Salah satu solusi pelatihan dalam era kerja yang terus berubah adalah synchronous training atau pelatihan secara simultan.Â
Konsep ini menjadi kunci untuk memastikan karyawan dapat terus mengasah keterampilan mereka seiring dengan perkembangan pesat dalam dunia industri modern.
Dalam artikel LinovHR ini, kita akan menggali lebih dalam tentang konsep Synchronous Training dan bagaimana penerapannya menjadi semakin relevan di dunia kerja saat ini.
Apa Itu Synchronous Training?
Synchronous training adalah segala pelatihan dan pembelajaran yang di mana instruktur dan peserta berada dalam ruangan yang sama.
Berbeda dengan self-paced learning yang memungkinkan peserta untuk bekerja secara independen dan menentukan jadwal pembelajaran mereka sendiri, pelatihan sinkron terjadi secara real-time untuk semua peserta.
Contohnya, saat Anda berada di ruang kelas dan melakukan kegiatan pembelajaran, itulah yang disebut dengan pembelajaran sinkron. Pelatihan seperti ini dianggap sebagai pembelajaran tradisional yang efektif.
Di dalam praktiknya, peserta tidak hanya belajar secara mandiri, tapi juga dapat berinteraksi langsung dengan peserta lain dan instruktur selama sesi pembelajaran.Â
Pelatihan sinkron sering dipandu oleh instruktur, meskipun seringkali disalahpahami bahwa hal ini hanya terjadi di dalam kelas fisik.Â
Walaupun pembelajaran sinkron harus terjadi secara bersamaan untuk semua peserta, tidak ada ketentuan bahwa peserta harus berada di lokasi yang sama.Â
Oleh karena itu, meskipun pengajaran di kelas fisik adalah contoh yang umum, pembelajaran sinkron dapat dilakukan baik secara online maupun offline.
Contoh Synchronous Training Offline dan Online
Seperti yang telah disebutkan, bahwa pelatihan synchronous dapat dilakukan secara offline dan online. Contoh praktik dari kedua metode ini pun sangat beragam. Berikut ini beberapa contoh pelatihan sinkron yang bisa dilakukan:
1. Offline
- Kuliah atau presentasi di kelas
- Praktik role–play secara langsung
- Demonstrasi dan penilaian langsung
- Sesi praktik ” how-to“
- Tutorial tatap muka satu per satu
- Sesi pelatihan atau pendampingan secara langsung
- Konferensi perusahaan atau industri di tempat fisik (break-out group juga termasuk dalam hal ini)
2. Online
- Konferensi audio
- Siaran web langsung
- Pesan instan
- Konferensi video atau telekonferensi
- Kuliah atau demonstrasi yang disiarkan langsung
- Webinar yang disiarkan langsung
- Ruang obrolan online di mana para peserta dapat mengatur untuk bertemu pada waktu dan tanggal tertentu
Manfaat Synchronous Training
Pelatihan sinkron, yang dilakukan secara bersamaan dan real-time, membawa berbagai manfaat yang signifikan dalam konteks pengembangan karyawan.Â
Beberapa manfaat utama dari pelatihan sinkron di antaranya:
1. Membangun Komunitas dengan Cepat
Pelatihan sinkron memungkinkan pembentukan komunitas secara lebih cepat karena peserta dapat terlibat langsung dalam diskusi dan interaksi real–time. Hal ini karena seluruh peserta dikumpulkan di satu tempat yang sama.
2. Memanfaatkan Pembelajaran dari Sejawat
Pelatihan sinkron memberikan peluang untuk pembelajaran dari sesama, memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar peserta.
3. Meningkatkan Kerja Tim dan Kolaborasi
Dengan interaksi langsung, pelatihan sinkron dapat meningkatkan kemampuan kerja tim dan kolaborasi di antara peserta.
4. Meningkatkan Interaksi Sosial
Peserta dapat terlibat dalam interaksi sosial yang lebih banyak, memperkuat jaringan dan relasi di lingkungan pelatihan.
5. Mempercepat Proses Pembelajaran
Pelatihan sinkron memungkinkan percepatan proses pembelajaran karena peserta dapat langsung terlibat dalam materi yang diajarkan.
6. Meningkatkan Keterlibatan
Keterlibatan peserta dapat ditingkatkan melalui pelatihan sinkron karena adanya interaksi langsung dan respons instan dari instruktur.
7. Mengurangi Rasa Terisolasi
Dengan berpartisipasi dalam sesi pelatihan secara bersamaan, peserta dapat mengurangi rasa terisolasi yang mungkin dirasakan dalam pembelajaran mandiri.
8. Meningkatkan Motivasi Peserta
Pelatihan sinkron dapat memberikan motivasi tambahan kepada peserta karena adanya elemen interaktif dan dukungan langsung.
9. Meningkatkan Tingkat Penyelesaian
Kemungkinan untuk menyelesaikan pelatihan secara efisien dapat ditingkatkan melalui pelatihan sinkron karena peserta dapat secara langsung terlibat dalam proses belajar.
10. Mendapatkan Umpan Balik Secara Langsung
Peserta dapat segera mendapatkan umpan balik dari instruktur atau sesama peserta, mendukung perbaikan dan pemahaman yang lebih cepat.
11. Meningkatkan Pengalaman Pembelajaran
Pelatihan sinkron dapat meningkatkan keseluruhan pengalaman pembelajaran dengan menyediakan lingkungan yang dinamis dan interaktif.
12. Memperkuat Keterkaitan dengan Pihak Terkait
Melalui pelatihan secara langsung ini, hubungan dengan pihak terkait dapat diperkuat, menciptakan dukungan yang lebih luas dalam pengembangan karyawan.
Baca Juga: Seperti Apa Penerapan Self Learning di Perusahaan
Tantangan dalam Synchronous Training
Meskipun pelatihan sinkron menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan, seperti yang telah kita bahas sebelumnya. Namun, terdapat beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan pendekatan ini.Â
Berikut adalah beberapa tantangan umum dalam pelatihan sinkron yang perlu diperhatikan:
1. Fleksibilitas
Sering kali, pelatihan sinkron memiliki ketidaklenturan yang lebih rendah karena harus diselaraskan dengan jadwal yang tetap, menyulitkan penyesuaian dengan kebutuhan individual peserta.
2. Waktu untuk Refleksi
Peserta mungkin kurang memiliki waktu untuk refleksi pribadi karena pelatihan sinkron cenderung berlangsung dalam waktu yang terbatas.
3. Kecepatan dan Skalabilitas
Menentukan kecepatan pembelajaran yang sesuai untuk semua peserta dan menyusun pelatihan secara scalable dapat menjadi tantangan dalam konteks pelatihan sinkron.
4. Keterbatasan dan EksklusiÂ
Beberapa peserta mungkin merasa terbatas atau dikecualikan dalam situasi pelatihan sinkron, terutama jika ada kendala teknis atau jarak geografis.
5. Mobilitas
Faktor mobilitas peserta menjadi tantangan karena mereka perlu hadir pada waktu tertentu dan di tempat yang ditentukan.
6. Aksesibilitas
Tantangan aksesibilitas muncul jika peserta menghadapi kendala teknologi atau infrastruktur yang membatasi partisipasi mereka dalam pelatihan sinkron.
7. Kontrol Kualitas
Menjaga kontrol kualitas dalam konteks synchronous training dapat sulit, terutama ketika peserta tersebar di lokasi yang berbeda.
8. Biaya
Biaya yang terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan pelatihan sinkron, termasuk teknologi yang diperlukan, dapat menjadi tantangan dalam hal anggaran.
9. Geografis
Kendala geografis dapat memengaruhi keterlibatan dan partisipasi peserta, terutama jika mereka berada di wilayah yang sulit diakses.
10. Individualitas
Adanya beragam tingkat pemahaman dan kebutuhan peserta memunculkan tantangan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang sesuai untuk setiap individu.
11. Fokus
Menjaga fokus peserta dalam sesi pelatihan sinkron dapat menjadi sulit karena adanya distraksi atau kebutuhan untuk multitasking.
12. Teknologi
Tantangan teknologi juga bisa menjadi hambatan, hal ini mencakup kesulitan teknis atau keterbatasan akses ke perangkat dan konektivitas internet yang dapat mempengaruhi kelancaran pelatihan.
13. Pemecahan Masalah
Mengatasi masalah teknis atau logistik secara real-time menjadi tantangan dalam memastikan kelancaran pelatihan sinkron.
14. Pengalaman Pelatihan
Tantangan terakhir melibatkan menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan berkesan bagi peserta dalam konteks pelatihan sinkron.
Perbedaan antara Synchronous dan Asynchronous Training
Synchronous dan asynchronous adalah dua pendekatan dalam pembelajaran daring dengan perbedaan signifikan.Â
Perbedaan pertama bisa kita temukan bahwa synchronous training melibatkan interaksi real-time antara peserta didik dan pemateri dalam sesi yang dijadwalkan.
Praktiknya juga melibatkan penggunaan media seperti panggilan video dan obrolan daring.Â
Di sisi lain, asynchronous training lebih menekankan pada fleksibilitas waktu kepada peserta untuk mengakses materi pelatihan tanpa kehadiran langsung pemateri.
Hal ini memungkinkan pembelajaran mandiri yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja sesuai kenyamanan peserta.Â
Perbedaan tersebut menciptakan dinamika pembelajaran yang berbeda, di mana synchronous menekankan interaksi real-time.
Sementara asynchronous memberikan kebebasan waktu dalam proses pembelajaran.
Terapkan Synchronous Training dengan LMS LinovHR
Menentukan metode pelatihan jadi hal penting untuk memastikan peserta mampu mengikuti materi dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam hal ini, synchronous training disebut-sebut sebagai metode yang efektif.
Menekankan pada interaksi real-time, antara sesama peserta dapat saling bertukar pemahaman dengan baik.
Untuk membuat proses training ini tersusun dan terencana dengan baik, manfaatkan fitur canggih dalam Learning Management System LinovHR.
Learning Management System LinovHR membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelatihan untuk karyawan. Baik itu dilakukan secara online atau juga offline.
Untuk pelatihan online, materi bisa diakses melalui website atau juga mobile. Demikian juga pelatihan offline, Anda bisa mengatur akses siapa saja karyawan yang bisa mengikuti pelatihan tersebut.
Selain itu, dengan LMS LinovHR Anda juga bisa mengunggah berbagai tipe file pelatihan baik itu PowerPoint, PDF, sampai video interaktif. Hal ini tentu akan mendukung proses pembelajaran lebih baik.
Tersedia fitur Overview yang mendukung Anda untuk melihat ringkasan proses pelatihan yang dilakukan oleh karyawan.
Terapkan synchronous training dengan LMS LinovHR untuk mendapatkan keuntungan yang dalam pengembangan karyawan.
Dengan menggabungkan synchronous training dan LinovHR, perusahaan dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif, adaptif, dan terukur untuk meningkatkan kapabilitas karyawan.Â
Terapkan synchronous training dengan LinovHR sekarang dan tingkatkan produktivitas serta keahlian tim Anda.