Studi Kelayakan Bisnis: Pengertian, Tujuan, Aspek dan Contohnya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Studi Kelayakan Bisnis
Isi Artikel

Dalam membangun bisnis di era yang menantang saat ini, diperlukan adanya penilaian apakah bisnis nanti memang layak dan dapat berjalan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan melakukan studi kelayakan bisnis.

Namun, apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis? Simak terus pembahasan ini!

 

 

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah untuk menilai apa saja pro dan kontra dari sebuah proyek atau bisnis sebelum mengeluarkan investasi ke dalamnya. Investasi yang dimaksud bisa berupa uang atau waktu. 

Studi ini berisi analisis mengenai seluruh faktor yang terlibat agar sebuah bisnis dapat berjalan baik. 

Mulai dari faktor ekonomi, hukum, teknis, bahan produksi, sampai sumber daya manusia yang dibutuhkan dan lain sebagainya. 

Termasuk juga mengenai untuk siapa, kapan, dan lokasi Anda akan membuka bisnis barang atau jasa Anda. 

Mengapa hal ini penting? Jawabannya adalah agar Anda bisa segera mengetahui apa saja yang mungkin akan menjadi potensi masalah. Jika potensi masalah dapat segera diketahui maka solusi dan pencegahannya akan lebih mudah didapatkan. 

Termasuk jika memang hasilnya ternyata tidak layak, maka bisa jadi sebaiknya Anda menunda dahulu niat Anda untuk membuka bisnis saat ini. 

 

Aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis

aspek dalam studi kelayakan bisnis
Sumber: Pexels by Fauxels

 

Agar lebih mendapatkan pemahaman yang baik, maka sebaiknya Anda memahami juga aspek apa saja yang ada di dalam studi kelayakan bisnis, diantaranya:

 

1. Aspek Hukum atau Legal

Jika Anda akan membangun perusahaan atau bisnis maka salah satu aspek yang harus benar-benar Anda perhatikan adalah legalitasnya. 

Jangan sampai Anda terjebak masalah hukum di kemudian hari. Oleh karena itu penting sekali melakukan studi kelayakan bisnis dan melihat sebaik apa aspek hukum yang ada. 

 

Berikut ini adalah aspek legal yang patut diperhatikan:

  • Izin Mendirikan Bangunan
  • Izin usaha 
  • SIUP 
  • Surat perusahaan yang terdaftar
  • NPWP
  • Akta notaris
  • Dll

 

2. Aspek Teknis

Aspek berikutnya di dalam studi kelayakan adalah aspek teknis. Aspek ini memegang peranan penting. Sebab bisnis dapat berjalan baik apabila teknologi dan penggunaannya juga tepat. 

Dalam menilai aspek teknis perlu diketahui beberapa hal;

Apakah teknologi yang digunakan memang sesuai dan layak untuk bisnis Anda? Apakah teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang ada? Apakah fasilitas untuk menjalankan teknis atau teknologi tersebut sudah tersedia? 

Selain itu hal yang paling penting dari aspek teknis adalah apakah sumber daya manusia tersedia untuk menjalankan teknologi yang ada. Apakah mereka memiliki kemampuan teknis yang layak dan sesuai dengan teknologi yang akan digunakan? 

 

3. Aspek Ekonomi

Bisnis adalah kegiatan ekonomi. Maka dari itu, jangan sampai Anda melewatkan aspek ini. 

Hal pertama yang harus Anda cari tahu adalah apakah kondisi ekonomi Anda atau perusahaan mampu untuk menjalankan bisnis yang akan dibuka? 

Apakah sumber daya ekonomi akan mampu menunjang bisnis yang akan berjalan nantinya. Selidiki segala aspek ekonomi ini selama satu, dua atau lima tahun ke depan. 

 

4. Aspek Operasional

Aspek berikutnya yang harus dipelajari kelayakannya adalah aspek operasional bisnis. Aspek ini mencakup apakah proyek yang dijalankan sejalan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. 

Di dalam aspek ini juga erat kaitannya dengan manajemen. Karena manajemen adalah yang nantinya akan bertindak untuk menjalankan operasional bisnis ke depan. 

 

5. Aspek Jadwal

Sebuah bisnis atau proyek harus memiliki gambaran waktu yang jelas. Tentu Anda tidak ingin jika proyek atau bisnis Anda terkatung-katung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun bukan?

Maka dari itu itu, studi kelayakan bisnis akan menilai apakah jadwal yang ditetapkan cukup realistis. Serta apakah sebuah organisasi mampu memenuhi tenggat waktu yang sudah ditetapkan tersebut. 

Sebab jika tidak mampu memenuhi tenggat waktu maka dampaknya akan meluas. Mulai dari biaya sampai sumber daya yang harus terbuang percuma. Segala aspek studi kelayakan bisnis di atas dapat disingkat menjadi TELOS, yaitu Technology, Economy, Legal, Operational, & Schedule. 

 

Baca Juga: Keuntungan Jika Berbisnis Menggunakan Referral Code

 

Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis
Sumber: Pexels by Alexander Suhorucov

 

Dari berbagai aspek dan pengertian yang ada, timbul pertanyaan berikutnya. Apa sebenarnya tujuan melakukan studi kelayakan bisnis? 

Tujuan utama secara umum adalah menilai apakah sebuah bisnis memang layak untuk dijalankan atau tidak. Jika hasil studi menunjukkan bisnis tersebut tidak layak, maka Anda akan menghemat uang dan sumber daya Anda dan terhindar dari kerugian besar. 

Selain itu ada beberapa tujuan lainnya yaitu:

 

Riset Pasar

Yang dimaksud riset pasar yaitu analisa ukuran serta demografi pasar yang Anda tuju, termasuk juga apakah sudah ada pesaing atau tidak.

Studi yang tepat akan menghasilkan data dan informasi valid untuk kepentingan penjualan dan produksi memenuhi kebutuhan pasar. 

 

Anggaran

Anda dapat menganalisa biaya operasional sehari-hari. Karena proyeksi anggaran sering kali menjadi hal yang sudah pasti akan ditanyakan oleh pihak investor untuk menilai seberapa besar tingkat resiko bisnis kelak. 

 

Perkiraan Pemasukan

Dengan studi kelayakan yang tepat, Anda dapat memprediksi apakah bisnis yang akan Anda jalankan nanti dapat membawa keuntungan atau tidak setelah dikurangi dengan pengeluaran. 

 

Perencanaan Ekspansi

Ada kalanya sebuah bisnis ingin melakukan ekspansi. Dengan studi kelayakan bisnis maka Anda dapat menilai sejauh mana kemungkinan untuk memperluas pasar, membuka cabang, mengubah sistem menjadi waralaba, akuisisi atau merger dengan perusahaan lain. 

 

Baca Juga: Pengertian Capital Expenditure dan Cara Menghitungnya

 

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dilakukan atau tidak.

Proses ini mencakup analisis pasar, teknis, finansial, organisasi, dan lingkungan. Setiap tahapan memerlukan data dan informasi yang berkaitan dengan aspek bisnis yang bersangkutan.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai setiap tahapan dalam studi kelayakan bisnis:

 

  1. Studi Kelayakan Pasar

Tahap ini bertujuan untuk menilai pasar dan mengetahui apakah bisnis tersebut mempunyai peluang pasar yang cukup besar.

Aspek yang dinilai dalam tahap ini antara lain adalah potensi pasar, segmentasi pasar, permintaan pasar, kekuatan pesaing, dan peluang bisnis.

 

  1. Studi Kelayakan Teknis

Tahap ini bertujuan untuk menilai kesiapan teknis bisnis, yang mencakup sumber daya manusia, teknologi, infrastruktur, lokasi, dan metode yang akan digunakan dalam bisnis.

Aspek-aspek yang perlu dinilai dalam tahap ini antara lain adalah kemampuan teknis, ketersediaan bahan baku, kesiapan infrastruktur, lokasi strategis, dan metode produksi.

 

  1. Studi Kelayakan Finansial

Tahap ini bertujuan untuk menilai kelayakan finansial bisnis, yang mencakup sumber dana, biaya operasional, keuntungan, investasi awal dan pengembalian modal.

Aspek-aspek yang perlu dinilai dalam tahap ini antara lain adalah perkiraan biaya investasi, biaya operasional, penghasilan, laba kotor dan neto, dan waktu pengembalian modal.

 

  1. Studi Kelayakan Organisasi

Tahap ini bertujuan untuk menilai struktur organisasi, peran dan tanggung jawab masing-masing bagian, dan sistem pengendalian intern yang akan digunakan dalam bisnis.

Aspek yang perlu dinilai dalam tahap ini antara lain adalah struktur organisasi, tata kelola perusahaan, sistem pengendalian internal, peran dan tanggung jawab masing-masing bagian, dan sistem manajemen.

 

  1. Studi Kelayakan Lingkungan

Tahap ini bertujuan untuk menilai dampak lingkungan yang akan terjadi akibat operasional bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Aspek yang perlu dinilai dalam tahap ini antara lain adalah dampak lingkungan yang terjadi, langkah-langkah pengurangan dampak, dan perizinan yang dibutuhkan.

 

Contoh Dari Studi Kelayakan Bisnis

Apa saja contoh dari studi kelayakan bisnis? Berikut diantaranya:

 

Rumah sakit yang akan menambah ruang

Penghitungan akan dimulai dari biaya tenaga kerja dan bahan. Selain itu apakah proyek ini akan mengganggu pasien atau tidak.

Bagaimana pemegang saham? Apakah mereka setuju? Dan yang lebih penting lagi apakah opini publik mendukung perluasan bangunan? Ini semua akan dinilai melalui studi kelayakan bisnis. 

 

Bisnis pengembang properti

Aspek yang dilihat adalah bagaimana legalitas tanah proyek? Berapa unit yang akan dibangun? Apakah tersedia akses untuk listrik, jalan dan infrastruktur pendukung? Bagaimana proyeksi pembeli? Apakah target pasar sudah sesuai dengan lokasi perumahan.

Sebab jika unit yang akan dijual untuk kelas A sementara pasar yang tersedia adalah kelas C maka ada kemungkinan harus dilakukan modifikasi target pasar. 

 

Baca Juga: Tahapan Studi Kelayakan Usaha & Contoh

 

Showroom mobil listrik

Di tengah perkembangan teknologi, mobil listrik semakin diminati. Namun harus dipelajari dahulu apakah konsumen yang ada sudah siap.

Begitu juga bagaimana after sales yang ada, apakah konsumen akan mudah mendapatkan daya listrik untuk kendaraanya. Berapa banyak unit yang harus terjual untuk menutup biaya operasional showroom? Dan lain sebagainya. 

 

Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan yang wajib dilakukan jika Anda berencana membuka bisnis atau memperluas bisnis yang sudah ada.

Proses studi yang tepat Anda akan terhindar dari kerugian dan bahkan mampu memprediksi keuntungan yang akan didapatkan.

Semoga pembahasan ini dapat menambah wawasan Anda! 

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru