Anda pastinya pernah mengalami masa-masa pencarian kerja dan mengalami penolakan saat mengirimkan surat lamaran kerja. Padahal Anda sudah menuliskannya dengan susah payah dan menyebarnya ke banyak perusahaan.
Namun, belum ada satupun lamaran yang nyangkut juga. HRD menerima surat lamaran yang banyak sekali setiap harinya. Jadi, penting bagi pelamar kerja untuk menulis surat lamaran kerja yang baik dan benar.Â
Apa itu Surat Lamaran Kerja?Â
Surat lamaran kerja adalah sebuah surat formal yang ditulis seseorang untuk kepentingan melamar pekerjaan di lembaga atau perusahaan.
Banyak orang sering keliru dalam memahami surat lamaran kerja dan sering mengira bahwa surat lamaran kerja sama dengan CV. Faktanya surat lamaran kerja dan CV sangat berbeda, tetapi saling melengkapi satu sama lain.
Jika surat lamaran berfungsi sebagai media komunikasi maksud dan tujuan Anda untuk melamar pekerjaan, maka CV berguna untuk menampilkan secara padat dan singkat riwayat hidup, skill atau kemampuan, pengalaman kerja, dan riwayat pendidikan. Kedua hal tersebut berperan penting dalam mendapatkan pekerjaan idaman.Â
Jumlah pelamar untuk satu posisi lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan bisa berjumlah puluhan bahkan ratusan orang. Dari sekian banyak orang yang mendaftar, tentu hanya yang paling cocok dan terbaik yang akan terpilih dan masuk ke tahap wawancara.
Cara paling awal untuk membuat HRD terpukau dan memilih Anda sebagai kandidat terpilih adalah dengan membuat surat lamaran kerja yang bagus.Â
HRD akan menyeleksi dan memilah surat lamaran kerja terlebih dahulu sebelum mengundang calon karyawan dalam sesi interview. Jika pada awalnya surat lamaran sudah ditolak, maka pelamar akan tereliminasi dan tak akan bisa melanjutkan ke sesi berikutnya.
Alasan Surat Lamaran Kerja Ditolak
Mengirimkan surat lamaran berkali-kali dan menerima rejection letter terus-terusan memang menyebalkan. Namun, pernahkah Anda mencoba mengevaluasi dan mempelajari alasan mengapa Anda ditolak?Â
Ada beberapa alasan mengapa surat lamaran kerja yang Anda kirimkan diacuhkan dan ditolak oleh HRD. Coba perhatikan beberapa hal di bawah ini!Â
1. Tata Paragraf Berantakan
Surat lamaran kerja adalah surat resmi yang harus ditulis dengan tata paragraf yang rapi. Isi dari surat lamaran terdiri atas pembuka, perkenalan singkat, data diri, maksud dan tujuan, lampiran berkas dan CV, serta penutup.
Cantumkan serta posisi atau pekerjaan apa yang akan Anda lamar.
Tuliskan data diri singkat dengan menuliskan nama, tempat tanggal lahir, alamat rumah, dan nomor yang bisa dihubungi. Informasi yang jelas membuat HRD mudah menindaklanjuti proses seleksi lamaran.Â
Jika surat yang Anda tulis tata letak paragrafnya saja sudah tidak beraturan, HRD akan kesulitan untuk memahami isi dari surat lamaran dan enggan untuk mengundang Anda ke tahap interview selanjutnya.Â
2. Apakah Skill Relevan?
Misalkan Anda adalah lulusan jurusan Manajemen dan ingin melamar posisi Programmer, tetapi Anda tidak mempunyai kemampuan coding maupun portofolio yang menunjang. Ini adalah tanda bahwa skill yang Anda miliki tidak relevan dengan posisi yang Anda lamar.
Contoh lainnya adalah Si A adalah baru saja lulus dari jurusan Teknik Informatika dan hendak melamar untuk posisi Senior Programmer. Tentu saja skill-nya pun belum begitu berpengalaman walau ruang lingkup industrinya masih berhubungan.Â
Hal ini yang harus dihindari, nih. Pastikan Anda membaca dengan detail requirement yang dibutuhkan oleh perusahaan sebelum melamar.
Bila skill baik hard skill maupun soft skill yang Anda miliki tak relevan dengan posisi tertentu, Anda akan langsung ditolak. Untuk ambil aman, coba melamar pekerjaan yang membuka peluang untuk semua lulusan.Â
3. Sering Mengosongkan Subject dan Body Email
Ini adalah contoh lain yang sering kali dilakukan pelamar kerja. Karena sangking bingungnya harus menuliskan apa di subject dan body email lamaran, pelamar kerja memilih untuk mengosongkannya.
Padahal mengosongkan body dan subject email adalah tanda bahwa Anda adalah pribadi yang kurang kreatif dan tidak profesional, loh! HRD akan sulit mengenali email surat lamaran yang masuk. Surat lamaran yang Anda kirimkan menjadi terlewat oleh Tim HRD dan tak lolos seleksi. Â
4. Jejak Digital
Istilah jempolmu harimaumu bukanlah mitos semata. Media sosial adalah cerminan dari perspektif dan kepribadian seseorang Biasanya HRD akan memantau media sosial kandidat karyawan dengan mendetail.
Bila ada postingan Anda beberapa tahun atau bulan lalu dengan diksi negatif yang menjatuhkan reputasi Anda, maka siap-siap untuk menghapusnya segera!
Ini akan menjadi penilaian bagi HRD apakah Anda cocok dan sesuai dengan budaya kerja di kantor atau tidak.Â
5. Banyak Salah Ketik
Tulisan yang salah ketik dan ejaan yang salah akan membuat perusahaan menganggap Anda tidak teliti. Padahal hampir semua lowongan pekerjaan mengharapkan karyawannya teliti terhadap detail kecil.
Penulisan nama, gelar, dan posisi yang hendak dilamar rawan sekali salah ketik. Oleh karenanya sebelum mengirimkan surat lamaran, baca-baca lagi dengan teliti sampai Anda benar-benar yakin bahwa sudah tidak ada salah ketik dalam ejaan maupun penulisan.Â
6. Mengirimkan Mepet Deadline
Saat Anda melihat lowongan kerja dibuka, kirimkan surat lamaran dan CV sesegera mungkin. Hindari mengirimnya mendekati tenggat waktu atau deadline.
HRD perusahaan bisa saja menutup lowongan pekerjaan sebelum deadline yang diberikan jika sudah menemukan kandidat yang cocok.
Surat lamaran yang tiba terakhir akan bertumpuk di bawah surat lamaran lain yang lebih dulu tiba. Mengirim mendekati waktu deadline berarti Anda membuka peluang untuk pelamar lain lebih unggul dibandingkan Anda.Â
Baca Juga: Contoh Surat Lamaran Kerja untuk Berkarir Pabrik
7. Bahasa Tidak FormalÂ
Harap diingat bahwa surat lamaran untuk pekerjaan adalah surat formal, dimana tata bahasanya pun harus formal.
Jika anda menuliskan surat lamaran dalam bahasa Indonesia, pastikan Anda menggunakan diksi dan ejaan sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang tepat.
Namun, jika anda menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris, pastikan grammar dan pronunciation yang Anda gunakan sudah tepat dan sesuai.
Hindari penggunaan istilah kurang resmi dan singkatan kata yang Anda gunakan saat mengirim pesan singkat dengan teman, ya!Â
Baca Juga:Â Cara Membuat STRP untuk Pekerja Selama PPKM
Untuk mendapatkan pekerjaan idaman, Anda tak bisa setengah-setengah dalam membuat surat lamaran kerja.
Disamping teliti dan menuliskannya dengan benar, Anda juga harus menuliskan semua informasi dengan jujur dan sebenar-benarnya.
Ketidakjujuran dan pemalsuan riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan informasi lainya dalam membuat surat lamaran kerja akan membawa Anda kepada permasalahan hukum yang lebih berat. Selamat mencari pekerjaan!Â