapatkan calon konsumen melalui telepon disebut dengan Telemarketer.
Biasanya, seorang telemarketer berada dalam divisi marketing karena bertugas untuk mempromosikan produk atau jasa yang erat kaitannya dengan marketing. Dalam pekerjaannya, telemarketer juga memiliki target yang perlu dicapai dengan jumlah dan waktu tertentu yang disesuaikan dari target perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Telemarketing
Berikut merupakan penjelasan secara detail mengenai tugas dan tanggung jawab seorang Telemarketer.
1. Menghubungi Pelanggan Potensial
Seorang telemarketing juga sering melakukan ‘jemput bola’ untuk mendapatkan pelanggan atau konsumen.
Mereka menghubungi calon pelanggan yang sesuai dengan target sasaran mereka. Biasanya mereka sudah punya database mengenai calon pelanggan yang cocok.
2. Menjawab Pertanyaan dari Pelanggan
Pelanggan yang tertarik dengan produk atau jasa yang telemarketer tawarkan, biasanya akan memberikan pertanyaan.
Pertanyaannya meliputi spesifikasi produk, harga dan juga kelebihannya dibanding produk sejenis lainnya. Telemarketer harus bisa menjawab dan menjelaskan tentang hal ini.
3. Melakukan Follow-Up
Telemarketing biasanya melakukan follow-up kepada pelanggan yang pernah mereka hubungi atau bertanya ke mereka.
Hal ini perlu dilakukan karena tidak semua calon pelanggan melakukan pembelian di panggilan atau telepon pertama.
Skill Wajib dalam Telemarketing
Dalam berkecimpung di dunia Telemarketing, seorang Telemarketer harus menguasai skill wajib yang akan memperlancar proses penawaran dan promosi.
Tapi, kedua hal tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan, loh! Serupa dengan profesi lain, ada skill wajib yang harus dipenuhi didalamnya. Simak uraiannya di bawah ini!
1. Pembawaan Nada Bicara
Nada bicara yang ramah dan antusias akan mempengaruhi calon konsumen potensial untuk tertarik dengan produk atau jasa.
Pembawaan naca bicara diikuti juga dengan kalimat-kalimat yang bersifat persuasif untuk meyakinkan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas tinggi.
2. Menjadi Fasilitator yang Baik
Telemarketer akan menjadi fasilitator yang menghubungkan calon konsumen dengan produk.
Mereka harus menjadi pendengar yang baik untuk menghadapi calon konsumen ketika mengajukan pertanyaan atas penawaran yang telah ditawarkan.
3. Gigih dan tidak gampang menyerah
Tak selalu proses penawaran dan promosi berjalan mulus. Terkadang, ada saja calon konsumen yang merasa terganggu ketika dihubungi dan akhirnya marah-marah.
Jika sudah begini, apa yang harus dilakukan Telemarketer? Jawabannya adalah gigih dan pantang menyerah.
Telemarketer harus memahami kondisi calon konsumen dan tidak memaksakan untuk melakukan pembelian. Sebaiknya coba kembali untuk menghubungi calon konsumen lain dan kembali melakukan penawaran.
4. Mampu Mendata Sekaligus Berbicara
Saat berbicara, Telemarketer harus melakukan pencatatan dengan detail mengenai poin-poin percakapan dengan calon konsumen.
Disaat yang bersamaan Telemarketer juga akan menjelaskan tentang produk atau jasa yang ada dalam perusahaan.
5. Problem Solving
Kemampuan problem solving yang baik membuat percakapan yang awalnya kaku menjadi lebih santai serta meningkatkan peluang calon konsumen untuk membeli produk tersebut.
Keuntungan dan Kerugian dari Telemarketing
Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian dari menggunakan telemarketing di dalam sebuah bisnis atau perusahaan? Berikut penjelasannya:
1. Keuntungan
Keuntungan utama dari sebuah telemarketing yaitu memudahkan perusahaan dalam mendapatkan pelanggan dan menjaga hubungan baik yang sudah terjalin di antara keduanya.
Selain itu, strategi ini dinilai juga lebih hemat biaya, sebab perusahaan hanya membutuhkan nomor telpon saja untuk menjangkau pelanggan, tanpa harus mendatanginya satu per satu.
2. Kerugian
Dimana ada keuntungan, pasti terdapat juga kerugian di dalamnya. Sama halnya dengan telemarketing, dimana ada kerugian dalam menerapkannya di dalam bisnis.
Salah satu kerugian dari penerapan strategi ini yaitu berpotensi untuk membuat pelanggan terganggu, terlebih jika ditelpon secara terus menerus. Hal ini bisa berdampak pada Brand Image yang dimiliki oleh perusahaan.
Tak hanya itu saja, perusahaan juga membutuhkan banyak waktu untuk melatif staff, agar mampu berjualan melalui telepon secara optimal. Sebab, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, maka dapat berdampak pada buruk bagi perkembangan dan kemajuan bisnis perusahaan.
Cara Efektif Meningkatkan Penjualan dengan Telemarketing
Untuk meningkatkan penjualan, diperlukan cara yang tepat dalam melakukan Telemarketing. Apa saja cara tersebut?Â
1. Ketahui Produk dengan Baik
Produk Knowledge atau pengetahuan atas produk adalah hal mutlak yang wajib diketahui. Hal tersebut mencakup manfaat, keunggulan, cara penggunaan, dan cara bagaimana mendapatkan produk atau jasa dari perusahaan.
Dengan pengetahuan tersebut, Telemarketer akan lebih lihai dalam menawarkan produk atau jasa. Calon konsumen pun akan dibuat yakin atas keunggulan produk atau jasa sehingga memutuskan untuk melakukan transaksi.Â
2. Lakukan Riset Tentang Calon Konsumen
Sering kali calon konsumen merasa risih ketika dihubungi oleh Telemarketer. Padahal, hal tersebut bisa dihindari dengan riset yang mendalam tentang calon konsumen.
Misalkan perusahaan asuransi memiliki produk perlindungan kesehatan yang menyasar segmentasi pekerja muda usia 20-30 tahun di wilayah kota besar.
Tentunya adalah hal yang kurang bijak jika Telemarketer menghubungi mereka di jam-jam kerja atau hari libur.
Sebaiknya carilah tahu kapan jam terbaik untuk menghubungi sesuai dengan segmentasi atau sasaran calon konsumen yang ditetapkan perusahaan.
Dengan riset yang tepat, perusahaan bisa memberikan penawaran dan promosi lebih efektif.
Baca Juga: Segmentasi Pasar untuk Menjaring Calon Konsumen
3. Bersikap Ramah
Percakapan via telepon tidak bisa melihat ekspresi wajah. Makanya, sifat ramah adalah kunci untuk percakapan yang baik.
Sebaiknya gunakan intonasi suara yang ramah dan tidak kaku. Namun, pastikan juga nada bicara dan pemilihan kata-kata tidak berlebihan dan bersifat sewajarnya.
4. Berikan Pertanyaan Efisien
Waktu adalah uang. Calon konsumen memiliki kesibukan atas rutinitasnya masing-masing. Gunakanlah daftar pertanyaan yang membuat percakapan lebih efisien untuk menghemat waktu calon konsumen.
Sehingga, calon konsumen akan menanggapi dengan informasi dan tanggapan tanpa perlu menyita banyak waktu dan berbelit-belit.
5. Tidak Harus Berjualan
Tujuan utama dari melakukan promosi dan penjualan memang untuk meningkatkan penjualan.
Namun, jika pun beberapa telepon tidak mampu membawa calon konsumen untuk membeli, Telemarketer dapat menjadikan hal ini sebagai ajang untuk meningkatkan awareness terhadap produk atau jasa yang dijual perusahaan.
Hal tersebut juga berguna untuk menciptakan relasi yang baik antara perusahaan dengan masyarakat.
Perbedaan Telemarketing dan Telesales
Meski begitu, masih banyak orang yang bingung akan perbedaan telemarketing dan telesales, bahkan kebanyakan menganggap keduanya sama.
Berikut beberapa perbedaan mendasarnya:
Telemarketing | Telesales |
Membutuhkan banyak waktu dan biaya dalam mendapatkan calon pelanggan | Merubah data-data pelanggan, supaya mereka tertarik untuk bertransaksi dengan perusahaan |
Mengenalkan brand, produk, atau jasa kepada konsumen potensial | Berusaha untuk meningkatkan volume penjualan, guna menyeimbangkan pengeluaran dan biaya usaha |
Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, serta memberikan pelayanan yang memuaskan | Memfollow-up data-data pelanggan yang diberikan telemarketing dengan cepat |
Mengumpulkan feedback dari para pelanggan sebagai masukan dan inovasi baru | Berupaya untuk menekan biaya pemasaran sekecil mungkin |
Mengapa Perusahaan Membutuhkan Telemarketing?Â
Dari sekian banyak sarana promosi dan penjualan, mengapa perusahaan masih melakukan telemarketing?
Kompetisi bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk beroperasi dan bertahan dalam kondisi pasar yang dinamis. Perubahan ini juga mendorong perusahaan untuk memperbarui produk baru, kampanye, dan berita. Telemarketing mampu memberikan informasi kepada calon pelanggan terkait produk dalam waktu singkat.
Dengan kontak langsung, perusahaan dapat meningkatkan kesadaran produk atau jasa tanpa hanya bergantung pada iklan. Telemarketing memungkinkan perusahaan membangun hubungan langsung dengan calon konsumen, membantu memahami mereka lebih baik melalui percakapan.
Telemarketer dapat membangun hubungan yang kuat dengan calon pelanggan, memberikan kepribadian dan pemahaman yang lebih dalam. Melalui percakapan langsung, perusahaan dapat menerima feedback yang efektif, membantu membina hubungan yang harmonis.
Meskipun teknologi terus berkembang, pendekatan manusia tetap tak tergantikan. Riset dari Forbes menunjukkan 86% konsumen lebih memilih berinteraksi dengan manusia daripada chatbot berbasis kecerdasan buatan.
Oleh karena itu, telemarketing tetap menjadi strategi penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Kesimpulan
Itulah pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan telemarketing, mulai dari pengertian, keuntungan, perbedaan, hingga strateginya untuk menarik konsumen.
Sejatinya posisi telemarketing mempunyai posisi yang cukup penting dalam proses keberhasilan marketing perusahaan.
Semoga artikel tersebut dapat bermanfaat, bagi anda yang memutuskan untuk berkarir menjadi telemarketing.