Sistem penilaian kinerja karyawan menjadi salah satu cara dalam meningkatkan skill serta kapabilitas karyawan.
Dengan adanya sistem tersebut, perusahaan dapat memantau secara mudah perihal kemajuan karyawan serta target apa saja yang berhasil diselesaikan.
Cara membuat penilaian kinerja karyawan pun harus diperhatikan dengan seksama. Jika terdapat beberapa target yang belum tercapai, manajemen atau divisi HRD bisa mengetahui jika terjadi kendala yang menghambat penyelesaian target.
Sehingga, hal tersebut bisa segera ditangani dengan memberikan solusi yang tepat.
Agar kinerja karyawan bisa terus meningkat dari satu periode ke periode karyawan, tentunya proses penilaian karyawan haruslah dilakukan secara terukur dan akurat.
Berikut ini terdapat cara membuat penilaian kinerja karyawan yang efektif. Langsung saja simak artikel berikut ini!
Tips dalam Membuat Sistem Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem penilaian kinerja karyawan yang baik dan benar akan berdampak pada produktivitas karyawan. Untuk itu terdapat beberapa cara untuk memaksimalkan proses penilaian.
1. Tentukan Standar Kinerja yang Jelas
Pertama adalah menentukan standar kinerja secara jelas yang harus mereka capai dalam tiap periode.
Karena standarisasi kinerja setiap orang berbeda-beda, pastinya manajemen harus membicarakan hal ini kepada para karyawan.
Sehingga mereka dapat mengetahui hal apa yang harus mereka kerjakan dan selesaikan.
2. Berikan Feedback Kepada Karyawan Secara Berkala
Pemberian feedback kepada karyawan tidak harus dilakukan hanya saat akhir periode saja.
Dengan melakukan feedback secara berkala ini, tentunya akan meminimalisir kesalahan menjadi sangat besar dengan memberikan solusi apa yang harus mereka lakukan.
3. Lakukan Diskusi Dua Arah
Peningkatan penilaian kinerja bisa dilakukan dengan cara melibatkan karyawan pada diskusi secara dua arah.
Dari proses ini, Anda bisa melihat cara karyawan dalam menyampaikan pendapat, mencari solusi, dan merumuskan masalah.
Sehingga penilaian tidak hanya diukur dari penyelesaian proyek kerja, tetapi terdapat aspek-aspek lain yang bisa ditambahkan.
Diskusi dua arah ini tentunya bisa dilakukan dengan seorang manajer, HRD, atau dengan sesama karyawan lainnya. Karena nantinya penilaian akan meminta dari beberapa sudut pandang.
4. Melakukan Metode Penilaian Terpusat
Metode penilaian terpusat akan membuat karyawan memiliki gambaran yang jelas mengenai bagaimana orang lain mengamati mereka serta dampaknya terhadap hasil kinerja karyawan.
Keuntungan dari melakukan metode ini adalah manajemen bisa memprediksi kinerja karyawan dalam melakukan pekerjaan di masa depan.
Saat melakukan penilaian, karyawan akan diminta untuk mengambil peran untuk mengikuti simulasi dalam penyelesaian masalah, melakukan diskusi informal, pengambilan keputusan, serta melakukan role play.
Dari hal-hal tersebut, manajemen bisa memprediksi bagaimana cara kerja karyawan di masa depan dengan melakukan pekerjaan yang lebih berat atau satu tingkatan dari pekerjaan yang biasa mereka lakukan.
5. Penilaian Psikologis
Penilaian psikologis berguna untuk menentukan potensi tersembunyi yang ada pada karyawan.
Metode ini akan berfokus untuk menganalisis kinerja karyawan di masa depan, serta menganalisis tujuh komponen utama seperti keterampilan interpersonal, kemampuan kognitif, sifat intelektual, keterampilan kepemimpinan, sifat kepribadian, serta kecerdasan emosional.
Penerapan sistem penilaian kinerja karyawan dalam setiap perusahaan tentunya akan berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena jenis, budaya, serta tujuan perusahaan yang berbeda.
Namun dari perbedaan tersebut, penilaian karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk memaksimalkan dan meningkatkan kinerja karyawan.
Agar penilaian ini bisa berjalan dengan baik, tentunya perusahaan Anda membutuhkan sistem penilaian berbasis web yang dapat dilakukan secara otomatis dengan pengukuran yang tepat.
Baca Juga:Â Perencanaan Kinerja dan Manfaatnya untuk Perusahaan
Tahapan Sistem Penilaian Kinerja Karyawan
Setiap perusahaan memiliki kebijakan dan peraturannya masing-masing. Namun, berikut adalah langkah-langkah pembentukan sistem penilaian kinerja karyawan yang bisa ditiru.
1. Penetapan Tujuan
Tahap pertama adalah menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu untuk karyawan.
Tujuan ini harus sesuai dengan peran dan tanggung jawab karyawan dalam organisasi
2. Pemantauan Kinerja
Selama periode penilaian, kinerja karyawan harus dipantau secara teratur. Hal ini bisa dilakukan melalui pertemuan tatap muka, penilaian berbasis proyek, pengamatan langsung, atau penggunaan sistem pelaporan kinerja.
3. Pengumpulan Data
Data tentang kinerja karyawan harus dikumpulkan dengan hati-hati. Data ini dapat berupa pencapaian tujuan, komentar dan umpan balik dari atasan atau rekan kerja, serta evaluasi kualitas pekerjaan yang dilakukan.
4. Evaluasi Kinerja
Pada tahap ini, data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk menilai kinerja karyawan. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan skala penilaian, matriks kompetensi, atau sistem penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Pemberian Feedback
Setelah penilaian kinerja selesai, karyawan perlu diberikan umpan balik yang konstruktif mengenai hasil evaluasi.
Umpan balik ini dapat membantu karyawan untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta memberikan kesempatan untuk pengembangan pribadi.
6. Pengembangan Kompetensi Karyawan
Jika ada kelemahan atau area peningkatan yang diidentifikasi selama penilaian, langkah-langkah pengembangan dapat direkomendasikan untuk membantu karyawan dalam mengatasi tantangan tersebut.
Ini bisa meliputi pelatihan, pembinaan, atau pengalaman belajar tambahan.
7. Penentuan Reward/Kompensasi
Hasil penilaian kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan reward atau kompensasi bagi karyawan.
Kebijakan perusahaan akan menentukan jenis reward yang diberikan, seperti kenaikan gaji, bonus, atau pengakuan lainnya.
8. Perencanaan Strategi
Tahap terakhir melibatkan perencanaan untuk masa depan. Hal ini melibatkan pengaturan tujuan baru, pengembangan rencana kerja, dan diskusi tentang harapan kinerja di periode mendatang.
Baca Juga: Penting! 7 Contoh Evaluasi Kinerja Karyawan
Sistem Penilaian Kinerja Karyawan yang Serba Bisa dari LinovHR
Karyawan merupakan salah satu aset terpenting dalam perusahaan. Maka dari itu, divisi HR memiliki peran yang besar untuk melakukan pengelolaan karyawan secara baik dan benar.
Hal ini dilakukan agar karyawan bisa memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan perusahaan. Untuk itu, penilaian kinerja harus dilakukan secara berkala.
Agar program penilaian kinerja tersebut bisa dilakukan secara mudah, LinovHR memberikan sebuah solusi yaitu Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan yang bisa diterapkan dalam perusahaan.
Dengan LinovHR, HR bisa melakukan berbagai rangkaian proses penilaian kerja. Mulai dari proses pengumpulan data hingga evaluasi hasil penilaian dapat dilakukan dalam satu sistem yang terintegrasi.
Sistem ini bisa merekam berbagai data dengan berbagai fitur yang dibutuhkan oleh perusahaan. Di antaranya adalah fitur performance review, KPI, balanced scorecard, hingga engagement.
Software LinovHR akan melakukan pekerjaan secara otomatis dengan pengerjaan secara profesional untuk memberikan hasil yang akurat. Jadi, program penilaian kinerja karyawan akan jauh lebih efektif dan efisien.
Itu tadi adalah pembahasan mengenai cara untuk memaksimalkan sistem penilaian kinerja karyawan. Proses yang dilakukan secara baik dan benar akan memberikan hasil sesuai dengan harapan.
Ayo jadwalkan demo bersama LinovHR sekarang juga untuk penilaian kinerja karyawan yang lebih optimal!