Teks eksplanasi adalah suatu teks yang menjelaskan tentang mengapa dan bagaimana sebuah fenomena atau kejadian dapat terjadi.
Fenomena itu sendiri dapat berupa mengenai fenomena sosial, alam, budaya, hingga ilmu pengetahuan yang terjadi di kehidupan sehari-hari masyarakat.
Bagi Anda yang gemar membaca buku atau berita, mungkin Anda sudah tidak asing lagi ketika mendengar istilah satu ini.
Karena biasanya teks ini banyak ditemukan pada bacaan-bacaan mengenai bagaimana proses terjadinya suatu fenomena di alam.
Lalu apa saja ciri-ciri, struktur, jenis, hingga contoh dari teks eksplanasi? Mari simak penjelasan dalam artikel LinovHR.
Ciri-Ciri Teks EksplanasiÂ
Agar Anda mampu mengenai seperti apa itu teks eksplanasi, mari kenali ciri-cirinya berikut ini:
1. Memiliki Struktur yang Jelas
Ciri pertama pada eksplanasi teks adalah memiliki struktur yang jelas. Biasanya jenis teks ini akan dimulai dengan pertanyaan umum dan akan diikuti dengan urutan hubungan antara sebab dan akibat.
2. Terdiri Dari Fakta, Bukan Hoax
Dalam membuat teks ini, tentu para penulis harus memberikan informasi yang sesuai dengan data dan fakta yang terjadi di lapangan, serta memuat pembahasan ilmiah menurut ilmu pengetahuan yang berlaku.
3. Tidak Meyakinkan dan Tidak Bersifat Persuasif
Berbeda dengan teks editorial, eksplanasi teks dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan hubungan antara sebab dan akibat suatu peristiwa, bukan untuk meyakinkan maupun mengajak pembaca untuk melakukan suatu hal.
Baca Juga: Bagaimana Struktur Teks Biografi yang Benar?
Struktur Teks EksplanasiÂ
Di dalam penulisannya, teks satu ini harus ditulis sesuai dengan strukturnya. Ada pun struktur dari teks ini antara lain:
1. Mengidentifikasi Peristiwa
Pada bagian ini, Anda harus bisa menjelaskan mengenai gambaran umum dari fenomena atau peristiwa yang akan dibahas, salah satu contohnya adalah dengan membahas bagaimana proses dari suatu fenomena bisa terjadi.Â
Biasanya, teks eksplanasi muncul dari sebuah pertanyaan seperti “mengapa” atau “bagaimana”. Keingintahuan seseorang akan sesuatulah pemicu dari teks eksplanasi.
2. Merangkai Kejadian
Setelah membahas gambaran umum dari fenomena yang akan dibahas, maka selanjutnya Anda dapat menjelaskan tentang sebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Bagian ini biasanya juga disebut sebagai deretan penjelas.Â
3. Interpretasi
Selanjutnya adalah interpretasi yang merupakan sebuah ulasan atau penarikan kesimpulan. Pada bagian ini, Anda dapat memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam penulisan Anda.
Baca Juga: Seperti Apa Itu Teks Diskusi dan Bagaimana Contohnya?
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Agar teks ini dapat dikatakan efektif dan mudah dipahami oleh pembaca, terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan, di antaranya:
- Menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
- Memuat kalimat yang terstruktur secara logis dan sistematis.
- Mempunyai tenses (waktu) yang tepat, misalnya present tense (waktu sekarang) atau past tense (waktu lampau).
- Menggunakan kosakata yang sesuai dan spesifik terkait dengan fenomena atau peristiwa yang dijelaskan.
- Menempatkan tanda baca secara tepat dan konsisten, seperti titik, koma, tanda tanya, dan tanda seru.
- Menggunakan gaya bahasa yang formal, objektif, dan tidak memihak.
- Memberikan contoh atau ilustrasi yang mendukung penjelasan.
Dengan memperhatikan kaidah kebahasaan tersebut, teks ini akan lebih mudah dipahami dan efektif dalam menyampaikan informasi kepada pembaca.
Jenis Teks EksplanasiÂ
Walaupun tujuan dari teks ini adalah untuk menjelaskan sebab dan akibat dari suatu fenomena, ternyata teks ini bisa terbagi lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Eksplanasi Faktorial
Jenis satu ini merupakan sebuah jenis deskripsi yang bertujuan untuk menggambarkan efek dan konsekuensi dari suatu proses, contohnya adalah dampak dari penjajahan pada suatu negara.
2. Eksplanasi Kausal
Eksplanasi teks kausal merupakan jenis teks yang menjelaskan sebab dari sesuatu yang berubah secara bertahap, contohnya adalah proses dari fenomena alam longsor.
3. Eksplanasi Sequential
Jenis sequential adalah jenis teks yang menjelaskan secara rinci mengenai tahapan-tahapan suatu fenomena, contohnya adalah urutan dari daur hidup rantai makanan.
4. Eksplanasi Teoritis
Jenis teks yang terakhir ini adalah jenis teks yang mengandung spekulasi tentang potensi di balik kejadian fenomena alam.
Contohnya adalah fenomena Gunung Merapi yang meletus dan dapat memicu terjadinya bencana alam lain yang lebih dahsyat lagi.
Contoh Teks Eksplanasi
Agar Anda semakin paham dengan teks eksplanasi, mari simak contoh berikut ini. Berikut adalah contohnya mengenai fenomena alam.
Angin Puting Beliung
Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam berupa putaran angin yang sangat kencang dan membentuk hubungan antara awan cumulonimbus dengan tanah. (identifikasi peristiwa)
Biasanya, angin ini akan berbentuk seperti corong kondensasi dengan ujung menyempit yang menyentuh bumi dan dikelilingi dengan awan yang membawa puing-puing. (merangkai kejadian)
Angin puting beliung bisa terjadi karena adanya bentrokan antara udara panas dan dingin. Selain itu, angin puting beliung juga dapat terjadi karena adanya arus udara yang naik ke atas secara kuat di dalam awan. Fenomena satu ini, biasanya dapat terjadi ketika musim pancaroba tiba.(merangkai kejadian)
Ketika bertemu dengan fenomena satu ini, pastikan Anda untuk berhati-hati. Karena angin puting beliung dapat mengakibatkan kerusakan parah terhadap lingkungan rumah yang Anda tinggali dan dapat merobohkan serta membawa apa saja yang dilewatinya. (interpretasi)
Biasanya, angin puting beliung terjadi bersamaan dengan hujan deras disertai petir. Dengan terjadinya fenomena satu ini, tentu akan memakan banyak kerugian, baik kerugian jiwa maupun materiil. (interpretasi)
Download Contoh Teks Eksplanasi
Itulah informasi mengenai teks eksplanasi yang dapat Anda ketahui. Jika Anda tertarik untuk menulis teks ini, maka Anda dapat mengikuti struktur serta contoh yang sudah dijelaskan di atas ya!