Layaknya organisasi pada umumnya, jabatan yang ada di instansi pemerintahan juga memiliki standar kompetensi jabatan.
Di mana standar ini menjadi nilai kemampuan apa saja yang perlu dikuasai dan dimiliki oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.
Untuk mengetahui lebih jauh, pada artikel LinovHR kali ini akan membahas tentang standar kompetensi jabatan, mulai dari pengertian hingga daftar kompetensi jabatan ASN. Mari pahami ulasan lengkapnya dibawah ini, ya!
Pengertian Standar Kompetensi Jabatan ASN
Standar kompetensi jabatan ASN merupakan deskripsi tentang pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang diperlukan sebagai seorang Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas jabatan.
Standar Kompetensi Jabatan ASN adalah panduan yang diterapkan untuk memastikan bahwa setiap ASN memiliki kualifikasi yang relevan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam era tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik, ASN dengan kompetensi yang sesuai akan mampu memberikan pelayanan yang efektif, efisien, dan berkualitas.
Daftar Kompetensi Jabatan ASN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 38 Tahun 2017, standar kompetensi jabatan seorang ASN, didasarkan pada beberapa hal. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
-
Kompetensi Teknis
Technical competency berisi tentang daftar jenis kompetensi teknis yang akan menunjang seorang aparatur sipil negara dalam menjalankan dan menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.
Di dalam kompetensi teknis juga terdapat definisi kompetensi teknis, deskripsi kompetensi teknis, dan indikator perilaku untuk setiap level kompetensi teknis.
Kamus kompetensi teknis disusun dan ditetapkan oleh PPK Kementerian/Lembaga, PPK Sekretariat Lembaga Negara, dan PPK Sekretariat Lembaga Nonstruktural setelah mendapatkan persetujuan Menteri.
-
Kompetensi Manajerial
Kompetensi manajerial adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku yang dapat diamati, diukur, serta dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit di organisasi.
Kompetensi manajerial mencakup delapan hal, berikut di antaranya:
-
Integritas
Integritas berkaitan dengan perilaku yang konsisten dan selaras dengan nilai, norma, dan/atau etika yang dipegang oleh organisasi.
Sikap ini juga berkaitan dengan kejujuran dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, stakeholder, serta menciptakan budaya dengan etika tinggi, yang bertanggung jawab dengan tindakan atau keputusan beserta risiko yang ada di dalamnya.
-
Kerja Sama
Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif sesama ASN.
Kemampuan ini juga menyangkut bagaimana ASN memiliki komitmen untuk saling membantu dalam menyelesaikan tugas, mampu mengoptimalkan segala sumber daya untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
-
Komunikasi
Kemampuan komunikasi adalah bagaimana ASN dapat menjelaskan pandangannya dan gagasannya dengan jelas, sistematis disertai dengan argumentasi yang logis, baik secara lisan dan tulisan.
Skill komunikasi ini juga tentang memastikan pemahaman, mendengarkan secara aktif dan efektif, mempersuasi, meyakinkan dan membujuk orang dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
-
Orientasi pada Hasil
Skill yang berkaitan dengan bagaimana kemampuan ASN untuk mempertahankan komitmen pribadinya dalam menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, serta mampu secara sistematis mengidentifikasi risiko dan peluang yang ada.
Hal ini juga berkaitan dengan kemampuan memerhatikan kaitan perencanaan dan hasil yang diharapkan organisasi.
-
Pelayanan Publik
Kemampuan melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara profesional, serta transparan.
Ini juga berkaitan dengan bagaimana ASN mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi, kelompok/golongan/partai politik.
-
Pengembangan Diri dan Orang Lain
Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri. Keterampilan ini juga termasuk menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan dan pengembangan karier jangka panjang.
Mendorong kemauan belajar yang berkelanjutan, memberikan saran/bantuan, feedback, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya.
-
Mengelola Perubahan
Ini berkaitan dengan kemampuan beradaptasi dengan situasi yang baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan proses lama.
Selain itu, keterampilan ini juga berkaitan dengan mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan inisiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil diimplementasikan secara efektif.
-
Pengambilan Keputusan
Kemampuan membuat dan mengambil keputusan dengan tepat dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian.
Dirumuskan secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Baca Juga: Level Kompetensi yang Perlu Diketahui oleh HR dan Perusahaan
-
Kompetensi Sosial Kultural
Kompetensi sosial kultural adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan.
Keterampilan ini berkaitan dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk baik dalam agama, suku, budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai, moral, emosi, serta prinsip, yang perlu dipenuhi oleh setiap ASN guna mendapatkan hasil kerja yang sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan mereka.
Dalam hal ini, kompetensi sosial kultural mencakup tentang perekat bangsa. Perekat bangsa merupakan kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi keterbukaan, peka terhadap perbedaan individu/kelompok masyarakat.
Kemampuan ini juga berkaitan dengan kemampuan menjadi perpanjangan tangan dalam mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah kemajemukan Indonesiaย
Sehingga menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta di antara para pemangku kepentingan itu sendiri, menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.
Dalam rangka mencapai pemerintahan yang lebih profesional dan berorientasi pada pelayanan, standar kompetensi jabatan ASN memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa ASN memiliki kemampuan dan integritas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan tugas pemerintahan di Indonesia.
Melalui implementasi yang konsisten dan evaluasi berkala, diharapkan bahwa ASN akan mampu memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan efektif kepada masyarakat.
Baca Juga:ย Competency Assessment: Penilaian Kompetensi untuk Karyawan
Manajemen Kompetensi bersama Competency Management Tools LinovHR
Kompetensi yang dimiliki oleh setiap karyawan, akan menentukan kualitas kerja yang dicapai. Maka dari itu, sangat penting bagi setiap perusahaan, instansi dan organisasi untuk dalam melakukan manajemen kompetensi dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan nilai yang dimiliki.
Penggunaan cara digital, seperti dengan software competency saat ini terbukti dapat secara efisien dan efektif membantu pengelolaan kompetensi karyawan. Perangkat lunak ini akan mendigitalisasi cara-cara manual yang menyita waktu untuk pengelolaan kompetensi.
Hasilnya, manajemen kompetensi di perusahaan dapat dijalankan lebih optimal dan sejalan dengan tujuan bisnis.
Jika Anda mencari mana software competency yang terbaik dan lengkap, Software Competency Management LinovHR adalah jawabannya.
Competency Management LinovHR menyediakan fitur dan manfaat luar biasa yang bisa dirasakan perusahaan untuk mengelola kompetensi seluruh karyawan. Di mana perusahaan dapat menyusun standar kompetensi jabatan yang dibutuhkan untuk tiap unit kerja yang ada, melakukan pemetaan kekuatan kompetensi yang telah dimiliki karyawan.
Software ini juga memungkinkan perusahaan memberikan assessment untuk mengetahui tingkat kompetensi yang dimiliki karyawan.
Dengan sistem yang terintegrasi, Anda tidak perlu bingung lagi ketika hendak menghubungkan Software Competency Management LinovHR dengan LMS atau juga dengan perangkat talent management lainnya.
Hasilnya, perusahaan dapat menyelaraskan kemampuan karyawan dengan kompetensi yang ditetapkan, organisasi dapat mengidentifikasi area mana pengembangan lebih lanjut diperlukan.
Dengan demikian, pekerjaan dan beban manajemen talenta dapat berkurang karena kemudahan dari Software Competency Management LinovHR. Tunggu apalagi? Ayo segera ajukan demo gratis sekarang juga dan dapatkan manfaat yang akan didapatkan!ย