Ada banyak cara perusahaan menerapkan kebijakan jam kerja. Salah satu caranya adalah dengan swing shift. Kebijakan ini mengatur shift kerja dengan jadwal masuk yang berbeda-beda.
Tujuannya sendiri adalah untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Di sisi lain juga memberikan fleksibilitas pada karyawan.
Setiap jadwal shift akan bervariasi, dan beberapa perusahaan menawarkan pilihan shift yang berbeda atau memberikan fleksibilitas.
Sehingga karyawan dapat memilih shift tertentu pada hari tertentu untuk mengakomodasi kehidupan sosial dan tanggung jawab lainnya.
Untuk itu, artikel dari LinovHR ini akan menjelaskan tentang lebih dalam mengenai metode swing shift agar dapat membantu Anda dalam mengetahui pengelolaan waktu tenaga kerja.
Berikut ulasannya!
Apa Itu Swing Shift?
Swing shift adalah shift kerja antara shift siang dan shift malam. Jam kerja ini tidak mengikuti jam kerja konvensional seperti 9-5. Namun, sebaliknya karyawan bekerja pada interval yang berbeda.
Ketika perusahaan menerapkan metode ini, jadwal kerja karyawan mungkin akan berubah secara teratur. Artinya jam kerja mereka akan berbeda dari hari ke hari.
Misalnya, seorang karyawan bekerja di shift pagi pada hari Senin dari pukul 06.00 sampai 14.00, untuk hari kerja berikutnya, ia mendapatkan jadwal di hari Sore hari sampai pukul 20.00.
Pola shift seperti ini umum ditemukan dalam bisnis di mana mereka harus beroperasi melebihi standar jam 9 hingga 5.
Dengan memanfaatkan metode shift ini, perusahaan dapat beroperasi 24 jam sehari, ini dapat memaksimalkan output perusahaan.
Seperti Apa Cara Kerja Swing Shift?
Cara kerja swing shift akan berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan dan kesepakatan karyawan. Pada umumnya perusahaan akan menawarkan beberapa jadwal kerja sebagai berikut:
- Bekerja selama 8 jam perhari dan jadwal kerja bisa fleksibel. Bisa memulai kerja saat pagi, sore ataupun malam.
- Dalam 4 shift kerja karyawan perlu bekerja selama 10 jam secara berturut-turut. Setelah itu bisa mendapatkan 3 hari libur dalam seminggu.
- Bekerja selama 12 jam per shift dan mendapatkan libur setelah menyelesaikan setiap shift.
Adapun beberapa perbedaan metode di perusahaan, antara lain:
- Afternoon shift. Biasanya karyawan akan mulai bekerja pada jam 3 sore sampai malam.
- First shift. Ini termasuk jadwal kerja yang umum, karena bekerja dari jam 8 atau 9 pagi sampai jam 5 atau 6 sore.
- Second shift. Jadwal kerja ini seperti shift sore, di mana biasanya dimulai sekitar pukul 3 atau 4 sore.
- Third shift. Jadwal kerja ini biasanya dimulai pada malam hari sekitar pukul 10 atau 11 malam.
- Fixed shift. Jenis jadwal kerja ini adalah ketika karyawan bekerja dengan jadwal yang sama setiap harinya. Seperti karyawan yang selalu bekerja di pagi hari setiap harinya.
- Split shift. Jenis jadwal kerja ini adalah ketika seorang karyawan bekerja dua shift sekaligus dalam satu waktu. Istilah ini biasanya disebut dengan jumping shift.
Sebagian besar karyawan akan menerima jadwal swing shift sebelum mereka mulai bekerja. Sehingga mereka dapat merencanakan hari mereka dengan baik untuk mengakomodasi jam kerja mereka.
Baca Juga: Langkah Mengatur Shift Kerja Karyawan dengan Tepat
Bidang Pekerjaan yang Menerapkan Swing Shift
Ada beberapa bidang industri yang cocok menerapkan metode swing shift. Ini karena bidang industri ini harus melayani kebutuhan 24 jam setiap harinya.Â
1. Rumah sakit
Perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan seperti rumah sakit, tentunya buka hingga 24 jam sehari. Hal tersebut karena manusia tidak dapat diprediksikan kapan waktu sakit. Oleh karena itu rumah sakit buka sampai 24 jam.
Rumah sakit juga membutuhkan karyawan yang bersedia bekerja selama 24 jam dengan pembagian dari beberapa shift. Untuk itu, biasanya rumah sakit menggunakan swing shift pada jadwal karyawannya.
2. Customer service
Dalam perusahaan yang menggunakan layanan customer service (CS), tentunya perusahaan menyediakan layanan 24 jam untuk melayani keluhan atau pertanyaan konsumen.Â
Oleh sebab itu, seorang customer service harus selalu tersedia 24 jam untuk melayani hal tersebut. Metode jadwal interval ini akan sangat cocok dengan pekerjaan CS untuk menyesuaikan pembagian jam kerja karyawan.
3. Retail
Industri bisnis retail juga menjadi salah satu bidang yang menerapkan metode ini. Biasanya untuk mengatur stok di rak mereka sehingga saat toko buka, pelanggan bisa langsung menemukan produk yang mereka cari.
Selain itu, ada juga beberapa ritel yang menerapkan jam buka hingga larut malam atau 24 jam sehari, maka untuk mengakali hal ini, penerapan swing shift akan sangat membantu.
Contoh Implementasi Swing Shift
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penerapan swing shift, coba perhatikan contoh berikut ini.
- Seorang petugas kebakaran bekerja selama empat hari dalam seminggu. Hari pertama, dia bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore, hari berikutnya dia bekerja dari jam 3 sore sampai jam 11 malam, dan keesokan harinya dia bekerja dari tengah malam sampai jam 8 pagi. Dia kemudian menerima tiga hari libur dan mengulangi giliran kerja yang sama pada minggu berikutnya.
- Seorang perawat bekerja 12 jam perhari selama tiga hari dalam seminggu. Hari pertama, dia bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Pada hari berikutnya dia masuk pada jam 12 malam sampai jam 12 pagi, dan shift berikutnya adalah dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore.
Buat Penjadwalan Kerja Lebih Mudah dengan Aplikasi Absensi LinovHR
Penerapan jam kerja interval berbeda-beda setiap hari ini menjadi solusi yang efektif untuk memastikan perusahaan terus berproduksi 24 jam setiap harinya.
Dengan begini, perusahaan terus dapat memastikan mereka dapat terus memenuhi kebutuhan client atau konsumen.
Namun, tentu ada tantangan tersendiri dari penerapan jadwal ini. HR harus benar-benar memastikan bahwa karyawan tidak mengalami bentrok jadwal serta karyawan tetap mendapatkan jam istirahat yang cukup untuk jadwal shift berikutnya.
Karena jadwal kerja akan berubah-ubah setiap harinya, HR juga harus memastikan bahwa karyawan mengetahui dengan pasti perubahan jadwal mereka.
Untuk memudahkan HR dalam mengelola jadwal kerja ini, perusahaan dapat memanfaatkan software absensi LinovHR. Dengan software ini, perusahaan bisa mengelola jadwal kerja karyawan melalui fitur Time Group.
Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk mengelompokkan karyawan dengan jadwal kerja yang sama, sehingga tidak terjadi bentrok dan tidak overwork.
Jadwal kerja yang sudah disusun tersebut pun dapat dengan mudah dilihat oleh karyawan melalui aplikasi ESS yang bisa diinstal di smartphone karyawan baik itu Android atau iOS. Sehingga, karyawan bisa dengan pasti mengetahui jadwal kerja mereka setiap harinya.
Selain itu, aplikasi ESS juga memberikan kemudahan bagi karyawan bila mereka ingin bertukar shift, mengajukan permit, sampai cuti.
Software absensi dan aplikasi ESS LinovHR adalah solusi untuk membantu perusahaan mengatur jadwal kerja lebih efektif dan efisien.
Segera jadwalkan demo aplikasi absensi dari LinovHR sekarang juga!