Saat ini, biometrik wajah sudah dijadikan sebagai sistem pengaman maupun untuk cara mengakses identitas pribadi. Contohnya yaitu wajah digunakan pada saat pembuatan e-KTP, SIM, password smartphone, hingga absensi kehadiran di perusahaan.
Penggunaan biometrik wajah sebagai sistem keamanan dinilai lebih mudah dan praktis, dibandingkan dengan biometrik lain seperti sidik jari atau retina mata.
Dalam pembahasan kali ini, LinovHR akan membahas secara mendalam mengenai penerapan biometrik wajah untuk absensi online.
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Biometrik Wajah?
Istilah biometrik dikaitkan dengan pengukuran ataupun perhitungan yang terkait dengan karakteristik manusia. Bagian tubuh manusia yang memiliki karakteristik paling unik adalah wajah. Maka dari itu, wajah sering dijadikan objek untuk penerapan teknologi biometrik.
3 Level Karakteristik dalam Biometrik Wajah
Terdapat beberapa level yang dimiliki oleh setiap karakteristik wajah yang ada pada manusia, yakni level 1, level 2, dan level 3. Berikut adalah tahapan dalam setiap levelnya.
-
Level 1
Pada level ini, karakteristik yang perlu diperhatikan adalah hal-hal dasar yang ada pada wajah manusia. Pengamatan data yang dilakukan pada level ini terbilang mudah, hal yang menjadi pengamatan yaitu warna wajah, seperti putih, kuning langsat, maupun sawo matang, dan juga bentuk wajah, seperti bulat ataupun lonjong.
-
Level 2
Pada level 2 ini, tingkat pengamatan data sudah mulai spesifik dibandingkan dengan level sebelumnya yaitu level 1. Hal yang menjadi pengamatan yaitu struktur pada wajah dan juga tekstur dari wajah itu sendiri.
-
Level 3
Level ini merupakan level tertinggi dan cukup kompleks dalam karakteristik pengenalan wajah, bahkan cara mengakali absen wajah pun sulit diterapkan pada level ini.
Data biometrik yang ada pada level ini menyangkut hal-hal yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, contohnya seperti goresan pada wajah.
Data-data yang ada pada level 3 ini berguna untuk pengenalan wajah yang dimana orang tersebut kembar identik.
Baca Juga:Â 5 Manfaat Implementasi Biometric Attendance System untuk Perusahaan
Cara Kerja Biometrik Wajah
Setelah Anda memahami level karakteristik dan kompleksitas yang ada pada wajah manusia, maka Anda juga perlu untuk memahami alur atau cara kerja dari biometrik wajah pada absensi online.
-
Mengakuisisi Citra Wajah
Pada tahap yang pertama ini, mesin akan mengambil data dari target pengenalan identitas individu dalam bentuk data video. Melalui sistem sensor yang dimiliki oleh mesin tersebut, maka data wajah individu yang menjadi target pengenalan akan terdeteksi.Â
Setiap data wajah yang diperoleh, tentunya berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.
-
Melakukan Pendeteksian Wajah
Jika pada tahap sebelumnya yaitu mengakuisisi atau memperoleh data, maka pada tahap ini hal yang harus dilakukan yaitu melakukan pendeteksian wajah.
Pendeteksian wajah dilakukan dengan cara melakukan pemisahan dan menentukan mana yang menjadi bagian dari wajah dan mana yang bukan dari data yang diperoleh pada tahap sebelumnya.
Perlu dicatat bahwa, ada potensi terjadinya gangguan pada saat melakukan tahap ini. Seperti perbedaan pose wajah, warna kulit, maupun aksesoris wajah yang digunakan oleh orang bersangkutan.
-
Mengekstraksi Fitur Wajah
Terdapat 3 fitur pendekatan yang dapat dilakukan untuk melakukan deteksi wajah pada tahap yang ketiga ini.
- Berdasarkan Penampilan, teknik yang digunakan pada bagian ini yaitu Principal Component Analysis, Independent Component Analysis, dan Linear Discriminant Analysis. Cara kerjanya yaitu dengan menyederhanakan data tingkat tinggi dari akuisisi citra wajah.
- Berdasarkan Model, pada bagian ini data wajah dibuat ke dalam model 2D atau 3D. Tujuannya untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan pada model atau pose wajah.
- Berdasarkan Tekstur, teknik yang digunakan yaitu Gradient Orientation dan Local Binary Pattern.
-
Melakukan Pemadanan
Tahap ini merupakan tahap yang terakhir dari alur atau cara kerja biometrik wajah. Pada tahap ini, seluruh data yang diperlukan akan dikumpulkan untuk menghasilkan identitas dari wajah seseorang.Â
Dengan begitu, tingkat akurasi pendeteksian atau pengenalan wajah bisa dilakukan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Baca Juga:Â Mengenal Absen Biometrik: Jenis, Kelebihan, dan Mengapa Harus Menggunakannya
Teknologi Biometrik Wajah LinovHR Bantu Atasi Kecurangan Karyawan
Sejak dulu, perusahaan selalu mencari cara untuk meminimalisir kecurangan absen karyawan. Berbagai cara telah dilakukan agar tidak ada lagi karyawan yang memanipulasi absen. Cara absen manual tentu kurang bisa meminimalisir kecurangan tersebut.Â
Sampai pada perkembangannya biometrik wajah digunakan untuk proses absensi.
Absensi online dengan wajah atau face recognition dinilai memiliki tingkat keamanan dan akurasi yang tinggi dibandingkan dengan cara manual.
Selain itu, melakukan absensi dengan wajah, dinilai lebih praktis dan dapat mengurangi risiko terjadinya error maupun kesalahan pada sistem.
Itulah mengapa saat ini sudah banyak perusahaan yang beralih menggunakan absen biometrik untuk mencegah kecurangan dan meningkatkan kedisiplinan karyawan. Salah satu absen biometrik yang bisa jadi pilihan Anda adalah aplikasi absen dari LinovHR.
Proses absen dengan aplikasi absen LinovHR bisa meminimalisir kecurangan yang umum dilakukan dalam absen online. Saat karyawan melakukan absen dengan biometrik wajah, sistem dari aplikasi LinovHR akan mendeteksi apakah perangkat yang digunakan memasang fake GPS, jailbreak atau root.Â
Jika terdapat karyawan yang memasang fake GPS atau melakukan jailbreak maka sistem tidak akan memberikan tanda, karyawan yang bersangkutan juga tidak bisa melakukan absen. Dengan begitu, tidak ada lagi karyawan yang curang saat proses absen wajah.
Demikian pembahasan mengenai teknologi biometrik wajah untuk absensi online dan cara kerjanya.
Semoga artikel ini bisa menjawab rasa penasaran dan ingin tahu yang Anda miliki.