Seluk-Beluk Switch Career Beserta Tipsnya

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Seluk-Beluk Switch Career Beserta Tipsnya
Isi Artikel

Fenomena switch career atau pergantian karier mungkin sudah sering Anda dengar, terutama di kalangan Gen Z dan Millenial. Tidak hanya sekedar tren, switch career menjadi pertimbangan sebagian orang untuk mencapai perkembangan karir dan gaji yang lebih baik.

Sedang mempertimbangkan untuk switching career? Simak dulu pengertian, kelebihan, kekurangan, hingga tips bila hendak berganti karir. Berikut ulasan lengkapnya!

Pengertian Switch Career

Switch career adalah proses di mana seseorang mengubah jalur kariernya dari satu bidang pekerjaan ke bidang pekerjaan lainnya. Bidang yang dipilih saat seseorang berpindah karier biasanya sangat berbeda atau hanya sedikit berhubungan dengan pekerjaan sebelumnya.

Fenomena ini bukanlah sesuatu yang asing di masa sekarang. Tidak hanya fresh graduate atau karyawan di posisi junior, para pekerja senior dengan pengalaman signifikan juga banyak yang memutuskan untuk melakukan switch career.

Seiring dengan semakin mudahnya akses informasi dan online course serta training yang bertebaran di internet, banyak orang mulai berani menjajaki pilihan ini berbekal ilmu dan sertifikasi yang mereka dapat dari kelas-kelas tersebut. Alasan switch career pun bermacam-macam. Apa saja?

Alasan Switch Career

Berpindah karier bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut adalah beberapa alasan yang utama yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan switch career:

1. Rasa Tidak Puas

Banyak orang merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka saat ini karena kurangnya tantangan, lingkungan kerja yang tidak mendukung, pendapatan yang kurang sepadan, tidak adanya jenjang karier, atau bosan dengan rutinitas.

Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan berpindah karier untuk menemukan pekerjaan yang lebih memuaskan dan sesuai dengan harapan pribadi.

2. Minat dan Passion

Seiring waktu, seseorang mungkin merasa bahwa minat dan passion mereka berbeda dengan bidang pekerjaan mereka saat ini. Berpindah karier memungkinkan mereka untuk mengejar bidang yang lebih sesuai dengan passion sehingga pekerjaan terasa lebih berarti dan menyenangkan.

3. Perubahan Nilai atau Tujuan Hidup

Nilai dan tujuan hidup seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu. Karier yang sebelumnya dirasa cocok, mungkin sekarang tidak lagi sesuai dengan nilai atau tujuan baru yang dimiliki pihak bersangkutan. Maka, berpindah karier menjadi pilihan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

4. Mencari Work-Life Balance

Beberapa orang mencari karier yang menawarkan keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan pribadi dan profesional. Karier baru bisa saja menawarkan fleksibilitas waktu atau lingkungan kerja yang lebih sehat, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

5. Peluang Finansial yang Lebih Baik

Salah satu motivasi dan alasan switch career yang paling kuat adalah untuk meningkatkan pendapatan atau benefit finansial. Bidang baru yang mereka pilih mungkin menawarkan gaji yang lebih tinggi atau benefit seperti peluang bonus atau jenjang karier yang lebih menguntungkan dibanding karier saat ini.

6. Kondisi Pasar Kerja

Perubahan dalam kondisi pasar kerja, seperti penurunan permintaan pada bidang yang digeluti saat ini atau munculnya peluang baru di bidang lain, bisa mendorong seseorang untuk berpindah karier. Industri yang berkembang atau teknologi baru sering kali menawarkan peluang yang lebih baik untuk pertumbuhan karier.

7. Pengembangan Diri dan Tantangan Baru

Beberapa orang merasa stagnan di karier mereka saat ini dan mencari tantangan baru untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Berpindah karier ke bidang baru bisa membuka kesempatan untuk mereka belajar dan berkembang lebih jauh.

Kelebihan dan Kekurangan Switch Career

Melakukan switch career memiliki sederet kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan dengan cermat. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan Switch Career

1. Peningkatan Kepuasan Kerja

Berpindah karier dapat membantu seseorang menemukan pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat dan passion mereka, sehingga turut meningkatkan kepuasan secara signifikan di bidang profesional.

2. Pengembangan Diri

Ketika memasuki bidang baru, seseorang perlu mempelajari keterampilan baru. Proses ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi, sekaligus menjadi peluang bagi pelaku switch career untuk memperluas wawasan, mengasah kemampuan baru, dan mengembangkan diri secara profesional.

3. Peluang Baru

Berpindah karier bisa membuka peluang baru yang tidak tersedia di bidang karier sebelumnya. Peluang ini contohnya bekerja di industri yang lebih berkembang, bekerja di tempat dengan lebih banyak peluang kenaikan jabatan, atau berpotensi mengalami pertumbuhan karier yang cepat.

4. Motivasi dan Antusiasme Baru

Memulai karier baru biasanya juga memberikan semangat dan motivasi baru bagi karyawan bersangkutan, yang kemudian bisa meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan mereka. Tantangan baru dan lingkungan kerja yang berbeda dapat membawa energi dan antusiasme yang sebelumnya hilang dalam karier lama.

Kekurangan Switch Career

1. Ketidakpastian dan Risiko Finansial

Berpindah karier bisa berisiko secara finansial. Contohnya ketika Anda butuh waktu lama untuk mendapatkan pekerjaan baru tersebut, atau jika posisi baru itu menawarkan gaji yang lebih rendah.

Masa transisi ini dapat menyebabkan tekanan finansial, terutama jika seseorang memiliki tanggungan keuangan lain seperti membiayai keluarga atau saudara.

2. Kehilangan Status dan Senioritas

Saat berpindah ke bidang baru, seseorang biasanya harus memulai lagi dari posisi yang lebih rendah. Hal ini membuat mereka kehilangan status dan senioritas yang sudah dimiliki di pekerjaan sebelumnya.

Hal ini bisa mempengaruhi rasa percaya diri mereka. Terlebih, kemungkinan perlu waktu lama untuk kembali ke posisi yang setara atau lebih tinggi.

3. Beban Pelatihan dan Pendidikan Tambahan

Memasuki bidang baru membutuhkan pelatihan atau pendidikan tambahan. Hal ini bisa memakan waktu dan biaya serta menjadi hambatan, terlebih jika karyawan tersebut harus menyeimbangkan antara pekerjaan saat ini, pelatihan, dan kehidupan pribadi.

4. Penyesuaian dan Adaptasi

Adaptasi ke lingkungan kerja dan budaya baru bisa menjadi tantangan. Karyawan mungkin membutuhkan waktu untuk merasa nyaman dan diterima. Proses ini bisa menyebabkan stres dan membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.

5. Risiko Kegagalan

Terdapat kemungkinan bahwa karier baru yang dipilih nanti tidak sesuai dengan harapan. Hal ini justru bisa menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan baru. Maka, untuk menghindarinya, diperlukan persiapan dan perhitungan potensi risiko sebaik mungkin sebelum memutuskan untuk career switch.

Tips Jika Ingin Switch Career

Berminat untuk melakukan switch career? Berikut sederet tips yang bisa Anda ikuti untuk memulainya.

1. Lakukan Research Mendalam

Pertama, pelajari industri dan peran yang diinginkan. Memahami tren, tantangan, dan peluang di bidang yang hendak diambil bisa membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih baik.

Lakukan riset dengan membaca artikel, buku, dan sumber daya lainnya untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang industri yang ingin dituju.

2. Kembangkan Keterampilan

Ambil kursus online, program bootcamp, atau workshop untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan. Dengan begitu, Anda juga bisa menunjukkan komitmen untuk terus berkembang kepada calon recruiter.

Pertimbangkan juga untuk mengambil sertifikasi yang relevan dengan bidang baru yang Anda tuju untuk meningkatkan kredibilitas dan peluang diterima.

3. Bangun Jaringan

Networking adalah hal yang tak kalah penting. Hadiri acara seperti pertemuan profesional untuk membangun koneksi dan membuka peluang baru.

Selain itu, manfaatkan juga platform seperti LinkedIn untuk terhubung dengan para profesional di bidang baru yang ingin Anda jajaki. Libatkan diri Anda untuk secara aktif berdiskusi dan berbaurlah dengan para profesional untuk meningkatkan visibilitas.

4. Mulai dengan Proyek Kecil

Di samping mengikuti pelatihan, Anda juga bisa mengambil proyek freelance atau melakukan part-time untuk mendapatkan pengalaman langsung dan membangun portofolio di bidang yang hendak dituju.

Volunteering atau bekerja sukarela juga bisa menjadi cara bagus untuk mendapatkan keterampilan baru dan menunjukkan komitmen Anda pada bidang baru tersebut.

5. Perbarui Resume dan Profil Online

Resume adalah wajah yang akan dilihat dan dipertimbangkan recruiter pertama kali. Maka, tonjolkan keterampilan dan pengalaman yang relevan dengan karier yang ingin Anda jalani.

Pastikan bahwa resume tersebut mencerminkan kemampuan dan prestasi yang relevan. Pastikan juga bahwa profil LinkedIn Anda mencerminkan karier yang diinginkan dengan menambahkan keterampilan baru, sertifikasi, dan pengalaman terkait.

Masa Depan Karier Lebih Terencana dengan Modul Career Path

LinovHR

Melakukan switch career haruslah dipertimbangkan matang-matang karena banyaknya syarat dan potensi risiko yang harus dihadapi. Maka dari itu, penting bagi karyawan untuk merencanakan masa depan kariernya secara cermat dan terarah.

Salah satu alat yang dapat membantu karyawan menata rencana kariernya adalah Software Career Path dari LinovHR. Dilengkapi berbagai fitur dan modul, karyawan bisa membangun peta karier yang jelas dan mengetahui potensi kecocokan diri dan jabatan, dan mengetahui jabatan apa yang sedang dibuka.

Mau tahu apa saja macam-macam fitur dan manfaatnya? Langsung ajukan saja demonya sekarang! Gratis!

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru