Ada banyak cara perusahaan untuk menilai performa karyawan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan stack ranking.
Metode ini dipelopori oleh CEO General Electric, Jack Welch pada 1980-an. Sistem manajemen kinerja ini mengukur kinerja karyawan terhadap seluruh tenaga kerja, bukan standar kinerja individu.
Jadi, apa itu stack ranking? Artikel dari LinovHR berikut ini akan membahasnya secara mendalam.
Simak ulasannya ya!
Apa Itu Stack Ranking?
Stack ranking adalah suatu sistem pengukuran kinerja karyawan, yang di mana persentase kinerja karyawan akan dinilai sesuai dengan target yang diberikan perusahaan.
Biasanya pengukuran kinerja karyawan ini menggunakan kurva atau diagram batang untuk memudahkan mengetahui hasil kinerja karyawan.
Dengan kata lain, stack ranking adalah sistem pengukuran performa yang mengelompokkan karyawan atau pekerja ke dalam beberapa tingkat persentase, berdasarkan kemampuan mereka dalam berhubungan dengan karyawan atau pekerja lainnya.
Metode pengukuran kinerja ini dicetuskan mantan CEO General Electric Jack Welch, pada 1980-an. Di mana ia membuat teori bahwa 20% karyawan berada di puncak kurva produktivitas, 70% bekerja dengan baik tetapi tidak melebihi harapan dan 10% berkinerja buruk.
Yang kemudian digabungkan bersama, persentase ini membentuk kurva lonceng biasa digunakan dalam pemeringkatan karyawan.
Keuntungan dan Kekurangan Stack Ranking
Ada beberapa keuntungan dan kekurangan dalam pengukuran kinerja dengan metode ini.
Keuntungan Stack Ranking
- Meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Karena karyawan akan merasa dihargai dan diapresiasi kinerjanya saat karyawan mencapai target yang diberikan perusahaan.
- Pengambilan keputusan rekrutmen lebih efisien. Perusahaan akan menilai performa karyawan dalam bekerja, setelah itu karyawan yang performanya menurun akan mendapatkan pelatihan khusus atau perusahaan mengambil keputusan untuk melepaskan karyawan tersebut.
- Meningkatkan keseluruhan performa karyawan. Ketika perusahaan sudah bisa menggunakan metode ini secara efektif, perusahaan dapat menciptakan pengukuran yang lebih spesifik terhadap seluruh tanggung jawab karyawannya. Karyawan dengan performa tingkat tinggi dan menengah dapat merasakan bahwa perusahaan menghargai dedikasi dan kerja kerasnya di perusahaan.
- Memperkuat kultur perusahaan. Dengan memberikan penghargaan dan promosi terhadap karyawan yang memiliki performa yang tinggi, maka akan menciptakan kultur perusahaan yang baik dan sehat karena berfokus terhadap pencapaian.
Kekurangan Stack Ranking
- Dalam pengukuran kinerja karyawan tentunya terdapat berbagai indikator. Indikator penilaian tersebut harus dibuat secara objektif untuk menilai kinerja karyawan. Akan tetapi, pembuatan indikator tersebut cukup rentan, karena dapat disesuaikan dengan standar indikator yang rendah dan membuat penilaian menjadi tidak efektif.
- Metode ini lebih mementingkan kuantitas kinerja karyawan daripada kualitas kinerja karyawan. Hal tersebut dikarenakan sistem pengukuran ini berupa penilaian secara kuantitatif. Oleh sebab itu, penerapannya di suatu perusahaan akan membuat karyawan hanya mengejar kuantitas dari target yang diberikan.
- Konsekuensi negatif dari kultur yang kompetitif. Penerapan metode ini di perusahaan dapat membuat kultur yang kompetitif. Hal tersebut memiliki sisi negatif karena karyawan dapat menghalalkan segala cara untuk memenuhi target yang diberikan perusahaan.
- Minim inovasi dan kreativitas. Perusahaan dengan kultur yang kompetitif akan menciptakan karyawan yang lebih mementingkan suatu target pencapaian. Karyawan yang lebih mementingkan suatu target pencapaian akan cenderung tidak ingin berkolaborasi atau saling bertukar ide dengan karyawan yang lain. Hal tersebut menciptakan minimnya inovasi dan kreativitas dalam bekerja.
Baca Juga: Seperti Apa Itu Performance Review Calibration?
Metode Alternatif Review Karyawan Selain Stack Ranking
Banyak perusahaan yang meninggalkan metode satu ini karena dinilai kurang efektif. Namun, masih ada beberapa metode lainnya yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk melakukan review karyawan, antara lain:
- Kalibrasi. Kalibrasi adalah standarisasi penilaian yang menerapkan indikator yang lebih jelas dan konsisten agar tercipta sistem akuntabilitas yang lebih realistis.
- 360 feedback. Metode ini melibatkan banyak pekerja dan konsumen dalam meninjau seorang karyawan. Nantinya perusahaan akan mendapatkan lebih banyak perspektif dan ide-ide yang lebih komprehensif.
- Management by objective. Metode ini melibatkan manajer dan karyawan yang berkolaborasi untuk menentukan hasil penilaian dan tujuan penilaian dalam periode tertentu. Nantinya, seorang manajer akan lebih mengerti apa yang karyawan mau untuk mencapai target perusahaan.
- Peer review. Metode ini melibatkan sesama karyawan untuk menilai kinerja karyawan yang lain. Dengan metode ini, karyawan yang produktivitasnya menurun akan diberi penilaian dari karyawan yang lain, setelah itu karyawan tersebut akan mendapatkan pelatihan untuk membantu peningkatan produktivitas.
Gunakan Aplikasi Penilaian Kinerja LinovHR untuk Review Karyawan
Melakukan penilaian karyawan menjadi penting bagi perusahaan. Dengan menilai kinerja karyawan, perusahaan bisa mengetahui apa yang menjadi hambatan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Serta perusahaan pun jadi bisa melakukan evaluasi strategi agar sesuai dengan keadaan perusahaan.
Di dalam melakukan review karyawan, perusahaan harus memastikan bahwa metode yang digunakan efektif dan tidak bias. Untuk itu, penilaian harus dilakukan seobjektif mungkin dengan melihat kinerja karyawan secara penuh dalam periode waktu tertentu.
Cara terbaik untuk mengelola penilaian karyawan adalah ketika perusahaan sudah melibatkan teknologi, tidak lagi hanya mengandalkan penilaian secara manual.
Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat memanfaatkan data yang komprehensif mengenai performa karyawan. Sehingga, penilaian bisa dilakukan lebih efektif.
Salah satu teknologi yang bisa digunakan perusahaan untuk melakukan review karyawan adalah menggunakan Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan LinovHR.
Perangkat lunak ini tidak hanya membantu perusahaan dalam mengelola administrasi karyawan tapi juga melakukan penilaian.
Untuk melakukan penilaian, perusahaan dapat memanfaatkan modul Performance Management yang memiliki fitur-fitur lengkap dalam merancang penilaian dan skor performa karyawan.
Perusahaan dapat menetapkan KPI dan memantaunya dengan memanfaatkan fitur Goals & KPI. Lalu, ada juga fitur Balanced Score di mana perusahaan dapat melihat nilai kinerja eksekutif serta mengetahui perkembangan karyawan.
Dengan menggunakan Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan LinovHR, penilaian karyawan dapat dilakukan lebih objektif, akurat, dan cepat. Tunggu apa lagi? gunakan Software dari LinovHR untuk memudahkan review karyawan!