- Arti Self Development
- Dasar Hukum Kegiatan Self Development di Perusahaan
- Perbedaan Self Development dan Self Improvement
- Manfaat Melakukan Self Development
- Ciri Individu yang Sudah Melakukan Self Development
- Cara Melakukan Self Development secara Individu
- Cara Menerapkan Program Self Development di Perusahaan
- Contoh Self Development
- Rekomendasi Buku Self Development
- Kembangkan Self Development dalam Diri Karyawan Bersama LinovHR
Pada dasarnya manusia membutuhkan alasan atau motif untuk bergerak. Alasan tersebut yang mempengaruhi dan mendorong untuk melakukan hal-hal tertentu.
Di dunia kerja, alasan ini juga berlaku ketika menyangkut motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan.
Untuk merangsang motivasi karyawan, perusahaan dapat menggunakan program pengembangan karyawan dengan menjanjikan peningkatan skill dan jenjang karir bagi karyawan.
Aspek peningkatan akan memotivasi karyawan untuk bersungguh-sungguh mengikuti program pengembangan karyawan.Â
Motivasi tinggi akan mendorong karyawan untuk memberikan kinerja terbaik mereka.
Memiliki karyawan yang sangat terlibat dan termotivasi dalam tim akan membantu perusahaan berjalan secara efektif dan sukses mencapai tujuan bisnis.Â
Karena alasan ini, perusahaan harus melakukan program pengembangan karyawan secara teratur dengan tujuan memotivasi dan meningkatkan produktivitas karyawan.
Tetapi Anda perlu tahu bahwa motivasi adalah sesuatu yang datang dari dalam dan di dalam diri kita tetapi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar juga.
Agar memahami apa itu self development, simak artikel berikut ini!
Arti Self Development
Arti self development adalah pengembangan diri. Lebih lengkapnya, self development adalah strategi atau metode yang digunakan seseorang dalam rangka mengembangkan potensi diri, keterampilan, keahlian, dan bakat.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan value diri dan kualitas hidup.
Proses pengembangan diri ini melibatkan berbagai upaya yang difokuskan pada pertumbuhan secara fisik, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
Bisa dikatakan, self-development adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terus-menerus untuk menjadi versi yang lebih baik untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Baik itu pribadi atau juga tujuan profesional.
Masing-masing individu akan memiliki pengembangan diri yang berbeda-beda. Hal ini karena nilai dari kualitas hidup yang berbeda-beda pada masing-masing orang.
Dasar Hukum Kegiatan Self Development di Perusahaan
Program self development atau pengembangan diri adalah bagian dari pelatihan yang diadakan perusahaan.
Sangking pentingnya suatu pelatihan di perusahaan, pemerintah telah mengaturnya dengan jelas di UU No. 13 Tahun 2013Â tentang Ketenagakerjaan.Â
Menurut Pasal 1 ayat 9 UU Ketenagakerjaan, pelatihan adalah kegiatan memberi, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, kedisiplinan, sikap untuk keahlian tertentu dengan kualifikasi dan tingkatan yang sesuai dengan pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi pekerjaan.Â
Baca Juga: Peran HRD dalam Mendukung UU Ketenagakerjaan
Tujuan dari pelatihan menurut Pasal 9 UU Ketenagakerjaan adalah untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Adapun ketentuan mengenai pelatihan kerja sesuai UU Ketenagakerjaan Pasal 10 adalah:
- Dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan dunia industri
- Berdasarkan standar kompetensi kerja
- Dilakukan secara berjenjang
Pasal 11 UU Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa seluruh karyawan dalam perusahaan berhak mendapatkan program pengembangan kompetensi kerja sesuai bakat, minat, dan kemampuannya melalui program pelatihan.
Pada Pasal 12 UU Ketenagakerjaan, dijelaskan bahwa perusahaan pun juga bertanggung jawab atas peningkatan dan pengembangan kinerja karyawan melalui pelatihan kerja.Â
Baca Juga: Mengenal Kegiatan Konsumsi dalam Bisnis, Mulai dari Pengertian Hingga Contoh
Perbedaan Self Development dan Self Improvement
Selain self development, kita juga mengenal istilah self improvement. Sekilas memang sama tapi keduanya adalah dua hal yang berbeda. Berikut ini perbedaannya:
1. Fokus Utama
Self-development lebih berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan pribadi secara menyeluruh. Ini mencakup pengembangan aspek fisik, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual dari diri seseorang.
Sedangkan, dalam self improvement yang menjadi fokus utama adalah tindakan atau usaha konkret untuk memperbaiki aspek-aspek tertentu dalam kehidupan seseorang. Ini sering kali berkaitan dengan peningkatan dalam satu atau beberapa area tertentu.
2. Tujuan Utama
Tujuan pengembangan diri adalah mencapai potensi pribadi yang lebih tinggi dan menjadi versi yang lebih baik dari diri sendiri secara holistik.
Ini melibatkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri, pertumbuhan karakter, dan eksplorasi berbagai aspek kehidupan.
Sementara itu, self improvement memiliki tujuan kepada kualitas atau kinerja dalam area-area tertentu seperti karier, kesehatan, hubungan, atau keterampilan tertentu. Di mana hal ini tidak mencakup hal-hal holistik seperti self development.
3. Contoh Aktivitas
Aktivitas self development dapat mencakup meditasi, penjelajahan diri, pengembangan keterampilan interpersonal, belajar hal baru, merancang tujuan hidup yang jelas, dan sebagainya.
Aktivitas self-improvement bisa mencakup mengikuti kursus yang meningkatkan keterampilan tertentu, berusaha menurunkan berat badan, mengembangkan kebiasaan produktif, atau memperbaiki keterampilan komunikasi.
Manfaat Melakukan Self Development
Ada banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan dari self development. Di mana kita tahu bahwa hal ini akan memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Berikut ini manfaatnya.
1. Memberikan Pemahaman Diri yang Lebih Baik
Masih banyak sekali orang yang belum benar-benar memahami dirinya sendiri, hal ini bisa terlihat saat mereka dihadapi oleh pertanyaan “ceritakan tentang dirimu”.
Banyak orang yang berpikir keras saat dihadapkan oleh pertanyaan tersebut. Ini karena mereka masih belum mengenali dirinya dengan baik.
Dengan fokus pada pengembangan diri, Anda bisa mulai meningkatkan self awareness dan bisa mengenali diri sendiri dengan lebih baik.
Setelah itu, Anda bisa melihat kira-akira sifat atau karakter apa yang ada di dalam diri yang perlu diperbaiki.
2. Meningkatkan Keterampilan
Manfaat self development berikutnya adalah membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam berbagai bidang baik secara profesional maupun pribadi.
Hal ini bisa membuka peluang karier baru, atau juga meningkatkan kinerja.
3. Meningkatkan Pengetahuan
Pengembangan diri dapat membantu Anda untuk menambah pengetahuan dan memahami dunia dengan lebih baik.
Hal ini akan membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kehidupan dan mencapai kesuksesan.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup
Dengan meningkatnya keterampilan dan wawasan, maka Anda dapat mengoptimalkan hal tersebut untuk menyelesaikan tugas atau masalah harian.
Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
5. Meningkatkan Kreativitas
Pengembangan diri juga memiliki manfaat dalam meningkatkan kreativitas, membantu Anda untuk mampu berpikir out of the box dan menciptakan solusi yang inovatif.
Ini akan membantu Anda menjadi lebih kreatif dan mampu memecahkan masalah dengan cara yang berbeda.
6. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Self development membantu Anda untuk mengenali versi terbaik Anda. Dengan begini, Anda dapat menyadari value diri yang membuat rasa percaya diri lebih meningkat.Â
Ciri Individu yang Sudah Melakukan Self Development
Individu yang telah melakukan self development memiliki beberapa ciri atau tanda-tanda yang dapat dikenali. Berikut adalah beberapa ciri yang biasanya terlihat pada mereka yang telah aktif mengembangkan diri:
1. Mampu Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Ciri pertama adalah mampu lebih percaya diri. Hal ini terjadi karena mereka sudah mengenali diri mereka sendiri dan yakin dengan kemampuannya. Hal inilah yang mendorong mereka untuk lebih percaya diri.
2. Bisa Lebih Memahami Diri Sendiri
Ketika berhasil melakukan pengembangan diri maka Anda akan mengenali, memahami, dan menerima diri dengan lebih baik.
Ini karena kamu telah mempelajari apa kelebihan dan kekurangan dirimu dan area mana saja yang perlu diperbaiki.
3. Mampu Menumbuhkan Self Awareness
Pengembangan diri adalah hal yang Anda lakukan secara berkelanjutan maka akan lebih mudah untuk memahami diri sendiri.
Anda akan mengenali dan sadar apa yang dialami oleh diri sendiri dan hal-hal yang ada pada diri.
4. Pola Hidup Lebih Tertata
Mereka yang berhasil melakukan self development akan mendapatkan pola hidup yang lebih baik.
Hal ini dapat tercapai karena mereka sudah mengenali diri sendiri dan rasa percaya diri bahwa Anda adalah versi terbaik diri Anda.
5. Mampu Memperbanyak Relasi
Ketika Anda sudah melakukan pengembangan diri dengan sangat baik, maka Anda bisa masuk ke lingkungan yang mendukung pertumbuhan Anda.
Di sini Anda bisa memperbanyak relasi dengan orang-orang yang mendukung Anda.
Cara Melakukan Self Development secara Individu
Melakukan self development secara individu adalah sebuah langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan mencapai potensi pribadi yang lebih besar.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda melakukan pengembangan diri secara efektif:
1. Coba Kenali Diri Sendiri
Hal pertama yang perlu Anda lakukan dalam pengembangan diri adalah mengenali siapa diri Anda, kenali apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri dengan baik.
Dari mengenali diri inilah nantinya Anda bisa menuju perubahan.
2. Kenali Apa Tujuan Hidup
Cara kedua adalah mengenali apa sebenarnya tujuan hidup nda. Coba ketahui apa yang benar-benar Anda ingin capai dalam hidup ini.
Hal ini penting karena tujuan hidup akan membimbing Anda untuk mengambil langkah-langkah yang lebih baik.
3. Terus Belajar
Jadikan pembelajaran sebagai kebiasaan sehari-hari. Baca buku, ikuti kursus, dan cari informasi baru yang relevan dengan tujuan Anda.
4. Berlatih Keterampilan Baru
Praktikkan keterampilan baru yang ingin Anda kuasai. Ini bisa melibatkan latihan, simulasi, atau pengalaman nyata.
5. Belajar dari Ahli
Temukan mentor atau teman sebaya yang dapat memberikan panduan, dukungan, dan umpan balik konstruktif. Belajar dari orang lain yang memiliki pengalaman dalam bidang yang Anda minati.
6. Coba Pekerjaan Sampingan
Mencoba pekerjaan sampingan bisa menjadi salah satu cara melakukan pengembangan diri. Di mana Anda akan melakukan pekerjaan di luar pekerjaan utama, ini menjadi kesempatan Anda untuk mengembangkan kemampuan dan potensi diri.
7. Menjaga Kesehatan Tubuh dan Mental
Pengembangan diri tidak akan berjalan baik ketika kesehatan mental dan fisik Anda terganggu. Maka dari itu, pastikan untuk menjaga kesehatan mental dengan baik.
Cara Menerapkan Program Self Development di Perusahaan
Sesuai penjelasan Pasal 12 UU Ketenagakerjaan, perusahaan bertanggung jawab untuk mengadakan pelatihan kerja untuk karyawannya.
Pengelolaan karyawan sebagai sumber daya manusia yang berharga bagi perusahaan adalah tanggung jawab tim HRD.
Karena itulah HRD berkontribusi besar dalam mengembangkan program pelatihan karyawan atau self development.
Ada berbagai macam cara yang HRD dapat lakukan dalam merancang kegiatan pengembangan karyawan, mulai dari e-learning, kombinasi belajar dengan project, hingga pelatihan bersama orang yang ahli di bidangnya.Â
Berikut beberapa cara yang HRD lakukan untuk menghasilkan program pelatihan yang unggul:Â
1. Tetapkan Tujuan dengan SMART
Perusahaan terus berkembang dari tahun ke tahun dan mengubah prioritas bisnis. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan dapat secara teratur berbicara tentang kemajuan yang dicapai perusahaan dan karyawan terhadap tujuan akhir tahun.
Dengan menciptakan tujuan dari pelatihan, karyawan akan menyesuaikan diri dengan tujuan perusahaan dan mendorong karyawan untuk bekerja secara efektif.
Tujuan yang baik dirancang dengan metode SMART, yaitu:
- Specific (spesifik)
- Measurable (terukur
- Achievable (dapat tercapai)
- Relevant (sesuai)
- Timebound (memiliki batas waktu).Â
2. Mengadakan Program Sesuai Kebutuhan Saat Ini
Pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi usang dalam beberapa bulan dan tak lagi relevan dengan kondisi bisnis.
Kegiatan belajar pun menjadi hal yang selalu dibutuhkan dan harus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini membuat perusahaan membutuhkan skill atau keterampilan lain sesuai dengan perkembangan bisnis dengan mempelajari dinamika lingkungan bisnis.Â
Baca Juga: Jenis Pengembangan Diri Karyawan yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri
3. Ajak Karyawan untuk Aktif dalam Program Pelatihan
Program pembelajaran dan pelatihan yang sangat terstruktur sangat penting untuk kesuksesan yang berkelanjutan, inovasi, dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Walau perusahaan aktif untuk mendorong program pelatihan, karyawan tetap harus memiliki dorongan dari dalam untuk aktif dan berkomitmen.
Ajak karyawan untuk secara aktif mengikuti pelatihan yang diselenggarakan. Jangan lupa untuk meminta feedback dari karyawan ketika selesai mengadakan program pelatihan untuk evaluasi yang lebih lanjut.
Jika perlu, mintalah pendapat karyawan mengenai jenis pelatihan apa yang sekiranya dibutuhkan selanjutnya oleh karyawan.Â
4. Berikan Opsi Belajar yang Fleksibel
Fleksibilitas adalah metode yang paling mudah menarik karyawan terutama bagi karyawan dari golongan anak muda.
Kegiatan pembelajaran dan pelatihan terkadang berbenturan dengan tugas harian sering membuat mereka merasa kewalahan.
Perusahaan harus memberikan opsi untuk mengadopsi solusi on-demand dan mobile yang membuat pelatihan lebih mudah diakses.Â
5. Mehami HambatanÂ
Setiap karyawan memiliki masalah berbeda satu sama lain. Masalah-masalah tersebut dapat menjadi hambatan yang cukup serius jika tak ditangani dengan baik.
Pada titik ini, HRD perlu memahami apa saja hambatan yang ada pada karyawan dan menemukan solusi untuk mengatasinya.
Misalnya, salah satu karyawan merasa bahwa ia tidak dapat memanfaatkan keterampilan dan pengetahuannya secara optimal dalam posisi kerjanya saat ini.
HRD harus memperhatikan dengan detail untuk menemukan potensi karyawan yang sebenarnya sehingga tidak menyebabkan ketidakefisienan kinerja dari hambatan yang dialami karyawan.
6. Cocokkan Cara Pelatihan yang Sesuai
Tiap karyawan sesuai dengan usia dan generasi memiliki gaya belajar yang berbeda. Dengan berbagai generasi dalam lingkungan kerja, perusahaan harus merestrukturisasi cara karyawan belajar dan alat dan kegiatan yang mereka gunakan sesuai gaya, preferensi, dan harapan karyawan dengan benar.
Misalnya karyawan dari generasi millenial lebih suka ponsel, komputer, dan ilustrasi yang menarik dalam pelatihan, sementara karyawan yang berusia 40an lebih suka dengan metode pelatihan dengan dokumen tertulis di kertas dan suasana formal.
Baca Juga : Apa sih Perbedaan HRD dan Personalia ?
Contoh Self Development
Self development melibatkan berbagai aspek kehidupan dan dapat mencakup banyak hal. Berikut ini macam-macam self development yang bisa Anda lakukan.
1. Memahami, Mengenali dan Menerima Diri Apa Adanya
Hal ini menjadi yang paling utama untuk dicapai sehingga Anda bisa menjadi individu yang lebih baik dan berkembangan.
Anda perlu memahami hal apa saja yang sering kali menghasut rasa emosi. Kenali juga hal yang bisa membuat Anda merasa senang, bahagia, dan tentram.
Lalu, coba identifikasi apa yang perlu Anda hindari atau hilangkan dari kebiasaan buruk Anda dalam sehari-hari.
Tidak lupa, coba identifikasi kebiasaan baik apa yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan.
Ketika Anda mampu mengenali, memahami dan menerima diri apa adanya. Anda dapat mencari tahu bagaimana agar bisa memperbaiki atau mengurangi hal-hal buruk yang ada dalam diri.
2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Minat yang Dimiliki
Rasa percaya diri di dalam self development sangat penting. Pasalnya tanpa rasa percaya diri yang cukup jarang sekali seseorang inin untuk memulai hal-hal baru atau melakukan aktivitas di luar kesehariannya.
Dengan kata lain mereka enggan keluar dari zona nyaman sehingga cenderung menghambat pengembangan diri.
Maka dari itu, cobalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri terutama pada minat yang Anda miliki.
Sebagai contoh bila Anda memiliki minat terhadap menulis, namun Anda tidak cukup percaya diri dan merasa minder sehingga Anda tidak berani untuk menggeluti minat tersebut.
Untuk menghindari hal ini, cobalah untuk meyakinkan diri sendiri bahwa Anda memang memiliki keterampilan pada minat tersebut, ikuti seminar atau workshop terkait kepenulisan.
Hal ini adalah upaya Anda untuk mampu mengembangkan diri pada minat sendiri.
3. Dress Up
Contoh pengembangan diri juga bisa dengan melakukan dress up. Cobalah melakukan eksperimen dengan mix and match pakaian dan aksesoris yang Anda rasa cocok.
Hal ini dapat membawa aura yang menyenangkan bagi orang yang menjadi lawan bicara atau juga orang yang Anda temui.
Perlu diingat, bahwa dress up ini bukan berarti tampil menarik untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri yang membuat Anda nyaman bertemu dengan orang lain.
4. Memperbaiki Pola Hidup
Memperbaiki pola hidup menjadi contoh dari self development yang tidak boleh kita abaikan.
Contohnya, bila Anda sering sekali begadang sampai pagi hanya untuk bermain game atau aktivitas yang kurang berguna lainnya. Anda perlu mengubah hal ini.
Selain dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi tubuh, Anda juga akan sulit untuk berkembang dan menghambat pengembangan diri.Â
Self development yang baik dimulai dari dalam ke luar. Maksudnya, Anda perlu memperbaiki terlebih dulu apa yang ada di dalam diri, seperti kesehatan.
Bila badan kita bugar dan sehat, maka kepercayaan diri akan meningkat, lebih semangat, dan termotivasi.
Rekomendasi Buku Self Development
Ada banyak buku self development yang sangat berguna untuk membantu Anda mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, dan mencapai potensi pribadi Anda. Berikut adalah beberapa rekomendasi bukunya:
1. The 7 Habits of Highly Effective People
Ditulis oleh Stephen R. Covey, buku ini membahas tujuh kebiasaan yang dapat membantu Anda menjadi lebih efektif dalam hidup, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
2. Atomic Habits
Buku karangan James Clear adalah salah satu buku self development yang paling banyak diperbincangkan. Buku ini membahas tentang bagaimana mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil dapat memiliki dampak besar pada kehidupan Anda.
James Clear mengajarkan cara membangun dan mengubah kebiasaan secara efektif.
3. The Subtle Art of Not Giving a F*ck
Salah satu buku yang sempat viral karangan Mark Mason ini membahas tentang cara memilih nilai-nilai yang benar-benar penting dalam hidup dan bagaimana fokus pada hal-hal tersebut.
4. Emotional Intelligence
Ditulis oleh Daniel Goleman, buku ini membahas pentingnya kecerdasan emosional dalam mengelola emosi, hubungan, dan karier Anda.
5. Mindset: The New Psychology of Success
Dalam buku ini, Carol Dweck memperkenalkan konsep “mindset” dan menjelaskan bagaimana pola pikir yang berbeda dapat memengaruhi kesuksesan dan pertumbuhan.
Kembangkan Self Development dalam Diri Karyawan Bersama LinovHR
Tidak bisa dipungkiri, self development menjadi suatu hal yang penting dalam menunjang kehidupan harian serta karier seseorang. Maka dari itu, terus mengembangkan diri menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
Di perusahaan, kegiatan pengembangaan diri karyawan juga dilakukan dengan tujuan yang tidak jauh berbeda yaitu untuk meningkatkan potensi diri dan value karyawan.
Maka dari itu, sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mengenali potensi yang ada pada karyawan serta menyediakan fasilitas penunjang.
Tugas ini akan semakin mudah dengan bantuan Software Manajemen Kompetensi LinovHR. Di mana dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya Anda dapat menyusun keterampilan yang dibutuhkan dalam suatu posisi lalu melihat kesesuaiannya dengan keterampilan karyawan.
Ini bisa Anda lakukan dengan memanfaatkan fitur Competency List, di sini Anda akan membuat daftar kompetensi yang perlu dikuasai oleh karyawan untuk setiap unit kerja yang ada.
Lalu, Anda juga bisa membaginya ke dalam beberapa kategori kompetensi dengan fitur Competency Category.
Competency Management LinovHR juga dilengkapi dengan fitur Gap Analysis, yang akan membantu perusahaan mengetahui ketimpangan kompetensi antar karyawan atau divisi.
Untuk mengetahui lebih detail mengenai kompetensi karyawan, perusahaan bisa menggunakan fitur Assessment untuk melakukan penilaian kompetensi.
Dari assessment yang dilakukan ini, nantinya bisa menjadi insight berharga untuk melakukan pelatihan karyawan.
Apalagi Software Competency Management LinovHR memiliki sistem terintegrasi dengan Aplikasi LMS LinovHR sehingga akan memudahkan proses pengembangan karyawan.
Aplikasi LMS LinovHR sendiri adalah modul learning management system yang memungkinkan perusahaan menyusun, mengelola, serta melakukan kegiatan pelatihan dan pelajaran kepada karyawan di satu platform.
Ayo ajukan demo gratisnya sekarang dan ketahui bagaimana LinovHR membantu pengembangan karyawan Anda!