Produktivitas suatu perusahaan amat bergantung dengan kualitas kinerja divisi karyawan. Bila perusahaan mampu memberikan lingkungan kerja yang nyaman, tentu setiap divisi pekerja dapat lebih aktif dan kolaboratif. Hal demikian dapat dilakukan dengan memperhatikan team engagement.Â
Team engagement adalah suatu keterlibatan karyawan dalam setiap tim untuk menghasilkan koordinasi kerja yang selaras dengan tujuan perusahaan. Untuk menciptakan team engagement yang kuat, butuh kepercayaan, integritas, dan komitmen tim atau divisi kerja dalam berkontribusi memenuhi orientasi organisasi.
1. Beri Apresiasi untuk Divisi Berprestasi
Masing-masing divisi kerja memiliki tingkat performa yang berbeda-beda. Ada divisi dengan kinerja yang baik dan sesuai harapan. Lalu, ada pula tim dengan kinerja di bawah rata-rata. Manajemen perusahaan perlu memperhatikan hal demikian guna menunjang produktivitas untuk kemudian hari.
Strategi apresiasi bakal sangat berguna untuk menjaga kinerja divisi dengan produktivitas yang mumpuni. Pasalnya, mereka akan merasa seluruh hasil kerjanya dihargai oleh pihak perusahaan. Adapun apresiasi ini bisa berbentuk berupa penghargaan.
Selain itu, bagi divisi kerja dengan produktivitas yang kurang memuaskan, manajemen bisa memberikan kesempatan kepada mereka untuk memberikan umpan balik. Hal ini dapat berupa apa-apa saja yang mempengaruhi kinerja. Misalnya, ketersediaan alat serta perlengkapan kerja secara lengkap, dan sebagainya.
Baca Juga: 10 Tips Semangat Kerja Saat Puasa
2. Tingkatkan Komunikasi Tim di Perusahaan
Komunikasi merupakan hal vital yang perlu ditingkatkan guna membangun team engagement perusahaan. Bila ada divisi yang kurang memiliki jalinan komunikasi yang optimal, bisa dipastikan koordinasi kerja antar karyawan yang berada di dalamnya kurang maksimal. Jika masalah ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan terjadi suatu bias informasi di kemudian hari.
Pada dasarnya, setiap manusia adalah makhluk sosial. Apabila lingkungan kerja di perusahaan kurang aktif dan komunikatif, pun bisa memberikan rasa yang kurang nyaman untuk karyawan.
Salah satu cara meningkatkan komunikasi di organisasi, yakni melalui pembuatan grup komunikasi kerja. Lalu, manajemen bisa melakukan inisiasi aktivitas di luar kerja, seperti pelaksanaan olahraga rutin dan sebagainya. Diharapkan, melalui upaya-upaya demikian dapat membentuk hubungan sosial di setiap tim kerja perusahaan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Integritas?Â
3. Identifikasi Potensi Tekanan Kerja Berlebih
Masing-masing tim kerja memiliki kadar tekanan kerja yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat tekanan tersebut, maka kian besar pula potensi divisi mengalami stres atau burnout. Bila hal ini terus dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin divisi kerja bersangkutan akan mengalami penurunan produktivitas dari waktu ke waktu.
Maka dari itu, penting bagi pihak manajemen untuk mengidentifikasi tingkat tekanan kerja di perusahaan. Berilah tanggung jawab kerja secara proporsional dan selaras dengan kemampuan dan hak yang diberikan oleh perusahaan.
Lalu, bila ada divisi karyawan yang mengalami penurunan kinerja, maka manajemen bisa memberikan suatu motivasi guna membangun rasa positif dan semangat untuk bekerja.Â
4. Bantu Para Karyawan Mengenali Kelebihannya
Tidak semua karyawan bisa mengenali potensi dan kelebihan diri. Padahal masing-masing potensi tersebut dapat menunjang kinerja divisi di perusahaan. Oleh karena itu, manajemen dapat membantu karyawan untuk mengidentifikasi lebih lanjut atas setiap potensi yang ada.
Manajemen bisa membuka layanan psikologis untuk melakukan hal demikian. Diharapkan, melalui hal ini perusahaan dapat menemukan bakat-bakat tersembunyi yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan organisasi.
5. Sampaikan Arti dan Tujuan Kerja Tiap Tim
Setiap pekerjaan atau job desc, punya arti dan tujuan untuk perusahaan. Guna membangun team engagement, manajemen bisa menjelaskan definisi, arti dan tujuan kerja masing-masing divisi.Â
Pasalnya, keberadaan setiap tim kerja akan menentukan amat menentukan tingkat produktivitas perusahaan. Dengan demikian, para karyawan di setiap tim kerja dapat memahami hakikat dan peran mereka dalam bekerja.Â
Baca Juga: Menerapkan Leadership Management dalam Perusahaan
6. Kelola Emosi Negatif dan Ubah Menjadi Energi Positif
Tak dapat dipungkiri, setiap pribadi memiliki emosi negatif. Bila hal ini tak dikelola secara baik, bisa berpotensi meledak sewaktu-waktu. Team engagement tidak mampu terbangun secara efektif bila masih ditemui beberapa individu dalam divisi kerja dengan kadar emosional yang tinggi.
Namun demikian, manajemen perusahaan bisa mengadakan sesi psikologis untuk mengelola segala emosi negatif yang ada. Lalu, psikolog perusahaan dapat membantu pihak bersangkutan untuk mengubahnya menjadi energi positif. Dengan begitu, koordinasi tim kerja dapat lebih kolaboratif.
7. Lakukan Sesi Pelatihan untuk Karyawan dan Divisi Tertinggal
Dalam perusahaan tentu ada beberapa karyawan dan divisi dengan kinerja dibawah rata-rata. Masalah ini disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya kekurangan pemenuhan suatu kompetensi.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, manajemen perusahaan bisa mengadakan program pelatihan. Dalam pelaksanaannya, perusahaan dapat mendatangkan pihak eksternal yang dinilai berkredibilitas tinggi untuk meningkatkan kompetensi.
Dengan demikian, kinerja antar divisi dapat beroperasi lebih selaras demi memenuhi visi dan misi perusahaan. Alhasil, produktivitas kerja dapat meningkat dari waktu ke waktu.
Sekian penjelasan atas cara atau strategi untuk membangun team engagement yang optimal di perusahaan. Diharapkan, dengan artikel ini dapat membantu organisasi lebih koordinatif dan kolaboratif. Semoga dapat bermanfaat! .