SKKNI adalah singkatan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Standar kompetensi yang berlaku nasional ini mencakup berbagai aspek, seperti pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap kerja yang relevan dengan tugas dan jabatan yang ditetapkan.
Penggunaanya sangat bermanfaat untuk perusahaan dan manajemen HR. Untuk mengerti lebih jauh lagi, mari simak artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu SKKNI?
SKKNI adalah seperangkat standar yang menggambarkan kompetensi yang diperlukan oleh individu untuk dapat bekerja di suatu bidang pekerjaan tertentu.
Standar kompetensi ini digunakan sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum pendidikan dan pelatihan, penilaian kompetensi, sertifikasi kompetensi, dan pengembangan karier.
SKKNI dirumuskan melalui kerja sama dengan industri terkait dengan tujuan untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan yang ada di lingkungan kerja.
Standar kompetensi ini digunakan untuk merancang dan menerapkan pelatihan kerja, melakukan penilaian terhadap hasil pelatihan, serta menilai tingkat keterampilan dan keahlian terbaru yang dimiliki seseorang.
Sejarah Penetapan SKKNI
Penetapan SKKNI dilakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan. Bahkan, dalam upaya memastikan pendidikan dan pelatihan di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan industri, pemerintah telah melakukan kerja sama dengan negara lain sejak tahun 2000-an.
Salah satunya adalah dengan Australia melalui program Partnership for Skills Development (IAPSD) untuk proyek otomotif.
Saat itu Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri mengulurkan bantuan untuk mengembangkan standar kompetensi otomotif untuk perawatan dan perbaikan kendaraan ringan.
Kerja sama ini diharapkan mendorong perkembangan profesi yang lebih luas, serta menjadi dasar tersusunnya standar kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri terkait.
Pada tahun 2017, Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia melakukan percepatan dengan mengembangkan 624 SKKNI di sembilan sektor yang meliputi:
- Pertanian
- Pertambangan
- Perikanan
- Perbaikan
- Pengolahan industri
- Perdagangan
- Listrik
- Gas
- Air bersih
- Hotel
- Restoran
- Keuangan
- Komunikasi, serta sektor-sektor lainnya.
Dengan semakin banyaknya standar kompetensi yang tersedia, kesempatan untuk mengikuti dan meningkatkan kompetensi kerja serta daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia menjadi lebih luas.
Baca Juga:Â Quiet Quitting pada Karyawan: Ciri, Pemicu, dan Dampaknya
Manfaat SKKNI Bagi Perusahaan
Tidak hanya berlaku untuk individu, SKKNI juga penting bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat dari SKKNI yang dapat Anda peroleh:
1. Merupakan Acuan dalam Pendidikan atau Pelatihan Dasar KompetensiÂ
Perusahaan dapat menggunakan SKKNI sebagai acuan saat hendak mengadakan program pelatihan bagi karyawan.
Sebagai standar kompetensi yang diakui secara nasional, penerapannya akan membantu perusahaan memiliki nilai kompetitif.
2. Menjadi Acuan Dalam Pembentukan Struktur PerusahaanÂ
Setiap perusahaan membutuhkan struktur yang jelas, baik itu struktur anggota tim maupun fasilitas perusahaan.Â
Struktur ini tidak boleh dibentuk secara sembarangan, dan haruslah dibuat dengan standar kompetensi yang dibutuhkan untuk mengisi posisi atau mengerjakan suatu pekerjaan.
Oleh karena itu, pemerintah mendorong semua perusahaan untuk memiliki standar kompetensi.
3. Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Sertifikasi KompetensiÂ
Jika Anda ingin mengajukan sertifikasi kompetensi, Anda harus memiliki SKKNI. Selain itu, pengajuan sertifikasi ini akan lebih mudah dilakukan, dan SKKNI akan diterima dengan baik oleh para asesor.
4. Menjadi Acuan Dalam Penyusunan SOP PerusahaanÂ
SOP selalu menjadi panduan bagi setiap karyawan dan dalam produksi produk. Dengan memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, perusahaan dapat dengan mudah menyusun SOP perusahaan.Â
Selain itu, perusahaan dapat lebih cepat dalam menjalankan tugas dan pekerjaan setelah mengetahui tugas dan peran masing-masing.
Perusahaan dapat mengajukan permohonan SKKNI ke berbagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), salah satunya adalah LSP Keuangan Syariah yang memiliki lisensi resmi dari BNPS dan didukung oleh 6 asosiasi terkait.Â
LSP Keuangan Syariah memiliki peran sebagai jembatan antara sektor pendidikan, industri, dan pihak regulator. LSP Keuangan Syariah telah mendapatkan lisensi dari BNPS dengan akses ujian yang dapat diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Indikator Kompetensi Karyawan?
Fungsi SKKNI dalam Manajemen SDM
Di dalam manajemen HR, hadirnya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia juga memiliki fungsi yang begitu penting, seperti berikut:
Capability Building
Fungsi pertama dari SKKNI MSDM adalah untuk pembangunan kemampuan. Dalam penerapan fungsi ini, standar kompetensi akan digunakan sebagai panduan dalam penyusunan pelatihan berbasis kompetensi (PBK) dalam bidang profesi manajemen HR.
Ini mencakup penyusunan silabus, kurikulum, dan modul pelatihan untuk profesi HR.
Selain itu, SKKNI MSDM juga digunakan oleh Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LALPK) untuk memberikan akreditasi kepada Lembaga Diklat Profesi (LDP).
Pedoman Pembuatan Skema Sertifikasi Profesi
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia juga dapat digunakan sebagai panduan dalam pembuatan skema sertifikasi di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), serta dalam proses uji kompetensi untuk pemberian sertifikat profesi.Â
Dengan adanya standar kompetensi ini, peran HR semakin diakui karena memiliki acuan yang jelas dan sah dalam membangun kompetensi sebagai praktisi.
Sistem kompetensi ini biasanya diterapkan dalam seluruh fungsi manajemen HR perusahaan, termasuk dalam hal rekrutmen dan lain-lain.
Baca Juga:Â Kompetensi Komunikasi yang Penting Dimiliki Karyawan
Kelola Kompetensi Bersama Software Competency Management LinovHR
SKKNI yang digunakan sebagai standar kompetensi bagi sebuah profesi dapat menjadi acuan yang jelas bagi perusahaan untuk dapat melakukan manajemen kompetensi di dalam perusahaan.
Dengan adanya standarisasi ini, akan mudah bagi HR dan manajerial perusahaan dalam menentukan standar kemampuan seperti apa yang perlu dimiliki karyawan untuk mengisi posisinya.
Agar lebih mudah dalam manajemen kompetensi karyawan, penggunaan teknologi Software Competency Management LinovHR akan sangat membantu.Â
Dengan software ini, perusahaan dapat mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan untuk setiap posisi, melakukan evaluasi kompetensi karyawan, dan merancang program pengembangan kompetensi yang sesuai.Â
Software ini juga membantu memberikan analisis gap kompetensi untuk mengisi kekurangan yang ada. Dari gap ini perusahaan bisa menyusun rencana pelatihan yang tepat guna.
Penggunaan Software Competency Management LinovHR membantu perusahaan mengoptimalkan pengelolaan kompetensi karyawan, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan organisasi dengan efektif.