Succession planning metrics adalah elemen penting dalam kesuksesan jangka panjang suatu perusahaan. Kesuksesan suatu perusahaan tidak hanya diukur dari performa saat ini, tetapi juga kemampuannya untuk mempersiapkan para pemimpin masa depan.
Inilah sebabnya mengapa mengukur succession planning sangat penting. Setidaknya, ada lima metrik yang perlu Anda ukur dan lihat. Dalam artikel LinovHR ini, kita akan membahas semuanya, mari simak selengkapnya!
Bagaimana Cara Mengukur Kesuksesan Succession Planning?
Succession planning adalah proses dan strategi untuk mengidentifikasi dan mengembangkan talenta untuk mengisi peran-peran penting dalam organisasi ketika dibutuhkan. Umumnya, para profesional HR akan memimpin proses ini bersama dengan para manajer dan pemimpin senior.
Mengukur perencanaan suksesi membantu organisasi memastikan perencanaan suksesi berjalan dengan baik dan mampu melakukan perbaikan jika diperlukan.
Ada dua jenis metrik dalam perencanaan suksesi yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan, yaitu:
- Metrik kuantitatif: Ini adalah jenis metrik yang berupa numerik, statistik, bagan, grafik, dan lainnya.
- Metrik kualitatif: Metrik ini lebih subjektif namun tetap memberikan informasi yang berharga. Metrik ini mencakup berbagai jenis umpan balik, analisis komentar terbuka, analisis sentimen, dll.
5 Succession Planning Metrics
Di dalam mengukur succession planning yang telah Anda susun. Setidaknya terdapat lima metrik penting yang harus menjadi perhatian Anda. Kelima metrik ini akan membantu Anda menyusun dan mengukur keberhasilan perencanaan suksesi.
Adapun uraian terkait lima succession planning metrics adalah sebagai berikut.
1. Bench Strength
Bench strength mengacu pada kemampuan organisasi untuk mengisi posisi-posisi penting secara internal.
Cara umum untuk mengevaluasi bench strength adalah dengan melihat persentase karyawan atau manajer (yang berpotensi tinggi) yang telah Anda identifikasi siap untuk dipromosikan.
Bagilah jumlah karyawan yang siap dipromosikan dengan total jumlah karyawan HiPo/manajemen untuk mendapatkan hasilnya.
Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan untuk mengetahui kapan karyawan siap untuk dipromosikan, seperti:
- Kapasitas- Selalu meminta lebih banyak pekerjaan.
- Kompleksitas- Sudah melakukan bagian dari pekerjaan dengan peran yang lebih tinggi.
- Kinerja- Hasil yang konsisten dan tingkat tinggi.
- Kepandaian- Karyawan dipandang sebagai sumber pengetahuan dan titik referensi.
2. Career Path Ratio
Rasio ini mengukur tingkat pertumbuhan karyawan melalui jumlah promosi, baik dari bawah maupun ke atas.
Untuk menghitung rasio jenjang karier, bagilah jumlah total promosi (ke atas) dalam organisasi dengan semua perubahan peran (baik ke bawah maupun ke atas).
Berikut ini adalah cara menginterpretasikan hasilnya:
- Rasio 0,7 menunjukkan bahwa promosi terjadi cukup sering dan secara teratur.
- Rasio 0,2: Angka ini menunjukkan bahwa proses promosi dan perubahan peran mungkin sulit.
Perencanaan suksesi mencakup peningkatan karyawan berpotensi tinggi dan perkembangan setiap orang di seluruh spektrum.
Oleh karena itu, pergerakan yang signifikan, baik horizontal maupun vertikal, sangat penting untuk membuat lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan semua anggota tim.
Baca Juga: Manfaat dan Cara Menerapkan Succession Management
3. Aktivitas Pengembangan
Succession planning metrics lainnya yang perlu dilacak adalah aktivitas pengembangan yang mendukung perencanaan suksesi yang efektif. Beberapa ukuran tersebut sebagai berikut.
- Aktivitas Pembelajaran dan Pengembangan: Periksa learning management system (LMS) Anda untuk mengetahui sejauh mana HiPos (High Potentials) dan calon penerus telah mengikuti instruksi. Selain itu, periksa apakah instruksi telah dilakukan oleh mereka yang diidentifikasi sebagai calon pemimpin untuk memenuhi posisi kunci.
- Rencana Pengembangan: Lihat apakah setiap individu yang dianggap sebagai suksesi memiliki rencana pengembangan kepemimpinan yang akan membantu mereka belajar keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk berhasil dalam posisi senior.
- Dukungan Manajemen untuk Pengembangan Bakat: Setiap manajer harus memastikan bahwa pengembangan bakat penerus dan bakat kunci adalah tujuan utama mereka. Mereka harus secara aktif mendukung dan memfasilitasi perkembangan mereka.
- Kualitas Informasi: Pertimbangkan seberapa efektif informasi dikumpulkan melalui percakapan tahunan tentang pengembangan bakat dan sistem umpan balik kinerja. Pastikan informasi yang dikumpulkan berkualitas tinggi saat membuat rencana pengembangan pribadi.
4. Persentase Posisi Penting yang Diisi secara Internal
Persentase posisi penting yang diisi secara internal akan menunjukkan kemampuan Anda dalam mengembangkan talenta internal dan memastikan apakah rencana suksesi benar-benar berjalan.
Anda dapat membandingkannya dengan persentase (%) posisi penting yang diisi oleh kandidat eksternal. Anda dapat melakukan hal yang sama untuk posisi manajemen.
Cara ini bisa sangat berguna untuk mengetahui sesolid apakah perencanaan suksesi. Anda bisa mendapatkan data ini dari langkah-langkah rekrutmen internal Anda.Â
Persentase peran penting dari luar akan memberi tahu Anda apakah branding perusahaan dan strategi perekrutan eksternal cukup kuat untuk mendukung rencana suksesi.
5. Potensi Tinggi Turnover
Perencanaan suksesi perusahaan gagal jika tingkat turnover karyawan potensial meningkat. Ini juga menunjukkan bahwa upaya untuk mempertahankan karyawan yang berpotensi tinggi gagal.
Untuk mengetahui seberapa tinggi kemungkinan turnover karyawan, bagilah jumlah karyawan yang keluar dengan jumlah karyawan yang ada dalam perusahaan. Tingkat turnover kuantitatif akan menunjukkan apakah ini menjadi perhatian.
Anda juga dapat mewawancarai karyawan yang berpotensi tinggi untuk mengetahui mengapa mereka memutuskan resign dan apa yang dapat dilakukan organisasi untuk mempertahankan mereka.
Baca Juga:Â Apa itu DRP (Disaster Recovery Plan)? Ini Pembahasan Lengkapnya!
Ukur Matrik Kesuksesan Succession Planning dengan Software Succession Management LinovHR
Succession planning membantu perusahaan memastikan bahwa regenerasi di perusahaan berjalan dengan baik. Dengan begitu, perusahaan tidak akan mengalami kekosongan posisi kunci.
Namun, perencanaan suksesi tidak lepas hanya sampai penyusunan saja, HR perlu juga mengukur metrik kesuksesan rencana suksesi tersebut.
Untuk mengukur kesuksesan tersebut, penting untuk mendokumentasikan seluruh proses suksesi dengan detail dan data yang real-time. Di sinilah penggunaan Software Succession Management LinovHR akan sangat membantu.
Succession Management Software LinovHR memiliki beberapa fitur yang dapat menjadi metrik untuk memastikan kesuksesan perencanaan suksesi perusahaan.
Mulai dari Succession Pool, yang akan menyimpan data-data berapa banyak karyawan internal yang berpotensi menjadi suksesi.
Fitur Bench Strength yang akan membantu melihat ketersediaan karyawan potensial untuk menjadi suksesi. Tersedia juga fitur Performance-Potential Matrix yang akan memberikan gambaran kekuatan dari masing-masing calon suksesi.
Dengan tersedianya fitur-fitur untuk mengukur suksesi ini, Anda dapat menganalisis sejauh apa kesuksesan succession planning yang telah dijalankan.Â
Dapatkan wawasan mendalam tentang perkembangan suksesi karyawan, pastikan bahwa perusahaan Anda memiliki rencana suksesi yang kuat, dan siap menghadapi masa depan dengan keyakinan.
Bergabunglah dengan LinovHR, ayo dapatkan solusi pengelolaan human resource yang komprehensif dengan ajukan demo gratis.