Sebelum kehadiran website, perusahaan hanya memiliki dua pilihan utama untuk menarik perhatian konsumen, yaitu mengeluarkan biaya mahal untuk beriklan atau menjadikan media massa sebagai media untuk promosi.
Namun website telah membuka kesempatan besar untuk menjangkau pembeli spesifik secara langsung dengan informasi yang telah ditargetkan sehingga biaya pemasaran tidak semahal biaya beriklan di media massa.
Kemunculan website telah mengubah prinsip dan strategi marketing dan humas (public relation).
Perusahaan yang mengerti prinsip dan strategi baru marketing dan humas telah membangun hubungan dan komunikasi secara langsung dengan konsumen.
Bagaimana Strategi Humas yang Tepat?
Marketing atau pemasaran menurut prinsip dan strategi lama hanya berupa periklanan (advertising) dan branding. Iklan dibutuhkan untuk menarik konsumen namun juga menginterupsi mereka agar memberikan perhatian terhadap pesan yang membangga-banggakan layanan dan produk.
Pesan dalam iklan hanya satu arah dan eksklusif. Iklan memiliki batas waktu tayang sehingga kreatifitas adalah komponen terpenting dalam iklan.
Jika suatu agensi periklanan memperoleh piala penghargaan dari suatu perlombaan agensi periklanan terbaik maka akan sangat mudah bagi agensi tersebut memperoleh klien baru.
Humas menurut prinsip dan strategi lama sangat eksklusif karena orang-orang humas menggunakan banyak jargon dan mengikuti aturan ketat.
Satu-satunya cara agar diliput hanyalah melalui redaksi media massa, baik televisi maupun cetak. Perusahaan berkomunikasi dengan jurnalis melalui siaran pers (press release).
Tidak satu orang pun memperhatikan siaran pers yang sesungguhnya kecuali sejumlah kecil reporter dan editor. Perusahaan yang mengikuti prinsip lama humas harus memiliki berita yang besar sebelum menulis materi siaran pers.
Jargon harus digunakan karena semua jurnalis memahaminya dan orang humas tidak mengirimkan informasi kepada pers kecuali telah memperoleh kutipan dari pihak ketiga seperti konsumen, analis, dan para pakar.
Baca juga: Scheduling Software: Solusi Atur Jadwal Karyawan dengan Tepat!
Prinsip dan strategi lama humas ini menyebabkan satu-satunya cara agar pembeli mempelajari isi siaran pers adalah jika media massa menulis cerita tentang itu.
Dan satu-satunya cara untuk mengukur keefektifan siaran pers adalah melalui kliping saat media menayangkan materi siaran pers perusahaan.
Prinsip dan strategi lama marketing dan humas memisahkan kedua hal tersebut menjadi disiplin yang berbeda dan dijalankan oleh orang yang berbeda dengan tujuan, strategi dan kriteria pengukuran yang berbeda.
Namun prinsip dan strategi lama ini masih menjadi pengecualian bagi perusahaan yang sangat besar, orang-orang terkenal atau pemerintah.
Nama dan brand mereka sudah sangat besar dan terkenal, berita mereka sangat menarik sehingga media massa masih menjadi juru bicara yang paling utama bagi mereka.
Berlanjut: Strategi Baru Marketing & Humas – Penggunaan Media Online (Bag. 2)