SLA merupakan kesepakatan terkait perjanjian antara dua belah pihak atau lebih yang perlu dibuat. Bahkan, bukan hanya untuk kepentingan bisnis bersama pihak eksternal. Nyatanya dokumen perjanjian ini sangat penting dalam proses rekrutmen di perusahaan.
Maka dari itu, sangat penting bagi orang-orang dalam perusahaan untuk mengerti apa itu service level agreement.
Untuk membantu Anda memahami lebih jauh tentang SLA terutama dalam proses rekrutmen, mari simak artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu SLA?Â
Mengutip dari Hubspot, SLA adalah suatu perjanjian atau kontrak yang menetapkan kewajiban-kewajiban yang akan diberikan kepada pihak lain, seperti vendor dan pelanggan.Â
SLA dibuat untuk mewujudkan adanya keselarasan antara dua pihak atau lebih dengan menetapkan rencana bisnis jangka panjang dan mengurangi adanya permasalahan proses kerja sama saat menjalankan bisnis.
Pada umumnya, SLA dijelaskan sebagai kontrak antara penyedia layanan dengan pelanggannya agar kerjasama terjalin secara dokumentatif.
Service level agreement juga bersifat dua arah yang melibatkan pihak lain dalam kesepakatannya, baik dalam pemenuhan hak ataupun kewajiban antar pihak.
Mengapa Kita Butuh SLA?
Dilansir dari Accelerance, ada 4 alasan penting mengapa SLA diperlukan dalam kepentingan bisnis.
1. Memperjelas ekspektasi
Service level agreement membantu seluruh pihak untuk mengukur ekspektasi berdasarkan tolak ukur yang jelas. Di mana segala goals dan apa yang akan dicapai akan tertulis dalam service level agreement.
2. Fokus terhadap layanan pelangganÂ
SLA dapat menjadi pilar utama untuk memerhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada pihak yang melakukan kerja sama.
3. Tolak ukur performa yang jelasÂ
Tolak ukur yang diimplementasikan dalam metrik performa perjanjian dapat mengetahui standar kinerja yang harus dipenuhi oleh semua pihak.
4. Hukuman dan penalti yang jelasÂ
Dengan adanya SLA, seluruh pihak harus menerima konsekuensi penalti atau hukuman yang telah disetujui bersama jika terjadi sebuah pelanggaran.
Baca Juga: Seperti Apa Itu Problem Statement?
Apa Saja yang Perlu Ada dalam SLA
Sebagai penuntun dalam perjanjian kerja sama, tentu SLA memiliki komponen-komponen, seperti berikut ini.
1. ServicesÂ
Di dalam SLA yang baik, perlu ada deskripsi dari layanan, serta pemaparan yang baik dan objektif. Pemaparan ini akan membuat kerja sama lebih transparan dan berjalan baik.
2. Measurements
Komponen ini adalah sebuah pengukuran untuk mengukur komitmen layanan yang sesuai dengan kesepakatan yang berlaku.
Penggunaan komponen ini dapat dilakukan dengan menggunakan metrik untuk menghitung titik pengukuran kontrak layanan tertentu.
Metrik SLA ditentukan oleh kedua pihak yang telah dinegosiasikan sebelumnya. Negosiasi ini dilakukan untuk penentuan target kuantitatif tertentu dengan pemantauan kontrak yang telah disepakati bersama.
3. Interval
Komponen ini digunakan untuk mengukur waktu atau periode tertentu. Seluruh SLA wajib memiliki bagian yang menguraikan atau menjelaskan lamanya waktu perjanjian diberlakukan.Â
4. Obligations
Setiap kesepakatan dan perjanjian yang disetujui oleh kedua pihak, pastinya mencakup komponen hak dan kewajiban.
Komponen ini dibuat agar kedua pihak dapat memenuhi hak dan kewajibannya sesuai SLA. Nantinya kedua pihak menyepakati adanya sanksi atau hukuman berbasis pembayaran jika ada yang dirugikan.
5. Penalti
Komponen ini menjadi hal yang penting bagi seluruh pihak. Pasalnya komponen ini dibuat untuk mengurangi permasalahan yang terjadi kedepannya. Komponen ini merupakan hukuman atas kesalahan yang dibuat oleh setiap pihak yang tidak mematuhi perjanjian kesepakatan.
Tipe-tipe SLA
Dalam dunia bisnis, ada beberapa tipe SLA yang umum digunakan tergantung dari kebutuhan atau kepentingan, berikut adalah tipe-tipe SLA, antara lain:
- System Availability. Ini digunakan untuk mendukung kegunaan perangkat lunak di perusahaan dengan berbasis cloud.
- System Response. Biasanya digunakan untuk melakukan kesepakatan dengan mitra terkait kecepatan sistem perangkat lunak dan infrastruktur cloud.
- Customer SLA. Tipe ini adalah SLA berbasis pelanggan yang terikat dengan perjanjian layanan oleh vendor dalam menyediakan layanan yang berkualitas.
- Internal SLA. Sesuai namanya, ini digunakan untuk layanan bagi departemen internal maupun eksternal di suatu perusahaan.Â
Manfaat Adanya SLA dalam Proses Rekrutmen
SLA juga digunakan dalam perekrutan karyawan, penggunaanya dapat mempercepat proses perekrutan, menghasilkan akuntabilitas dan membuat talent acquisition menjadi prioritas HR.
1. Meningkatkan Kualitas Perekrutan
Adanya SLA dapat meningkatkan kualitas perekrutan baru. Ini karena proses perekrutan dapat dilakukan lebih konsisten dan dapat diprediksi. Serta mengurangi terjadinya konflik antara internal antara HR recruiter dan manager recruiter.
Baik HR recruiter dan manager recruiter sama-sama tahu memahami kebutuhan, harapan.Â
2. Mempercepat Proses Rekrutmen
Dengan adanya tenggat waktu yang jelas seperti yang tertuang dalam SLA. Maka HR pun akan berusaha keras untuk mencapai target perekrutan sebelum deadline.
3. Mengurangi Biaya Perekrutan
Dengan semakin singkatnya proses perekrutan dan perekrutan serta hilangnya redudansi maka ini akan mengurangi jumlah waktu manajemen yang berharga yang harus dihabiskan untuk perekrutan.Â
Tidak sampai situ, semakin sedikitnya waktu yang dibutuhkan untuk proses perekrutan tentu ini juga akan berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Â
4. Meningkatkan Kepuasan
SLA menciptakan pemahaman yang selaras antara HR dan manajer serta CEO. HR akan bekerja sama dengan lebih baik dan mampu memenuhi dan memahami apa yang diharapkan bagian manajerial. Dari hal ini, tingkat kepuasan CEO dan manajer recruitment dapat meningkat.
5. Meningkatkan Kepatuhan
Memiliki SLA membuat semua orang lebih sadar akan apa yang perlu mereka penuhi serta langkah apa yang perlu mereka ambil. Ini tentu dapat meningkatkan kepatuhan divisi HR akan tugas mereka.
Tips Agar SLA Dapat Berjalan
Wilterdink mengatakan bahwa pendekatan kemitraan melalui SLA adalah hal yang penting untuk memuluskan proses rekrutmen. Berikut adalah tips agar SLA dapat berjalan dengan baik, antara lain:
- Lakukan pelatihan terhadap HR atau manajer untuk mengetahui skor wawancara saat proses rekrutmen.
- Gunakan perangkat lunak atau software untuk memudahkan proses rekrutmen.
- Buatlah sebuah wawancara kerja yang bisa dilakukan secara fleksibel.
- Pasangkan HR dengan manajer yang bersangkutan untuk menilai proses wawancara kandidat karyawan.
Demikianlah artikel tentang SLA beserta manfaatnya bagi perusahaan. Jadi sekarang Anda sudah paham bahwa SLA juga dapat mendorong produktivitas dan membuat proses rekrutmen di perusahaan lebih terkelola.
Semoga pembahasan ini bermanfaat!