Apa Itu Skill Mapping? Berikut Pengertian hingga Prosesnya

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

skill mapping
Isi Artikel

Di tengah dinamika tersebut, penting bagi organisasi maupun individu untuk memahami dan mengidentifikasi skill atau keterampilan yang mereka miliki dan butuhkan. 

Dari sini, muncul konsep skill mapping yang menjadi alat vital dalam pengembangan sumber daya manusia. Konsep ini memungkinkan HR untuk memetakan keterampilan di setiap unit kerja yang ada di perusahaan.

Apa saja keuntungannya dan bagaimana prosesnya? Artikel LinovHR ini akan menggali lebih dalam tentang pengertian, keuntungan, dan prosesnya. 

 

 

Pengertian Skill Mapping

Skill mapping adalah representasi visual dari semua keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dalam suatu departemen atau organisasi.

Ini melibatkan analisis kompetensi setiap karyawan terkait dengan keterampilan tertentu, khususnya kemampuan yang berhubungan dengan proyek, peran, dan tugas tertentu.

Teknik ini memungkinkan Anda untuk memahami kemampuan karyawan serta nilai yang dapat mereka berikan.

Dengan demikian, Anda dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari setiap karyawan.

Beberapa orang mungkin juga menyebut skill mapping sebagai pemetaan kompetensi. Perlu dicatat bahwa keterampilan dan kompetensi memiliki perbedaan meskipun sering dianggap sama.

Jika keterampilan adalah kemampuan tunggal untuk melakukan tugas dengan sukses, maka kompetensi adalah kombinasi dari sikap, pengetahuan, keterampilan, dan sifat yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas.

 

Manfaat Skill Mapping

Dalam lingkungan bisnis yang semakin dinamis, kebutuhan untuk memahami dan mengoptimalkan potensi setiap karyawan menjadi semakin penting. Salah satu cara efektif untuk mencapai ini adalah melalui skill mapping

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari implementasi pemetaan kompetensi di perusahaan atau organisasi Anda:

 

1. Menggambarkan Kebutuhan Organisasi

Pemetaan kompetensi membantu dalam memvisualisasikan kebutuhan keterampilan di seluruh organisasi

Ini mempermudah proses pengambilan keputusan dalam hal rekrutmen, pelatihan, dan alokasi sumber daya.

 

2. Membedakan antara Karyawan Generalis dan Spesialis

Dengan memetakan keterampilan, organisasi dapat dengan mudah membedakan karyawan yang memiliki keahlian umum dari mereka yang memiliki keahlian spesifik.

Ini sangat berguna dalam penugasan proyek dan tugas yang memerlukan keahlian tertentu.

 

3. Menentukan Bagaimana Karyawan Dapat Berkembang

Pemetaan keterampilan tidak hanya mengidentifikasi apa yang sudah dikuasai oleh karyawan, tetapi juga apa yang perlu ditingkatkan. 

Ini menjadi fondasi untuk perencanaan pengembangan pribadi dan profesional karyawan.

 

4. Mengidentifikasi Kesenjangan dalam Organisasi

Melalui skill mapping, organisasi bisa lebih mudah mengetahui di mana terdapat kekurangan keterampilan atau kompetensi.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk lebih proaktif dalam menyediakan pelatihan atau mencari talenta baru yang sesuai.

 

5. Memonitor Progres Departemen

Dengan memahami tingkat keterampilan yang dimiliki oleh tiap-tiap departemen, manajemen bisa lebih mudah memonitor progres dan membuat keputusan yang lebih tepat dalam pengembangan tim.

Dengan demikian, skill mapping menjadi sebuah alat yang sangat berharga dalam pengembangan sumber daya manusia, memungkinkan organisasi untuk bergerak lebih cepat dan efisien dalam menjawab tantangan yang ada.

 

Baca Juga: Manfaat Technical Skill dan Cara Meningkatkannya

 

Matrik dalam Skill Mapping

Karena pemetaan keterampilan adalah proses visual, matriks dapat menjadi alat yang berguna bagi organisasi untuk memetakan keterampilan yang dimiliki dan gap kompetensi yang mungkin ada.

Ada dua jenis matrik yang umumnya digunakan dalam skill mapping, yaitu matrik kemampuan dan matrik kompetensi.

Kedua matrik ini memiliki fungsi dan fokus yang berbeda, namun keduanya saling melengkapi dalam proses pengembangan sumber daya manusia.

 

Matrik Kemampuan

Matrik ini fokus pada pemetaan keterampilan individu. Dalam skill matrix, setiap skill yang dimiliki oleh seorang karyawan dicatat dan dievaluasi.

Hal ini membantu dalam mengidentifikasi sejauh mana kemampuan karyawan dalam melakukan tugas atau pekerjaannya.

Matrik kemampuan biasanya lebih spesifik dan detail, menggambarkan kemampuan teknis dan non-teknis yang dimiliki oleh karyawan.

 

Matrik Kompetensi

Sementara matrik kemampuan fokus pada keterampilan, matrik kompetensi memiliki fokus yang lebih luas. Kompetensi adalah kombinasi dari sikap, pengetahuan, keterampilan, dan sifat yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik.

Matrik kompetensi biasanya memetakan dan menilai seberapa baik seorang karyawan dalam hal-hal seperti kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, dan lainnya.

Ini memberikan gambaran lebih holistik tentang kemampuan seorang karyawan, tidak hanya dari sisi keterampilan tetapi juga dari sisi perilaku dan attitude.

Dengan menggabungkan kedua matrik ini dalam proses skill mapping, perusahaan atau organisasi dapat memiliki pandangan yang lebih komprehensif mengenai potensi dan area pengembangan setiap karyawannya.

 

Baca Juga: Pentingnya Digital Learning Platform dan Rekomendasinya

 

Proses Skill Mapping

Dalam era modern ini, organisasi berlomba-lomba untuk memaksimalkan potensi karyawan demi mencapai keunggulan kompetitif. 

Salah satu cara yang efektif untuk mencapai hal ini adalah melalui proses skill mapping

Proses ini memungkinkan organisasi untuk memahami kemampuan apa saja yang dimiliki oleh karyawannya dan bagaimana keterampilan tersebut dapat ditingkatkan atau dialokasikan dengan lebih efisien. 

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam prosesnya:

 

1. Mendefinisikan Keterampilan dan Tujuan yang Dibutuhkan

Langkah pertama adalah menentukan keterampilan apa saja yang diperlukan oleh organisasi.

Ini mencakup pemahaman terhadap tujuan organisasi, proyek yang akan datang, dan tuntutan industri.

 

2. Mengatur Orang dan Keterampilan yang Ditambahkan ke Matrik

Setelah keterampilan yang diperlukan teridentifikasi, organisasi perlu mengatur siapa saja yang akan dimasukkan dalam matrik dan keterampilan apa saja yang mereka miliki.

 

3. Memfokuskan Ruang Lingkup

Untuk memastikan bahwa proses skill mapping efektif, penting untuk mempersempit fokus ke keterampilan kunci yang benar-benar relevan dengan tujuan organisasi.

 

4. Melakukan Penilaian Keterampilan

Setelah keterampilan yang akan dievaluasi telah ditentukan, organisasi perlu melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana karyawan memiliki keterampilan tersebut.

Hal ini bisa dilakukan melalui tes, wawancara, atau simulasi.

 

5. Mengumpulkan Masukan dari Manajemen

Setelah penilaian keterampilan dilakukan, penting untuk mendapatkan masukan dari manajemen atau atasan langsung mengenai performa dan keterampilan karyawan.

 

6. Menganalisis Hasil

Langkah terakhir adalah menganalisis hasil dari penilaian keterampilan dan masukan dari manajemen.

Dari sini, organisasi dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, serta peluang pengembangan karyawan.

Dengan memahami dan menerapkan proses pemetaan keterampilan dengan baik, organisasi tidak hanya dapat mengoptimalkan potensi karyawannya, namun juga meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kepuasan kerja.

 

Skill Mapping Lebih Mudah dengan Competency Management LinovHR

software hris

 

Memetakan keterampilan menjadi salah satu cara perusahaan untuk dapat mengenal kompetensi yang dimiliki oleh karyawan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan.

Dengan begini, perusahaan dapat menempatkan karyawan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki karyawan. Selain itu, dengan memetakan skill ini perusahaan pun bisa menyusun strategi yang komprehensif mengenai pengembangan dan pelatihan karyawan.

Langkah memetakan keterampilan ini akan semakin mudah dengan menggunakan Competency Management LinovHR.

Competency Management LinovHR dilengkapi dengan fitur Competency List yang dapat membantu perusahaan menyusun daftar kompetensi untuk setiap pekerjaan atau unit kerja yang ada di perusahaan. Lalu mengelompokkannya lagi ke dalam Competency Model.

Selain itu, Competency Management LinovHR juga memiliki fitur Skill Gap Analysis, dengan hal ini Anda bisa mengetahui sejauh apa kesenjangan keterampilan yang ada di setiap unit kerja.

Dari sini, Anda dapat menyusun strategi untuk penempatan karyawan atau juga melakukan pengembangan dan pelatihan karyawan.

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kapabilitas organisasi Anda. Coba sekarang dan rasakan manfaatnya – daftar sekarang untuk demo gratis!

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Benedictus Adithia
Benedictus Adithia

Seorang penulis konten SEO dengan pengalaman luas dalam menulis artikel yang dioptimalkan untuk mesin pencari. Berfokus pada strategi konten yang menarik dan informatif untuk website.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter