Anggapan bahwa kemampuan lebih penting dari gelar dalam proses rekrutmen rupanya tidak hanya datang dari orang awam saja.
CEO LinkedIn, Ryan Roslansky pun berpikir demikian. Gelar adalah cara lama dalam mencari kandidat berkualitas, meski tak sepenuhnya dihilangkan, namun ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan.
Melalui wawancara bersama Harvard Business Review, berikut kami rangkum anggapan Ryan Roslansky mengenai perubahan dunia profesional masa kini dan kualifikasi yang dicari dalam kandidat saat proses hiring.
Pengaruh Pandemi Pada Kebutuhan Perusahaan
Ryan Roslansky mengungkapkan adanya perubahan pada industri setelah dihantam oleh pandemi beberapa tahun lalu.
Setiap karyawan dipaksa untuk mampu menyesuaikan diri secara cepat dalam kondisi apapun. Pekerjaan yang sudah tak lagi monoton, misalnya, membuat karyawan harus membekali diri dengan skill baru.
Pandemi juga rupanya mampu menciptakan dan menghilangkan beberapa jenis pekerjaan, salah satunya di bidang digital. Saat ini banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh satu orang saja untuk meminimalisir pengeluaran.
Keahlian vs Gelar, Mana yang Terpenting?
Tidak hanya karena pandemi, revolusi industri serta transformasi digital juga mendorong perusahaan untuk mencari kandidat dengan keahlian yang mumpuni dan spesifik.
Dahulu mungkin banyak perusahaan yang melihat latar belakang pendidikan kandidat, namun seiring dengan pesatnya industri dan dunia profesional berubah, maka kemampuan dan bakat menjadi faktor penting.
Ryan Roslansky mengungkapkan bahwa 25% skill yang diperlukan untuk memenuhi kualifikasi sebuah posisi dipastikan berubah dalam kurun waktu beberapa tahun.
Dengan kata lain, temukan skill spesifik sesuai dengan profesi yang ingin Anda bidik untuk bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan impian serta bertahan di posisi strategis.
Keahlian Digital Menjadi Hal Penting Saat Ini
Transformasi digital yang pesat beberapa tahun belakangan ini menelurkan banyak pekerjaan baru. Bahkan, bila ingin menguasai bidang tersebut diperlukan pelatihan di luar pendidikan formal.
Tidak ada salahnya untuk memperkaya pengetahuan digital sebagai bekal dalam upaya mendapatkan pekerjaan impian.
Saat ini sudah banyak perubahan dalam berbagai bidang usaha. Salah satunya industri makanan yang mulai memakai teknologi dan digital untuk menunjang usahanya.
Jadikan transformasi digital sebagai peluang baru untuk mengeksplor hal-hal baru, dengan begitu Anda bisa mempelajari skill untuk menunjang kualitas diri.
Perusahaan dengan Visi Kuat Membuat Karyawan Loyal
Apakah karyawan atau kandidat saja yang harus memberikan usaha dan kemampuan mereka pada perusahaan?
Hubungan timbal balik antar perusahaan dan karyawan juga harus dijaga dengan baik sehingga menciptakan rasa loyal bagi pekerja.
Ryan Roslansky mengungkapkan bahwa dia secara pribadi percaya bahwa bila perusahaan memiliki nilai dan visi yang jelas, maka karyawan cenderung akan lebih setia bahkan dalam waktu bertahun-tahun.
LinkedIn contohnya, Roslansky ingin perusahaannya terus berkembang sebagai platform sosial yang profesional nomor satu di seluruh dunia.
Inilah yang membuat karyawan di LinkedIn cenderung bertahan lebih lama karena mereka percaya dan turut andil dalam mewujudkan visi ini.
Career Path yang Jelas Sangat Penting Untuk Karyawan
Tidak hanya visi, jenjang karir dalam perusahaan juga penting untuk membuat karyawan bertahan di suatu perusahaan.
Jangan sampai skill yang mereka pelajari terbuang sia-sia karena harus menetap di satu posisi yang sama dalam kurun waktu lama.
Perusahaan juga harus percaya bahwa karyawan mereka layak mendapatkan posisi terbaik yang mampu memberikan dampak baik pula kedepannya.
Mencari pekerjaan saat ini sangat sulit, maka dari itu jangan hanya mengandalkan gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi namun juga perkaya kemampuan supaya dapat bersaing.
Semoga artikel ini bermanfaat.
