Solidaritas adalah salah satu sikap yang harus dimiliki seseorang ketika bergabung dalam sebuah komunitas atau organisasi. Dengan adanya sikap ini, seseorang bisa diterima dan membaur serta bisa diakui oleh anggota yang ada di dalamnya.
Hasilnya, hubungan yang terjalin dalam organisasi pun terasa kuat. Simak ulasan LinovHR di bawah ini untuk memahami lebih jauh tentang apa itu solidaritas.
Pengertian Solidaritas
Solidaritas adalah sikap yang dimiliki oleh seseorang yang bertujuan untuk mengungkapkan kesatuan rasa dan tindakan untuk mencapai kepentingan bersama dalam sebuah kelompok atau komunitas.
Arti solidaritas berkaitan erat dengan rasa empati dan simpati yang didasari oleh rasa kepedulian antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Sikap ini akan tumbuh dalam kebersamaan seiring dengan berjalannya waktu.
Pengertian solidaritas juga berkaitan dengan harga diri seseorang atau suatu kelompok. Semakin besar rasa kesatuan seseorang terhadap kelompoknya, maka semakin besar juga sikap solidaritas mereka terhadap kelompok tersebut.
Jenis-Jenis Solidaritas
Terdapat dua jenis solidaritas dalam ilmu sosiologi, yaitu organik dan mekanik. Bagaimana perbedaan keduanya? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Solidaritas Organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang didasari atas nilai-nilai perbedaan yang ada di dalamnya. Masyarakat dengan kekompakan jenis ini umumnya melakukan pembagian kerja yang lebih besar.
Layaknya organ tubuh, yang berbeda-beda akan tetapi saling bergantung satu sama lain.
2. Solidaritas Mekanik
Berbeda dengan organik, solidaritas mekanik adalah solidaritas yang didasari atas nilai-nilai kepercayaan yang sama, seperti kepercayaan, budaya, dan lainnya.
Dikatakan mekanik karena kekompakan ini dapat dilihat dari cara bagaimana kekuatan di dalamnya yang membuat setiap anggota yang menyatu dan bekerja sama.
Baca Juga: Apakah Bonding Antarkaryawan Penting di Perusahaan?
Prinsip Solidaritas
Berikut adalah prinsip-prinsip solidaritas yang terjalin dalam suatu komunitas di lingkungan masyarakat.
1. Rasa Senasib dan Sepenanggungan
Prinsip pertama dari solidaritas adalah rasa senasib dan sepenanggungan. Biasanya hal ini dapat membantu seseorang untuk memiliki rasa solidaritas terhadap suatu kelompok.
Rasa ini juga menjadi dasar seseorang untuk melakukan sebuah tindakan sebagai ungkapan solidaritas.
2. Sikap Timbal Balik
Solidaritas adalah ungkapan timbal balik antara seseorang dengan kelompok, maupun sebaliknya.
Umumnya, tindakan dari solidaritas seseorang akan dilatarbelakangi oleh sesuatu yang diharapkan bisa mereka dapatkan ketika melakukan tindakan tersebut, seperti pengakuan, rasa diterima, balas budi, atau dipandang oleh orang lain.
3. Pengungkapan yang Sesuai Porsi
Pengungkapan solidaritas sebaiknya dilakukan sesuai dengan porsi dan kapasitas masing-masing individu agar tidak menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi orang-orang disekitarnya.
Pengungkapan rasa solidaritas yang berlebihan dapat memicu konflik sosial di masyarakat.
Apa Tujuan dari Solidaritas?
Berikut adalah tujuan dari sikap dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang pada kelompoknya dengan dasar solidaritas.
- Membangun kohesi antar rekan atau teman
- Mempertahankan rasa persaudaraan dan persahabatan dengan anggota dalam suatu komunitas
- Ungkapan rasa kepedulian dan rasa menyayangi antar sesama anggota
- Menciptakan kekompakan dalam sebuah komunitas
- Menumbuhkan empati dan simpati seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya  Â
Contoh Solidaritas
Pada umumnya, sikap solidaritas ditunjukan melalui gerakan sosial antara satu kelompok kepada kelompok lain yang membutuhkan bantuan.
Berikut adalah contoh solidaritas yang kerap terjadi di masyarakat berdasarkan jenisnya.
Contoh Solidaritas Organik
Berikut adalah contoh dari solidaritas organik dari beberapa fenomena yang terjadi terjadi di masyarakat.
- Masyarakat yang memiliki ketergantungan dengan masyarakat lain, seperti konsumen dan produsen
- Perencanaan kota yang membutuhkan banyak ahli untuk menemukan cara terbaik untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang efisien
- Ketergantungan dalam ranah perusahaan, seperti karyawannya yang saling bergantung satu sama lain untuk kegiatan operasional
- Hubungan bisnis, seperti perusahaan dalam bidang tertentu yang bergantung pada perusahaan lain seperti untuk mendukung kinerja dan keamanan bisnisnya
- Pekerja multi-agensi, yang bekerja menjadi pihak penengah antara dua pihak yang berhubungan untuk menciptakan kelancaran kerjasama pada pihak-pihak terkait.Â
Contoh Solidaritas Mekanik
Di bawah ini adalah contoh solidaritas mekanik yang dalam kehidupan sehari-hari.
- Masyarakat suku yang hidup dalam homogenitas sehingga komunitas di dalamnya bisa merasakan hubungan yang sangat dekat dan menciptakan hubungan ekonomi timbal-balik.
- Provinsialisme, yaitu terjadi pada mereka yang berangkat dari komunitas atau daerah yang sama membuat hubungan yang erat dan tidak mementingkan ekonomi bersama.
- Unit militer yang saling bekerjasama untuk membantu para anggota dalam membangun kepercayaan dan ikatan anggota yang kuat sehingga terciptanya kebiasaan untuk menghormati satu sama lain yang dapat dilihat secara simbolis di manapun mereka berada.
- Keragaman umat beragama yang membentuk satu komunitas yang seragam berdasarkan kepercayaan dan keyakinan dan menciptakan kerekatan hubungan di masyarakat.
- Hari libur dan tradisi bersama yang membuat sekelompok orang tertentu merayakan hari raya bersama yang berkaitan dengan sistem kepercayaan agama, budaya, dan kepercayaan tertentu.
Bagaimana Membangun Solidaritas di Tempat Kerja?
Sikap solidaritas sangatlah penting ketika seseorang mulai memasuki lingkungan baru, salah satunya ketika seseorang mulai memasuki dunia kerja.
Berikut adalah cara membangun solidaritas di tempat kerja yang bisa Anda coba.
1. Menentukan Tujuan dan Target yang Jelas
Untuk menumbuhkan solidaritas di tempat kerja, perusahaan atau organisasi harus menentukan tujuan dan target yang jelas agar perusahaan dan karyawan bisa termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Memperbaiki Komunikasi antar Rekan Kerja
Komunikasi yang baik antar karyawan ataupun dengan manajerial membuat kegiatan operasional bisa memahami satu sama lain dan bisa menjalin hubungan yang sehat di lingkungan kerja.
3. Menghargai Setiap Pendapat dan Pandangan yang Berbeda
Menerima setiap perbedaan pandangan dan pendapat dari setiap karyawan adalah salah satu cara untuk solidaritas di lingkungan kerja.
Dengan kemampuan seperti ini, karyawan akan terhindar dari konflik dan ketegangan di lingkungan kerja.
4. Melakukan Evaluasi Tim
Evaluasi tim adalah evaluasi kerja yang menyoroti kinerja suatu tim yang umumnya dilakukan oleh manajerial.
Dengan adanya evaluasi, anggota tim akan mengetahui kekurangan apa saja yang perlu diperbaiki dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
5. Mendorong Rasa Empati dan Simpati Karyawan
Keadaan yang tak terduga kadang membuat seseorang kesulitan dalam melakukan sesuatu. Hal ini umum terjadi di dunia kerja.
Untuk menumbuhkan solidaritas, karyawan bisa menumbuhkan kepekaan terhadap situasi di sekitarnya untuk bisa membantu dan bertindak untuk kepentingan bersama.
Kesimpulan
Pada dasarnya, solidaritas membuat seseorang bersikap loyal terhadap suatu komunitas yang mereka percayai dengan latar belakang yang serupa. Solidaritas terbagi menjadi dua, yaitu mekanik dan organik.
Sikap ini bisa ditumbuhkan di lingkungan kerja untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan antar karyawan.Â