10 Standar Kompetensi Dokter Umum yang Wajib Dikuasai

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

10 Standar Kompetensi Dokter Umum yang Wajib Dikuasai
Isi Artikel

Dalam dunia medis, seorang dokter umum memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh, baik yang bersifat kuratif (penyembuhan), rehabilitatif, preventif (pencegahan), dan promotif.

Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seorang dokter umum diharapkan menguasai standar Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang telah disusun oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Untuk mengetahui informasinya lebih lanjut, mari simak artikel LinovHR berikut ini!

 

Lingkup Pekerjaan yang Dilakukan Dokter Umum

Sesuai namanya, dokter umum adalah seorang praktisi medis yang fokus mengidentifikasi dan mengobati gejala serta penyakit yang umum pada pasien.

Dokter umum merupakan titik kontak pertama dengan pasien, yang bertanggung jawab untuk melakukan pencegahan, diagnosis, perawatan awal, hingga memberikan rujukan ke dokter spesialis atau perawatan lain jika diperlukan.

Secara spesifik, berikut adalah daftar ruang lingkup pekerjaan dokter umum yang membedakannya dengan dokter spesialis.

  • Melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan seseorang.
  • Mengadakan diskusi mengenai riwayat medis dan gejala yang dialami.
  • Melakukan berbagai jenis tes diagnostik.
  • Merancang rencana perawatan sesuai dengan hasil evaluasi.
  • Memberikan saran terkait perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
  • Menyampaikan informasi tentang kondisi kesehatan dan opsi perawatan yang tersedia.
  • Meresepkan obat untuk mengatasi gangguan kesehatan.
  • Memberikan rujukan kepada spesialis jika diperlukan.
  • Menangani luka minor dan memberikan perawatan yang sesuai.

 

Perbedaan Dokter Umum dan Dokter Spesialis

Dokter umum dan dokter spesialis memiliki sejumlah perbedaan secara mendasar. Jangkauan pemeriksaan yang dilakukan dokter umum bersifat lebih luas.

Sementara itu, dokter spesialis hanya berfokus pada satu cabang ilmu kedokteran spesifik, agar dapat menganalisis suatu kondisi kesehatan secara mendalam, serta memberikan diagnosis dan menyusun perawatan yang tepat sesuai kebutuhan pasien.

Selain itu, terdapat beberapa aspek lain yang membedakan keduanya. Mulai dari masa pendidikan, tindakan pengobatan, cakupan pemeriksaan, biaya pengobatan, hingga urutan kunjungan pemeriksaan, seperti yang dijelaskan berikut.

 

1. Durasi atau Masa Tempuh Pendidikan

Perbedaan pertama terletak pada durasi pendidikan yang diperlukan untuk kedua jenis dokter ini.

Untuk mendapatkan surat izin sebagai dokter umum, umumnya seseorang perlu menempuh pendidikan selama tujuh hingga delapan tahun.

Ini terbagi menjadi preklinik atau masa pendidikan selama 3,5 tahun, dilanjutkan ke masa klinik atau dikenal sebagai coass setelah memperoleh gelar S.Ked (sarjana kedokteran) selama 1,5 tahun.

Jika sudah melalui 10 semester, seorang calon dokter harus melewati UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia), dan masa internship (magang) selama satu tahun di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Usai menyelesaikan internship, calon dokter dapat memperoleh SIP (Surat Izin Praktik) untuk bisa melakukan praktik secara mandiri.

Sementara itu, untuk menjadi dokter spesialis, proses ini masih belum usai. Pasalnya, mereka harus menambah masa pendidikan sekitar 3 tahun dengan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Dengan kata lain, dibutuhkan waktu sembilan tahun untuk dapat mengemban peran sebagai dokter spesialis.

 

2. Lingkup Pemeriksaan

Dokter umum memiliki cakupan pemeriksaan yang lebih umum dan luas.

Dokter umum juga diklasifikasikan sebagai tenaga kesehatan di tingkat pelayanan pertama untuk menangani kondisi medis yang umum, sebelum akhirnya memberikan rujukan kepada dokter spesialis jika dibutuhkan.

Di sisi lain, dokter spesialis memiliki pemeriksaan yang lebih mendalam dan rinci karena fokus pada satu bidang penyakit tertentu.

 

3. Prosedur Pengobatan

Dokter umum bertanggung jawab untuk memberikan perawatan medis primer kepada pasien dengan berbagai jenis keluhan dan penyakit umum.

Mereka menegakkan diagnosis awal, meresepkan obat-obatan umum, dan mempromosikan gaya hidup sehat sebagai upaya pencegahan penyakit.

Proses pengobatan yang dilakukan oleh dokter umum seringkali bersifat umum dan tidak spesifik.

Di sisi lain, spesialis adalah dokter yang telah menjalani pelatihan tambahan dalam bidang medis tertentu, seperti kardiologi, onkologi, atau ortopedi.

Mereka memiliki pengetahuan yang lebih mendalam dan khusus dalam diagnosa, pengobatan, dan manajemen penyakit atau kondisi tertentu.

Proses pengobatan yang dilakukan oleh spesialis melibatkan pemeriksaan yang lebih mendalam, penggunaan teknologi medis yang canggih, serta terapi atau prosedur yang dirancang khusus sesuai dengan spesialisasinya.

Spesialis sering kali ditujukan untuk kasus-kasus yang kompleks atau kronis yang membutuhkan perawatan khusus dan tingkat keahlian medis yang lebih tinggi.

 

4. Biaya Perawatan

Biaya perawatan yang dikenakan dokter spesialis cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan dokter umum.

Ini disebabkan sejumlah faktor, seperti masa pendidikan yang lebih lama dan kompleksitas tindakan medis yang ditawarkan.

Namun, biaya tersebut juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti reputasi klinik dan lokasi.

 

5. Alur Pemeriksaan Pasien

Pasien umumnya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter umum, yang kemudian dapat merujuk mereka ke dokter spesialis jika diperlukan penanganan yang lebih mendalam.

Namun, ada juga kasus di mana pasien memilih langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis tergantung pada kebutuhan medis dan preferensi pribadi.

 

Baca Juga: Berapa Gaji Dokter? Ini Daftar Lengkap Besaran Gaji Dokter

 

Kompetensi Wajib Dokter Umum

Seorang dokter diharapkan menguasai sejumlah standar kompetensi dokter umum yang meliputi:

  • Kemampuan untuk melakukan anamnesis atau interogasi medis guna mengidentifikasi keluhan penyakit dan mendapatkan informasi yang relevan terkait kondisi pasien.
  • Keahlian dalam melakukan pemeriksaan fisik umum untuk melakukan diagnosis dan menentukan rencana pengobatan yang tepat.
  • Kemampuan untuk meresepkan obat-obatan sesuai dengan diagnosis pasien.
  • Pemberian vaksinasi dan penanganan luka.
  • Pemberian edukasi atau konseling mengenai pentingnya menjaga kesehatan.
  • Pelaksanaan rehabilitasi medis dasar untuk mencegah komplikasi penyakit.
  • Pemahaman dan pelaksanaan pemeriksaan penunjang sederhana seperti tes urine, tes darah, dan rapid test serta interpretasi hasilnya.
  • Rekomendasi pemeriksaan penunjang tambahan, seperti foto rontgen, berdasarkan gejala yang dialami pasien.
  • Penerapan tindakan preventif dan pembimbingan pasien untuk menjalani gaya hidup yang sehat.
  • Tanggung jawab untuk merujuk pasien ke dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhan medis mereka.

 

Baca Juga: Mengulik Profesi Medical Representative dari Jobdesk hinga Gaji

 

Langkah-langkah Menjadi Dokter Umum

Agar dapat menjadi seorang dokter umum, seseorang perlu memperoleh gelar dokter (S.Ked) melalui proses pendidikan formal di institusi pendidikan kedokteran yang diakui oleh pemerintah dan lulus UKDI (Uji Kompetensi Dokter Indonesia).

Secara total, durasi masa pendidikan kedokteran, dari masa preklinik, klinik, hingga internship ini umumnya mencakup sekitar tujuh hingga delapan tahun. Berikut adalah langkah-langkah menjadi dokter umum:

  1. Memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dari institusi pendidikan yang telah diakui dan diakreditasi, dengan durasi studi biasanya mencapai 3,5 tahun atau setara dengan 7 semester.
  2. Menempuh pendidikan profesi dokter atau koas selama 1,5 hingga 2 tahun guna mendapatkan gelar Dokter (dr.).
  3. Menjalani Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) sebagai syarat untuk memperoleh izin registrasi dalam praktik kedokteran.
  4. Melaksanakan program magang atau internship, serta berpartisipasi dalam program kerja praktik di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik, dengan durasi sekitar 1 tahun.
  5. Melakukan proses pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai tanda legalitas yang memungkinkan seorang Dokter untuk membuka praktik kedokteran di Indonesia.

 

Manfaatkan Competency Management LinovHR untuk Mengelola Kompetensi Tenaga Kesehatan

 

software hris

 

Kualitas layanan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh fasilitas fisik, tetapi juga oleh kompetensi tenaga kesehatan yang menyediakan layanan tersebut.

Dalam konteks ini, pengelolaan kompetensi tenaga kesehatan menjadi kunci utama dalam memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Salah satu pendekatan yang efektif dalam pengelolaan kompetensi tersebut adalah melalui penggunaan Software Competency Management, seperti yang ditawarkan LinovHR.

 

Fitur Competency Management - LinovHR
Fitur Competency Management – LinovHR

 

LinovHR adalah salah satu platform yang dirancang khusus untuk membantu organisasi dalam mengelola dan mengembangkan kompetensi karyawan, termasuk tenaga kesehatan.

Dengan menggunakan LinovHR, institusi kesehatan dapat memiliki sistem yang terintegrasi untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola kompetensi tenaga kesehatan dengan lebih efisien dan efektif.

Hebatnya, software ini terintegrasi dengan seluruh modul dalam Talent Management System, yang meliputi Recruitment, Performance Management, Learning Management System (LMS), Career Path, hingga Succession Management.

Dengan begitu, pengembangan kompetensi tenaga kesehatan dapat dilaksanakan secara optimal demi memberikan pelayanan maksimal kepada pasien dan masyarakat secara keseluruhan.

Segera maksimalkan kompetensi karyawan, konsultasikan kebutuhan pengelolaan SDM Anda dan ajukan demo gratis sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter