Skizofrenia Adalah: Gejala, Penyebab, dan Tips Menanganinya

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

skizofrenia adalah
Isi Artikel

Penyakit skizofrenia adalah gangguan mental yang dapat menyerang siapa saja. Penderita penyakit ini tidak bisa lepas dari obat dan dapat kambuh sewaktu-waktu.

Dengan kondisi yang seperti itu, apakah skizofrenia dapat bekerja dan bisa memiliki karier yang cemerlang?

Kali ini, artikel LinovHR akan membahas tentang penyakit dan gejala, hingga cara mengatasinya. Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut, mari simak artikel berikut ini.

 

Apa Itu Skizofrenia?

Skizofrenia artinya adalah gangguan mental yang berpengaruh pada emosi, perilaku, serta komunikasi penderitanya.

Penderita skizofrenia bisa mengalami beberapa hal, seperti halusinasi, delusi, pikiran kacau, dan perilakunya berubah.

Di seluruh dunia, ada lebih dari 20 juta orang yang menderita skizofrenia. Data tersebut merupakan data dari WHO.

Di samping itu, di tahun 2019, Kementerian Kesehatan RI memperkirakan ada 450.000 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Indonesia, termasuk penderita skizofrenia.

Penderita penyakit ini juga berisiko mengalami kematian di usia muda 2-3 kali lipat lebih tinggi.

Hal tersebut terjadi karena umumnya, skizofrenia muncul disertai dengan penyakit lain, seperti diabetes, infeksi, atau penyakit jantung. 

 

Penyebab Skizofrenia

Skizofrenia adalah suatu gangguan mental yang kompleks dan masih belum dipahami sepenuhnya penyebab pastinya.

Namun, terdapat beberapa faktor yang diduga berkontribusi pada terjadinya skizofrenia, diantaranya adalah faktor genetik, lingkungan, ketidakseimbangan neurotransmitter, dan faktor perkembangan otak.

Namun, sangat penting untuk diingat bahwa skizofrenia adalah gangguan kompleks dan penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami.

Jika seseorang mengalami gejala skizofrenia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Gejala Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.

Gejala skizofrenia dapat bervariasi antara individu, dan biasanya muncul dalam periode waktu yang panjang.

Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan skizofrenia:

  1. Delusi: Orang dengan skizofrenia mungkin mengalami delusi, yaitu keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
  2. Halusinasi: Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada atau melihat sesuatu yang tidak ada di lingkungan sekitar.
  3. Gangguan pikiran: Individu dengan skizofrenia sering mengalami gangguan pikiran yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk berpikir dengan jelas.
  4. Gangguan perasaan: Skizofrenia juga dapat mempengaruhi perasaan seseorang, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan ekstrem. Individu dapat merasa sangat depresi, cemas, atau tidak bersemangat.
  5. Gangguan perilaku: Skizofrenia dapat memengaruhi perilaku sehari-hari seseorang. Mereka mungkin menjadi terisolasi sosial, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya mereka nikmati, atau mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan diri dan menjaga rutinitas sehari-hari.
  6. Gangguan kognitif: Skizofrenia dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang, termasuk kemampuan memori, perhatian, dan pemecahan masalah.

 

Baca Juga: Kondisi Kesehatan Mental yang Banyak Ditemui di Dunia Kerja

 

Jenis Skizofrenia

Ada beberapa jenis skizofrenia yang umum dikenal. Berikut adalah beberapa jenis skizofrenia yang sering diidentifikasi:

 

1. Skizofrenia Paranoid

Ini adalah jenis skizofrenia yang paling umum. Orang dengan skizofrenia paranoid cenderung memiliki delusi dan/atau halusinasi yang melibatkan kecurigaan yang berlebihan atau rasa persekusi.

Mereka mungkin percaya bahwa orang lain sedang merencanakan sesuatu yang buruk terhadap mereka atau bahwa mereka sedang diawasi secara diam-diam.

 

2. Skizofrenia Hebefrenik

Juga dikenal sebagai skizofrenia tidak terorganisir, jenis skizofrenia ini ditandai dengan gangguan pikiran dan perilaku yang sangat tidak teratur.

Orang dengan skizofrenia hebefrenik mungkin mengalami kesulitan berbicara secara koheren, menjaga kebersihan diri, dan mempertahankan perhatian yang fokus.

 

3. Skizofrenia Katatonik

Skizofrenia katatonik ditandai dengan gejala-gejala motorik yang aneh atau tidak biasa.

Individu dengan jenis skizofrenia ini mungkin mengalami perubahan dalam gerakan tubuh mereka, seperti kekakuan otot atau berhenti bergerak sama sekali (katatonia). Mereka juga dapat mengulangi gerakan tertentu berulang kali.

 

4. Skizofrenia Tipe Residual

Ini merujuk pada individu yang telah mengalami episode skizofrenia yang signifikan di masa lalu tetapi saat ini tidak lagi mengalami gejala yang parah.

Meskipun gejalanya tidak lagi mencolok, individu ini masih mungkin mengalami gejala yang lebih ringan, seperti pikiran yang tidak terorganisir atau isolasi sosial.

 

5. Skizofrenia Tipe Tak Terinci (Undifferentiated)

Ini merujuk pada kasus skizofrenia di mana individu tidak memenuhi kriteria untuk jenis skizofrenia yang spesifik.

Mereka mungkin mengalami gejala yang mencakup beberapa jenis skizofrenia atau gejala yang tidak cukup jelas untuk klasifikasi yang lebih spesifik.

 

Cara Mengatasi Skizofrenia

cara mengatasi skizofrenia
Cara mengatasi skizofrenia.

 

Menangani skizofrenia melibatkan pendekatan yang komprehensif yang mencakup perawatan medis, terapi, dan dukungan sosial.

Berikut adalah beberapa cara umum untuk menangani skizofrenia:

 

1. Perawatan Medis

Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau psikiater yang berkualifikasi untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Biasanya, pengobatan dengan obat antipsikotik direkomendasikan untuk mengelola gejala skizofrenia. Obat ini dapat membantu mengurangi delusi, halusinasi, dan gejala lainnya.

Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan memberi tahu mereka tentang efek samping atau perubahan yang dirasakan.

 

2. Terapi Psikososial

Terapi psikososial dapat membantu individu dengan skizofrenia dalam mengelola gejala dan beradaptasi dengan kondisi mereka.

Beberapa bentuk terapi yang berguna meliputi terapi kognitif perilaku (CBT), terapi keluarga, dan pelatihan keterampilan sosial.

Terapi ini dapat membantu individu mengembangkan strategi untuk mengatasi pikiran atau kepercayaan yang tidak realistis, memperbaiki keterampilan sosial, dan membangun hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman.

 

3. Dukungan Sosial

Mendapatkan dukungan sosial yang kuat sangat penting dalam mengatasi skizofrenia.

Melibatkan keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membantu individu merasa didukung, mengurangi isolasi sosial, dan meningkatkan kualitas hidup.

Dukungan sosial juga dapat melibatkan program rehabilitasi komunitas, tempat kerja yang inklusif, dan program dukungan keluarga.

 

4. Terapkan Gaya Hidup Sehat

Menjaga gaya hidup yang sehat dapat membantu mengelola skizofrenia. Ini termasuk menjaga pola tidur yang teratur, makan makanan seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari zat-zat berbahaya.

 

5. Manajemen Stres

Skizofrenia dapat meningkatkan tingkat stres individu, sehingga penting untuk belajar mengelola stres dengan baik.

Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu meredakan stres.

Mencari hobi dan kegiatan yang menenangkan juga dapat membantu mengurangi tingkat stres.

 

6. Terus Memantau dan Berkomunikasi dengan Tim Perawatan

Penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dengan tim perawatan Anda, termasuk dokter dan terapis.

Beri tahu mereka tentang perubahan gejala atau efek samping obat, serta bagaimana Anda merasa dalam menjalani perawatan.

Mereka dapat membantu menyesuaikan rencana perawatan jika diperlukan.

Anggapan tersebut mengubah persepsi penderita skizofrenia tentang produktivitas sehingga mereka terbebani akibat memaksakan diri sendiri. Penderita skizofrenia perlu mengevaluasi persepsi mereka terhadap produktivitas.

Meskipun ada penderita skizofrenia lain yang sangat produktif, namun penderita skizofrenia perlu mengingat value atau nilai diri mereka dan bahwa mereka lebih penting dari pekerjaan, jabatan, dan gajinya saat ini.

Itulah penjelasan mengenai penyakit skizofrenia dan kiat-kiat yang dapat diterapkan seseorang dengan gejalanya di tempat kerja. Semoga artikel berikut bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru