Self-service analytics adalah pendekatan analitik yang memungkinkan pengguna non-teknis untuk mengakses, menganalisis, dan membuat keputusan berbasis data tanpa memerlukan bantuan dari tim IT atau analis data.
Dengan menyediakan user interface yang mudah digunakan dan alat analisis yang intuitif, self-service analytics mampu memberdayakan karyawan di berbagai departemen untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik, berdasarkan data yang akurat dan terkini.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga membantu menciptakan budaya berbasis data dalam organisasi. Berikut penjelasannya lebih lanjut!
Apa Itu Self Service AnalyticsÂ
Self service analytics atau analisis layanan mandiri merupakan format business intelligence (BI) yang menjadi alat bantu pemilik bisnis dalam mengakses dan menganalisa semua data terkait sektor-sektor perusahaan terutama bidang penjualan tanpa harus melibatkan departemen IT, engineering, ataupun analytic specialist.
Dalam praktiknya, format ini berbentuk aplikasi ataupun software yang memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan non teknis lainnya mengakses dan memanipulasi data perusahaan secara mandiri guna menghasilkan wawasan serta keputusan yang terinformasi.
Sehingga praktik ini memungkinkan penggunanya menemukan, mengelola, dan menggunakan data tanpa harus mengganggu pekerja ahli seperti data analyst, IT, dan lain sebagainya. Alhasil, pekerjaan dari masing-masing tim tidak terganggu.
Manfaat Self-Service AnalyticsÂ
Penerapan self-service analytics sangat penting bagi perusahaan. Jenis analitik ini dapat mengurangi hambatan waktu, biaya, dan tenaga dalam pengambilan keputusan perusahaan. Selain itu, departemen yang sebelumnya bertanggung jawab penuh atas analitik dapat diringankan beban kerjanya.
Dengan self-service analytics, pemilik bisnis dapat mengelola dan memanfaatkan data yang telah dikumpulkan dengan lebih percaya diri dan efisien. Data yang dikumpulkan pun dapat dianalisis dengan lebih mendalam.
1. Pemberdayaan Pengguna Non-Teknis
Manfaat pertama ketika menggunakan self-service analytics adalah mampu memberdayakan pengguna non teknis seperti manajer bisnis. marketing, sales, dan lain sebagainya, dalam memanfaatkan data guna pengambilan keputusan yang cepat.
Namun untuk mencapai manfaat tersebut, perusahaan perlu menyediakan self-service analytics yang ramah pengguna serta intuitif. Sebab platform tersebut nantinya akan bekerja sebagai penghubung antara data dan pengambilan keputusan.
2. Akselerasi Pengambilan KeputusanÂ
Akselerasi pengambilan keputusan yang cepat dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengakses dan menganalisis data merupakan manfaat lainnya dari penerapan self-service analytics.
Akselerasi keputusan secara cepat dan real time dapat membantu perusahaan dalam menanggapi perubahan pasar, permintaan pelanggan, dan tantangan yang akan tiba dalam waktu dekat.
Pun dalam beberapa praktiknya, analisis mandiri ini menunjukkan bagaimana organisasi telah memanfaatkan self-service analytics untuk mendapatkan keunggulan kompetitif melalui pengambilan keputusan yang cepat.
3. Mengefisiensikan PengeluaranÂ
Melakukan pendekatan analitik secara konvensional terkadang memerlukan investasi yang besar untuk tenaga IT dan analis data. Namun, dengan adanya self-service analytics investasi pada dua sumber daya tersebut tidak lagi diperlukan sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan akan jauh lebih hemat dan efisien karena dapat dialihkan ke berbagai macam hal lain yang lebih strategis.
4. Membiasakan Budaya Berbasis DataÂ
Selanjutnya dengan penerapan self-service analytics bermanfaat bagi perusahan dalam membiasakan penggunaan data kepada karyawan ketika pengambilan keputusan.
Ketika budaya berbasis data ini terbentuk, maka keputusan yang dilakukan akan jauh lebih tepat, cepat, dan berkualitas. Ini dikarenakan karyawan secara penuh memiliki akses terhadap data perusahaan dan dapat menganalisisnya secara mandiri.
5. Mengefisiensikan Sumber DayaÂ
Penerapan self-service analytics dalam perusahaan tidak hanya mengefisiensikan pengeluaran, melainkan juga sumber daya manusia. Format analitik ini memungkinkan karyawan non teknis menangani analisis data rutin, dan tim IT serta analis strategi fokus pada tugas-tugas yang lebih kompleks guna mencapai tujuan bisnis.
Tantangan Self Service AnalyticsÂ
Walaupun dalam penerapannya self-service analytics memungkinkan pengguna menganalisis dan membuat keputusan berdasarkan data bisnis tanpa adanya keterlibatan pada analis atau IT. Namun terdapat beberapa hambatan yang seringkali dihadapi dalam implementasi format analisis ini, antara lain sebagai berikut:
- Kurangnya Pengelolaan data: Seringkali perusahaan mengalami kesulitan mengenai jumlah laporan yang ada, termasuk bagaimana laporan tersebut digunakan dan oleh berapa banyak karyawan.
- Ketidakkonsistenan Presentasi Data: Selanjutnya, data yang disajikan oleh karyawan sering tidak konsisten dalam hal format dan tampilan, hal tersebut menyebabkan terjadinya menyebabkan kebingungan ketika melakukan analisa.
- Kurangnya Kesadaran Penggunaan Data: Susahnya penyesuaian metode ini ke dalam perusahaan menyebabkan hanya sedikit saja yang mengetahui kegunaan serta bagaimana cara pengelolaan data dapat menentukan wawasan serta keputusan secara cepat.
Maka dari itu, untuk mengatasi hambatan ini, penting untuk memahami kebutuhan dan menyesuaikan pendekatan self-service analytics. Tujuannya agar sesuai dengan konteks yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga dalam penerapannya mendapatkan hasil yang maksimal.
Dapatkan Analisis Data SDM dengan HRIS LinovHR
Implementasinya tidak hanya menyesuaikannya dengan tujuan perusahan saja, Anda juga dapat mengimplementasikannya sistem analisa ini melalui aplikasi atau software yang mampu memberikan analisis data secara efisien dan mendalam.
Aplikasi atau software tersebut bernama HIRS, sistem ini telah banyak digunakan oleh perusahaan di Indonesia guna memudahkan mereka dalam membuat keputusan yang tujuannya untuk kepentingan bisnis.
Salah satu software HRIS yang terkenal di Indonesia saat ini, milik LinovHR yang mampu menyediakan modul performance management yang memberikan kemudahan pada perusahaan dalam menilai kinerja karyawan secara komprehensif.
Karena dalam self-service analytics tidak hanya berkutat pada perihal penjualan serta pemasaran saja, penilaian atau pengumpulan data SDM juga diperlukan guna meningkatkan pelayanan serta jalannya produksi.
Dibekali dengan fitur 360 degree feedback, memberikan kesempatan interaksi dua arah antara perusahaan dan karyawan, sehingga data yang didapat akan mencakup keseluruhan lini.
Maka dari itu melalui penerapan modul ini, perusahaan mampu mengenali kekurangan serta kekuatan sumber daya manusia yang mereka punya, sehingga aplikasinya dapat dilakukan secara lebih baik dan maksimal.
Segeralah beralih ke modul performance management dari LinovHR, pantau dan nilai kinerja karyawan Anda secara objektif dan cepat!
Untuk mengaksesnya lebih lanjut, dan mengetahui modul lainnya yang ditawarkan software HRIS LinovHR, Anda dapat mencobanya sekarang juga melalui demo yang kami berikan secara gratis!
Jadi, tunggu apalagi? Pesan dan gunakan layanan kami sekarang untuk permudah analisa dan pembuatan keputusan perusahaan Anda!