Dalam upaya meningkatkan penjualan, memberi pelatihan kepada sales adalah hal yang penting. Terlebih bagi tipe perusahaan retail, adanya sales training retail akan membantu menambah pemahaman dan skill yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan.
Namun, ternyata banyak juga perusahaan retail yang kurang memahami seperti apa caranya melakukan training untuk para sales mereka.
Di dalam artikel ini, LinovHR akan membahas secara mendalam bagaimana mengimplementasikan pelatihan kepada para sales retail. Mari simak selengkapnya di sini!
Apa Itu Retail Sales Training
Sales training retail adalah proses pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pihak salesperson dalam industri retail.
Tujuannya untuk memastikan bahwa staf penjualan mampu memahami produk yang dijual dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Dengan begitu, mereka diharapkan mampu mencapai atau bahkan melebihi target penjualan.
Memberikan pelatihan kepada sales retail amat penting. Dengan pelatihan ini perusahaan bisa memberdayakan sales dengan kepercayaan diri dan inisiatif untuk memberikan pengalaman kepada pelanggan yang akan membuat mereka menjadi loyal.
Ketika staf ritel terlatih dengan baik, mereka pun mampu memberikan layanan dengan penuh perhatian, efisien, dan menyampaikan value brand dan product knowledge dengan cara yang menyenangkan.
Hasilnya, pengalaman karyawan dan pengalaman pelanggan pun bisa berjalan beriringan.
Tipe Retail Sales Training
Sales training retail sendiri memiliki berbagai tipe yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing, di antaranya:
1. Product Knowledge Training
Tipe training ini bertujuan untuk membekali tenaga sales dengan memberi pemahaman mendalam terkait produk yang dijual, termasuk fitur, manfaat, spesifikasi, dan cara penggunaannya.
Dengan begitu, saat terjun ke lapangan, mereka bisa mempresentasikan produk dengan percaya diri, menjawab pertanyaan pelanggan dengan lugas dan jelas, serta memberikan rekomendasi yang tepat.
2. Customer Service Training
Customer service training bertujuan untuk mengembangkan keterampilan layanan pelanggan. Hal ini mencakup cara menyapa pelanggan, menjadi pendengar yang aktif, dan kemampuan menangani keluhan dengan sigap.
Sales dengan skill customer service yang mumpuni tentunya mampu meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dengan begitu, mereka akan kembali lagi untuk memakai layanan Anda.
3. Sales Techniques Training
Untuk memaksimalkan potensi penjualan, sales dituntut untuk menguasai berbagai teknik penjualan efektif. Lewat sales technique training, karyawan diajarkan untuk menguasai skill seperti cross-selling, up-selling, dan teknik closing.
Dengan begitu, kemampuan tenaga penjualan untuk mencapai atau melebihi target penjualan akan meningkat.
4. Soft Skills Training
Sales tidak hanya harus menguasai product knowledge, tetapi juga harus memiliki soft skill mumpuni. Tipe pelatihan sales retail satu ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan interpersonal seperti komunikasi, negosiasi, dan empati.
Dengan begitu, karyawan dapat meningkatkan kemampuannya dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan dan rekan kerja.
5. Compliance Training
Dalam menjual produk, karyawan harus tetap mematuhi aturan dan kebijakan yang berlaku supaya aman dari risiko pelanggaran hukum dan meningkatkan integritas perusahaan.
Lewat compliance training, karyawan akan mendapat pelatihan seputar peraturan dan kebijakan yang harus dipatuhi, termasuk keselamatan kerja, perlindungan data pelanggan, dan kebijakan perusahaan lainnya.
Manfaat Sales Training Retail
Setelah menyimak pembahasan di atas, bisa diketahui bahwa sales training retail mampu membawa banyak manfaat bagi tenaga penjual maupun perusahaan. Manfaat tersebut di antaranya:
1. Meningkatkan Angka Penjualan
Karyawan yang terlatih dengan baik cenderung lebih efektif dalam menjual produk. Mereka tahu caranya mempresentasikan produk dengan baik, menjelaskan fitur dan manfaatnya, serta meyakinkan pelanggan untuk melakukan pembelian.
Dengan tingginya angka penjualan, maka pendapatan perusahaan akan turut meningkat. Terlebih bagi model bisnis retail yang sumber keuntungannya mengandalkan jumlah penjualan produk kepada konsumen akhir.
2. Menjamin Kepuasan Pelanggan
Adanya training membuat sales tahu caranya melayani pelanggan dengan baik. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan untuk terus kembali menggunakan produk atau layanan Anda.
3. Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Dengan pelayanan yang baik dari para sales dan kepuasan pelanggan akan kualitas customer service, reputasi perusahaan akan turut meningkat.
4. Menambah Efisiensi Proses Operasional
Berbekal pemahaman mendalam tentang proses penjualan dan manajemen toko, karyawan bisa bekerja dengan lebih efisien, mengurangi potensi adanya human error, sekaligus meningkatkan produktivitas.
5. Mengembangkan Karier Karyawan
Pelatihan sales retail yang berkelanjutan membantu karyawan dalam mengembangkan keterampilan mereka. Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan promosi dan pengembangan karir di dalam perusahaan akan semakin terbuka lebar.
Baca Juga: Program Training Karyawan Restoran yang Bisa Dilakukan
Komponen Retail Sales Training
Apa saja komponen yang sebaiknya terdapat dalam program sales training retail supaya bisa berjalan dengan baik?
1. Kemampuan Esensial
Meski telah memiliki pengalaman di dunia sales dan marketing, kemampuan dasar tenaga penjual tetap harus diasah dan diperbarui.
Beberapa skill dasar tersebut antara lain: melakukan demonstrasi penjualan, menulis cold email, membuat deal, menyusun proposal, serta melakukan onboarding klien.
2. Customer Experience
Untuk memenangkan hati customer dan mendapatkan simpati serta loyalitas mereka, tenaga sales harus menguasai skill customer service yang mumpuni.
Kemampuan ini di antaranya teknik menyapa pelanggan dan membuat kesan pertama yang baik, menjadi pendengar aktif, memahami kebutuhan pelanggan, menangani keluhan dan masalah pelanggan dengan empati, dan menyediakan layanan purna jual yang baik.
3. Product Knowledge
Sales harus mengetahui spesifikasi produk untuk meyakinkan calon customer dalam melakukan pembelian.
Beberapa materi seputar product knowledge yang harus dikuasai antara lain: Fitur dan manfaat produk, spesifikasi teknis, perbandingannya dengan produk kompetitor, penggunaan dan aplikasi produk, serta cerita atau studi kasus sukses terkait produk.
4. Simulasi dan Role-Playing
Setelah mempelajari teori, tenaga sales kemudian bisa diberikan latihan praktis melalui skenario nyata.
Praktik ini di antaranya mencakup:
- Skenario penjualan dan layanan pelanggan;
- Simulasi penanganan keluhan pelanggan;
- Role-playing dalam teknik closing sales;
- Serta simulasi penggunaan sistem POS dan teknologi lainnya.
5. Evaluasi
Evaluasi berguna untuk menilai efektivitas pelatihan dan memberikan umpan balik konstruktif. Untuk mengumpulkan feedback, bisa digunakan cara-cara seperti:
- Tes dan kuis untuk mengukur pemahaman peserta;
- Penilaian kinerja melalui observasi langsung;
- Sesi umpan balik individu dan kelompok, serta survei kepuasan peserta pelatihan.
Cara Melakukan Retail Sales Training
Lalu, bagaimana caranya mengimplementasikan sales training retail ke dalam prakteknya? Berikut langkah-langkahnya:
1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan
Pertama-tama, lakukan identifikasi terhadap apa yang dibutuhkan oleh tenaga sales. Beberapa dari mereka mungkin merupakan ahli di satu bidang, tapi belum menguasai bidang lain.
Untuk mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan yang perlu ditingkatkan, lakukan penilaian melalui berbagai metode, seperti survei, wawancara, atau penilaian kinerja karyawan.
2. Menentukan Tujuan Pelatihan
Sebelum mengadakan training, pastikan bahwa tujuan yang ingin dicapai telah selaras dengan tujuan bisnis.
Tentukan tujuan secara spesifik, seperti untuk meningkatkan pengetahuan produk, keterampilan layanan pelanggan, atau teknik penjualan.
3. Merancang dan Menjalankan Program Pelatihan
Setelahnya, buat kurikulum yang mencakup semua aspek yang perlu dilatih. Mulai dari pengetahuan produk, teknik penjualan, layanan pelanggan, penggunaan teknologi, hingga manajemen waktu.
Kemudian, pilih metode pelatihan yang sesuai, misalnya pelatihan di kelas, pelatihan online, role-playing, simulasi, atau mentoring. Setelahnya, lakukan uji coba sebelum menjalankan program pelatihan untuk para tenaga sales.
4. Lakukan Evaluasi dan Kumpulkan Feedback
Terakhir, lakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan maupun peluang untuk mengembangkan program pelatihan. Kumpulkan feedback dari para peserta mengenai pendapat mereka tentang program yang dijalani.
Untuk memperolehnya, Anda bisa memakai metode survei online dengan pertanyaan penilaian pasca pelatihan.
Pelatihan Sales Retail Lebih Mudah dengan LMS LinovHR
Menjalankan sales training retail bisa menjadi salah satu cara bagi perusahaan retail dalam mengembangkan kemampuan para sales dalam penjualan dan pelayanan kepada konsumen.
Namun, perusahaan retail sering kali terhalang dengan jadwal ketika hendak menyusun pelatihan.
Menghadirkan pelatihan yang bisa diakses dengan mudah dan fleksibel menjadi salah satu solusi yang bisa Anda dapatkan di Software LMS LinovHR.
Software LMS LinovHR adalah software training yang sudah dilengkapi dengan e-Learning yang bisa diakses melalui perangkat mobile. Sehingga akan memudahkan karyawan dalam mengakses berbagai materi pelatihan di mana saja dan kapan saja.
Tidak hanya itu, fitur di dalamnya pun amat lengkap, termasuk pemberian pra test dan post test serta e-sertifikat kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan.
Dengan Software LMS LinovHR, mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan dapat dilakukan lebih mudah.
Ayo, ajukan demo gratisnya sekarang untuk tahu lebih dalam apa saja fitur dan keunggulan dari LMS LinovHR, ada penawaran menarik menanti Anda!