Bekerja tentu akan menguras energi. Tak hanya energi secara fisik, bekerja juga bisa menguras energi secara emosi dan mental.
Kondisi tersebut dalam tingkatan normal mungkin hanya sekedar menimbulkan kelelahan ringan. Pemulihan pun bisa diatas dengan istirahat sejenak atau bersantai di cafe sembari meminum kopi.
Namun tahukah kalian bahwa kelelahan dalam bekerja juga bisa begitu parah? Kondisi kelelahan yang berlebihan tersebut dikenal dengan istilah burnout.
Burnout menjadi salah satu ancaman besar bagi pekerja yang tidak mampu mengolah dirinya.
Dikutip dari artikel di laman BBC, Schaffner mengutip dari salah satu artikel koran Jerman yang mengklaim bahwa burnout adalah โversi mewahโ dari depresi untuk para profesional yang sibuk.
Lantas pernahkah anda memikirkan apakah anda pernah mengalami burnout selama bekerja? Agar bisa mendapat gambaran lebih jauh akan kondisi ini, berikut tanda-tanda burnout di tempat kerja.
1. Kelelahan Berlebihan
Seperti yang sudah diungkap di awal, Burnout adalah bentuk rasa kelelahan yang berlebihan.
Ini artinya, tanda utama dari seseorang yang mengalami burnout adalah rasa lelah yang tidak seperti sewajarnya. Rasa lelah berlangsung lama dan terus berlanjut.
Kelelahan ini selain menyerang fisik, juga sampai mempengaruhi mental dan emosi. Dari kelelahan inilah, tanda-tanda lain bisa mengikuti.
2. Kesehatan Menurun
Rasa lelah yang terlalu besar tentunya berdampak langsung pada kesehatan. Ketika bangun tidur di pagi hari, anda tidak merasa segar tapi justru pusing atau tidak enak badan.
Anda juga bisa dengan mudah terserang sakit-sakit ringan seperti masuk angin, batuk, pilek, dan sebagainya.
Baca juga: Kena Migrain di Tempat Kerja? Apa yang Harus dilakukan
3. Sulit Konsentrasi
Ketika jiwa dan raga sudah lelah, apalagi kesehatan juga menurun, maka efek pada konsentrasi yang menurun sudah pasti akan terjadi.
Jika di tempat kerja ada begitu sulit konsentrasi, terlalu mudah terdistraksi dengan hal lain, sering lupa, bahkan hingga sering melakukan kesalahan, bisa jadi anda terserang burnout.
4. Mudah Emosi
Kontrol emosi adalah hal penting bagi seorang karyawan atau pekerja ketika berada di tempat kerja. Hal tersebut karena mereka bekerja bersama dan komunikasi menjadi suatu keharusan.
Tapi bagaimana jika anda mulai merasa mudah tersinggung, cepat marah, bersikap sinis, berkata ketus, atau bahkan menarik diri dari lingkungan kerja?
Padahal sebelumnya hal tersebut bukanlah diri anda. Maka bisa jadi anda tengah mengalami burnout.
Anda dapat belajar mengenai Manajemen Konflik di Tempat Kerja pada artikel kami sebelumnya.
5. Kehilangan Motivasi Kerja
Anda bekerja tentunya mengharapkan sesuatu akan kehidupan yang lebih baik. Tapi terkadang rasa lelah membuat diri ingin menyerah. Hal tersebut bisa dianggap biasa saja.
Namun jika sudah pada tahap burnout, penderitanya bisa benar-benar sudah tidak peduli lagi akan hal tersebut.
Setiap pagi yang dirasakan adalah keengganan untuk berangkat kerja dan tak ada motivasi dari dalam diri untuk mengubahnya.
Baca juga: Bagaimana Budaya Perusahaan Membentuk Motivasi Karyawan
6. Melampiaskan Pada Hal Buruk
Burnout bisa membuat seseorang begitu stres hingga tidak mempedulikan lagi akan dirinya. Mereka bisa melampiaskan kepenatan dirinya dengan hal-hal buruk seperti mabuk-mabukan secara berlebihan.
Pikiran yang tengah tak sehat juga membuat badan sulit tidur yang pada akhirnya memaksa mereka mengkonsumsi pil tidur.
Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti ini bisa menjadi salah satu tanda jika seseorang terkena burnout.
7. Selalu Merasa Terbebani
Hal kecil bisa menjadi besar bagi mereka yang tengah mengalami burnout. Ya, rasa setiap pekerjaan di kantor adalah beban yang sangat membebani mereka.
Hal ini berkaitan pula dengan motivasi dan kelelahan yang terjadi. Pada akhirnya, kualitas pekerjaan mereka akan menurun drastis.
Baca juga: Unhappy Leave: Aturan Cuti untuk Karyawan yang Tidak Bahagia
Burnout adalah suatu gejala kesehatan yang harus dihindari. Perlu diketahui pula bahwa menurut Mental Health Works, prosesnya terjadi secara bertahap selama dua tahun sebelum mencapai puncaknya.
Biasanya, mereka justru akan mengalami rasa antusias yang tinggi akan pekerjaannya, namun mulai stagnan karena berbagai alasan baik internal maupun eksternal. Dari sanalah, tanda-tanda burnout mulai muncul.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk bisa mengendalikan emosinya.
Bekerja penting, tapi tubuh juga punya haknya untuk istirahat. Dukungan rekan-rekan kantor juga penting untuk saling mengingatkan dan bekerja sama dengan baik.
Tak ketinggalan, perusahaan juga mengambil peran dalam hal ini. Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan manusiawi.