Secara harfiah, setiap produk yang beredar di dunia akan mengalami siklus hidup produk. Tetapi setiap produk memiliki jangka waktu siklus hidup yang berbeda-beda. Contohnya cepat hilang dan dapat bertahan untuk jangka waktu relatif lama.
Terutama beberapa produk-produk yang berbasis teknologi. Produk elektronika seperti ponsel, komputer, televisi memiliki siklus hidup produk yang cukup lama. Kebanyakan konsumen kurang memperhatikan siklus tersebut. Namun, bagi para produsen sangat memperhatikan Product Life Cycle dalam produksi dan pemasaran produk.
Pengertian Siklus Hidup Produk
Siklus Hidup Produk adalah rangkaian tahapan proses perjalanan hidup dari sebuah produk. Dimulai dari perkenalan kepada pasar sampai dengan produk hilang di pasaran karena habis terjual atau kalah bersaing. Agar memperpanjang umur dari suatu produk, para produsen bekerja keras dalam menyusun strategi terhadap produk-produknya.
Tahapan Siklus Hidup Produk
Sama seperti kegiatan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat, siklus hidup produk memiliki beberapa tahapan. Berikut ini penjabaran empat tahapan siklus hidup produk yang wajib diketahui:
Tahap Perkenalan (Introduction)
Tahapan perkenalan produk dikatakan sebagai bentuk awal dari siklus hidup produk. Dimana produk akan mulai dipasarkan kepada masyarakat umum. Disebut juga sebagai introduction step, jadi produk dikeluarkan benar-benar baru dan keuntungan yang diperoleh produsen masih sedikit. Proses ini dapat dialami produk baru yang akan membuat promosi besar-besaran atau agresif. Adapun ciri-ciri tahapan perkenalan, antara lain:
- Laba penjualan terbilang rendah
- Harga produk tinggi
- Promosi dilakukan besar-besaran dan setiap waktu
- Produk yang dipasarkan masih baru
- Cash flow menunjukkan negatif
Tahap Pertumbuhan (Growth)
Pada tahapan ini sebuah produk dinyatakan mulai berkembang pesat. Kondisi tersebut disebabkan karena masyarakat mulai mengenal produk tersebut. Selama tahap pertumbuhan, promosi tidak dilakukan dengan agresif dan besar-besaran lagi. Tahapan pertumbuhan dapat dikenali melalui ciri-ciri berikut ini.
- Pasaran semakin meluas
- Laba penjualan mulai menaik
- Produk telah dikenal oleh masyarakat luas
- Muncul beberapa pesaing baru
- Biaya produk cenderung turun
Baca Juga: Proses dan Indikator Keberhasilan Produksi Massal
Tahap Kedewasaan (Maturity)
Pada tahapan kedewasaan produk justru mengalami penurunan karena beberapa faktor. Salah satunya disebabkan oleh banyak pesaing berdatangan dan mendorong produsen melakukan inovasi. Selain itu, diperlukan promosi baru yang menarik minat konsumen. Berikut ini ciri-ciri tahap kedewasaan, yakni :
- Adanya laba besar yang diperoleh oleh produsen yang berhasil memimpin pasar
- Adanya persaingan cukup ketat antar produsen
- Harga produk cenderung turun
- Kapasitas produksi semakin tinggi
Tahap Kemunduran (Decline)
Pada tahapan kemunduran dibutuhkan pembaharuan produk atau penggantuan produk. Tujuannya supaya perusahaan dapat bertahan dari iklim pasar yang persaingannya semakin ketat.
Umumnya kemunduran disebabkan dari produk-produk yang tidak laku dijual ke pasaran. Apabila produk tidak segera digantikan maka penjualan perusahaan semakin mengalami kemunduran. Kenali ciri-ciri tahapan kemunduran berikut ini :
- Laba perlahan menurun
- Konsumen menjadi jenuh
- Kapasitas produksi menurun
- Membutuhkan strategi dan inovasi produk yang baru
Contoh Siklus Hidup Produk
Adapun contoh yang bisa diambil berasal dari merek ternama yakni Coca-cola. Ketika tahap perkenalan, produk Coca-cola dikenal masyarakat tahun 1886. Dulu dianggap sebagai minuman berkarbonasi. Awalnya, Coca-cola tidak begitu diminati. Namun, karena menerapkan strategi pemasaran yang tepat, akhir produk ini semakin dikenal dan menjadi minuman unggulan.
Selanjutnya perusahaan Coca-cola memperhatikan tahapan pertumbuhan. Dimana tahapan tersebut memperluas cakupan wilayah penjualan Coca-cola hingga dikenal luas oleh masyarakat. Adapun upaya meminimalisir penurunan minat masyarakat, perusahaan Coca-cola mempromosikan produknya lebih agresif dari strategi sebelumnya. Meskipun pada tahap ini perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial. Sebab, masih mempertimbangkan penentuan harga produk yang ideal.
Baca Juga: Pengertian Serta Perbedaan Biaya dan Beban dalam Produksi
Tahap pendewasaan tersebut membawa Coca-cola mengalami kestabilan dalam aspek produksi dan laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Kini banyak pesaing baru yang mewarnai produksi minuman berkarbonasi dengan merek berbeda dan ada juga yang melakukan inovasi.
Adanya asumsi masyarakat minuman Coca-cola mengakibatkan dampak kesehatan membuat minat konsumen menurun. Disamping itu, terjadi pula persaingan harga dengan brand lain yang cukup ketat. Akhirnya terjadilah tahapan kemunduran, dimana perusahaan mengalami penurunan laba mencapai 15%. Kondisi seperti ini mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran melalui berbagai cara efektif dan inovatif.
Kesimpulan
Sangat mungkin mencapai keberhasilan jika produsen memperoleh keuntungan yang maksimal. Jangan lupa cara memastikan produk memiliki siklus hidup yang baik maka selalu memperkenalkan dan memasarkan ke pasaran.
Dalam aktivitas pemasaran tersebut tentu membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Terlebih lagi ketika sasaran produk spesifik dan memiliki banyak pesaing atau kompetitor. Adapun efisiensi biaya strategi pemasaran dapat dilakukan secara optimal dengan proses pembukuan yang benar.
Menyimak dari uraian diatas disimpulkan bahwa siklus hidup produk merupakan kunci produsen untuk mengambil langkah selanjutnya. Konsep siklus hidup produk juga ditentukan dari kejelian dan teliti untuk mengamati perkembangan produk dalam masyarakat.