Harga merupakan salah satu hal yang terpenting yang perlu dipikirkan oleh setiap pengusaha dalam berbisnis. Melakukan strategi penetapan harga yang tepat akan membuat bisnis Anda semakin berkembang secara optimal.
Hal ini menjadi aspek penting dalam mengamankan keuntungan dari tiap-tiap penjualan produk. Semakin tepat harga ditetapkan, maka semakin optimal juga permintaan yang datang dari masyarakat terhadap produk Anda.
Oleh karena itu, Anda tidak disarankan untuk melakukan penetapan harga secara gegabah karena akan berdampak pada keuntungan yang didapatkan.
Untuk tahu lebih lanjut, simak terus artikel berikut ini agar Anda dapat menetapkan suatu harga pada produk Anda secara tepat.
Baca juga: Pengertian dan Fungsi Surat Penawaran Harga
Faktor Strategi Penetapan Harga
Menentukan strategi penetapan harga pada suatu produk memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu kecermatan dalam menganalisis berbagai faktor yang diperlukan agar harga yang ditetapkan sesuai dengan biaya produksi serta kualitas yang ditawarkan.
Alih-alih membuat keuntungan bisnis Anda semakin besar, jika tidak dilakukan secara tepat akan berdampak sebaliknya. Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi besaran harga yang dipasang, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Biaya
Salah satu hal mendasar yang paling mempengaruhi penetapan harga suatu produk adalah besaran biaya rata-rata produksi.
Anda hanya perlu menaikkan margin keuntungan ke dalam biaya produk berdasarkan besaran biaya produksinya. Semakin tinggi selisih antara biaya produksi dengan harga jual, maka semakin besar keuntungan Anda.
2. Konsumen
Konsumen menjadi salah satu faktor tinggi rendahnya suatu harga karena berpengaruh terhadap yang membeli suatu barang. Beberapa menginginkan produk yang lebih murah karena sesuai dengan anggarannya, namun beberapa lebih mempertimbangkan kualitas ketimbang harganya.
3. Jenis Produk yang Dijual
Jika produk yang dijual adalah produk-produk yang homogen, maka semestinya Anda tidak menjual dengan harga yang jauh lebih tinggi dari pesaing.
Namun, jika produk yang dijual adalah bukan sejenis, maka memberikan harga yang sedikit lebih tinggi memberikan arti bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik.
4. Pesaing
Pesaing atau kompetitor juga menjadi faktor dalam menentukan suatu harga. Perusahaan dapat menetapkan harga lebih tinggi atau rendah dari harga pesaing sesuai dengan tujuan dari perusahaan tersebut. Apakah ingin meningkatkan laba, meningkatkan posisi pasar, dan sebagainya.
5. Target Pasar
Secara umum target pasar terbagi menjadi dua, yaitu pasar baru dan pasar saat ini. Jika perusahaan menargetkan pasar yang baru, maka harga yang seharusnya ditetapkan adalah rendah. Sebaliknya, jika perusahaan telah memiliki suatu pasarnya sendiri, maka dapat menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi.
Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga yang dilakukan oleh setiap perusahaan pastinya mengarah pada upaya meningkatkan keuntungan. Namun, diperlukan strategi yang terperinci agar tujuan tersebut dapat terealisasi dengan baik.
Selain itu, tujuan perusahaan menetapkan harga dengan tepat adalah untuk membangun citra usaha yang baik. Contohnya adalah jika perusahaan baru yang belum diketahui oleh masyarakat menetapkan harga yang terlampau rendah, maka akan memiliki citra ‘produk yang murahan’.
Menetapkan harga yang tepat juga bisa menjadi solusi yang baik untuk menghadapi persaingan dengan kompetitor. Agar perusahaan Anda tidak kalah saing dengan kompetitor, memilih strategi penetapan harga yang tepat merupakan hal yang sangat penting.
Jenis Strategi Penetapan Harga
Strategi yang digunakan untuk menetapkan suatu harga tentunya bermacam-macam. Hal ini tentunya perlu disesuaikan dengan keinginan serta kondisi perusahaan dalam menentukan harga yang tepat.
Berikut beberapa jenis strategi dalam menetapkan harga.
Cost-plus Pricing
Jenis yang satu ini merupakan salah satu yang paling umum digunakan. Anda tidak perlu menganalisis pasar serta kompetitor. Anda dapat mengatur besar kecilnya keuntungan yang Anda inginkan dengan menetapkan harga berdasarkan besaran biaya produksinya.
Competition-based Pricing
Seperti namanya, jenis yang satu ini berorientasi pada kompetitor yang menjadi patokan Anda dapat menetapkan suatu harga. Anda perlu melihat seberapa besar harga yang ditetapkan oleh kompetitor yang dapat dijadikan acuan dalam menetapkan harga produk tersebut.
Anda dapat menetapkan harga di bawah atau di atas harga pesaing untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Freemium Pricing
Contoh strategi penetapan harga yang satu ini banyak ditemui dalam perusahaan SaaS atau Software is a service. Terdapat dua jenis produk yang umumnya ditawarkan seperti “free” atau gratis dan “premium” atau berbayar.
Tentunya kedua produk tersebut memiliki harga yang berbeda dengan sejumlah fitur yang berbeda pula.
Skimming Pricing
Ketika Anda menjual donat di pagi hari dengan harga Rp10.000,00. Namun, menjelang sore hari donat tersebut belum laku terjual sehingga Anda perlu menetapkan harga dengan menurunkannya agar produk tersebut cepat laku terjual. Inilah yang dinamakan dengan skimming pricing.
Premium Pricing
Pernahkah Anda sadari bahwa terdapat produk-produk tertentu yang memiliki sejumlah harga yang cukup tinggi? Hal tersebut disebut dengan premium pricing dimana terdapat sejumlah segmen pasar yang rela membayar lebih untuk mendapatkan produk dengan kualitas terbaik.
Baca juga: Memahami Pengertian Faktor Produksi Beserta Jenis, dan Contohnya
Cara Menentukan Strategi Penetapan Harga
Setelah Anda mengetahui faktor, tujuan, dan jenisnya, saatnya Anda mengetahui bagaimana cara menentukan strategi penetapan harga yang baik dan benar. Karena dengan menetapkan harga yang tepat akan berdampak positif bagi bisnis Anda kedepannya.
Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan
Menetapkan Harga Berdasarkan Biaya Produksi
Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk menetapkan harga suatu produk adalah dengan menentukan harga plus berdasarkan jumlah keseluruhan biayanya. Hal ini dilakukan agar perusahaan mendapatkan laba sebesar-besarnya.
Mark Up
Anda perlu melakukan cara ini dengan menentukan harga jual berdasarkan harga pokok awal pembelian yang nantinya dapat diakumulasikan dengan jumlah tertentu. Biaya-biaya lainnya juga perlu diperhitungkan agar produk yang Anda jual tetap ada kenaikan harga.
Semakin tinggi nilai mark up suatu perusahaan maka semakin tinggi juga pendapatan atau keuntungan yang dapat diraup.
Melakukan Break Even Point (BEP)
Break Even Point atau yang biasa dikenal dengan BEP merupakan suatu cara penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang telah dikeluarkan dengan hasil yang diterima perusahaan secara keseluruhan.
Penetapan BEP bukan untuk meningkatkan keuntungan atau laba, melainkan untuk mendapatkan hasil yang seimbang antara pengeluaran dan pendapatan.
Melihat Pesaing
Agar bisnis Anda mendapatkan hasil yang optimal, maka dengan melihat pesaing bisa menjadi cara menentukan strategi penetapan harga yang tepat. Anda dapat melihat bagaimana pesaing dapat menetapkan harga dimulai dari bahan yang mereka gunakan, pasokan barangnya, serta harga yang mereka tetapkan.
Dengan begitu, Anda dapat menetapkan harga yang sekiranya lebih rasional dibandingkan dengan kompetitor sesuai dengan usaha yang Anda lakukan.
Melakukan Riset Pasar
Riset pasar merupakan hal yang hampir pasti bagi setiap perusahaan dalam menentukan harga. Penetapan harga dengan cara ini melihat beberapa faktor yang memengaruhi pasar seperti permintaan harga, feedback, serta kritik dan lain-lainnya.
Hal ini tentu dapat Anda gunakan agar terlihat berbagai kebutuhan serta permasalahan yang dialami oleh masyarakat sehingga Anda dapat menyelesaikan problematika tersebut dengan menawarkan harga yang rasional.
Demikianlah penjelasan mengenai strategi penetapan harga, dimulai dari pengertian hingga cara menetapkan harganya. Pastinya Anda sudah tidak perlu lagi bingung untuk menetapkan suatu harga produk yang Anda miliki. Semoga artikel ini membantu!