Dalam berbagai industri, penerapan sistem rotating shift dianggap telah menjadi sesuatu yang umum.Â
Lalu, mengapa kini banyak perusahaan yang semakin mengadaptasi sistem rotating shift?
Mari simak artikel berikut ini!
Apa Itu Rotating Shift?
Rotating shift adalah jadwal kerja yang diatur dengan perubahan atau “rotasi” sepanjang waktu.
Shift tersebut dapat memiliki durasi yang berbeda-beda (umumnya 8-12 jam per shift) dan dapat mencakup shift siang, shift sore, shift malam, atau akhir pekan, tergantung pada kebutuhan perusahaan.
Salah satu alasan utama penggunaan rotating shift oleh perusahaan adalah untuk memberikan cakupan yang lebih baik, sehingga selalu ada seseorang yang tersedia untuk menjaga kelangsungan bisnis.
Selain itu, sistem kerja ini juga memberikan fleksibilitas lebih kepada karyawan dalam hal jadwal kerja mereka.
Rotating Shift vs Fixed Shift
Perbedaan utama antara rotating shift dan fixed shift terletak pada konsistensi jadwal kerja karyawan.Â
Pada fixed shift, semua karyawan memiliki jadwal shift yang konsisten. Hal ini berarti mereka bekerja pada jam dan hari yang sama setiap minggunya.Â
Misalnya, karyawan dibagi menjadi tiga grup, dengan setiap grup bekerja pada shift yang berbeda (siang, sore, dan malam).Â
Dengan menerapkan jadwal fixed shift, karyawan yang dijadwalkan untuk shift siang tidak dapat mengubah shift mereka dan bekerja pada shift sore keesokan harinya.
Sementara jadwal fixed shift tidak memberikan banyak fleksibilitas kepada karyawan karena mereka selalu bekerja pada jam yang sama, jadwal rotating shift memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memilih kapan mereka bekerja.
Oleh karena itu, shift rotasi memiliki sifat fleksibilitas yang lebih tinggi karena karyawan memiliki kesempatan untuk bekerja sesuai dengan waktu yang mereka lebih suka.
Bagaimana Cara Kerja Rotating Shift?
Rotating shift bekerja dengan cara memiliki beberapa jadwal shift yang tetap dan mengalihkan siapa yang bekerja pada shift-shift tersebut selama seminggu atau sebulan.Â
Durasi shift biasanya delapan hingga 12 jam. Misalnya, seorang karyawan mungkin bekerja pada shift siang selama lima hari, kemudian mendapatkan dua hari libur, dan selanjutnya bekerja pada shift malam selama lima hari berikutnya.Â
Biasanya, perusahaan berusaha menyusun jadwal shift secara merata sehingga semua karyawan memiliki kesempatan untuk bekerja pada berbagai shift.Â
Jadwal spesifik untuk shift rotasi bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan, jam operasional bisnis, dan jenis industri yang bersangkutan.
Jenis-Jenis Rotating ShiftÂ
Secara umum, ada tiga jenis dalam rotating shift. Berikut adalah penjelasannya:
1. DuPoint Schedule
Pertama, terdapat DuPont shift yang menggabungkan dua shift 12 jam yang diputar di antara empat tim karyawan.Â
Siklus penjadwalan pada jenis ini umumnya berlangsung selama empat minggu.
Misalnya, setiap tim bekerja empat shift malam, tiga hari libur, tiga shift siang, satu hari libur, tiga shift malam, tiga hari libur, empat shift siang, dan tujuh hari libur.
Meskipun memberikan tujuh hari libur berturut-turut, jadwal ini dapat menantang karena shift yang panjang dan hanya satu hari libur di tengah rentetan shift yang panjang.
2. Southern Swing Schedule
Kemudian, terdapat southern swing schedule yang menggunakan tiga shift delapan jam yang diputar dalam siklus 28 hari.
Misalnya, empat tim bekerja setiap shift sepanjang bulan dengan jadwal tujuh shift siang, dua hari libur, tujuh shift sore, dua hari libur, tujuh shift malam, tiga hari libur.
Keuntungan dari jadwal southern swing adalah karyawan bekerja shift delapan jam dibandingkan dengan shift 10 atau 12 jam
3. Pitman Shift Schedule
Jenis berikutnya adalah pitman shift schedule, atau bisa juga dikenal sebagai 2-3-2 schedule.
Jadwal ini berjalan dalam siklus dua minggu dan menuntut karyawan untuk bekerja dua shift, mengambil dua hari libur, bekerja tiga shift, mengambil dua hari libur, bekerja dua shift, dan mengambil tiga hari libur.
Setiap shift berturut-turut adalah shift siang atau malam, dengan semua shift berdurasi 12 jam.
Dengan jadwal bergiliran ini, karyawan mendapatkan setiap akhir pekan bergantian libur, memberikan tingkat keseimbangan untuk menghabiskan waktu dengan keluarga atau menyelesaikan tugas pribadi.
Industri yang Menggunakan Rotating Shift
Berikut adalah beberapa contoh industri yang menggunakan sistem rotating shift:
1. Industri Kesehatan
Industri kesehatan sering menggunakan sistem rotating shift karena mereka membutuhkan staf yang siap sedia 24 jam sehari untuk merawat pasien.
Sebagai contohnya, sebuah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya tentu memerlukan sistem ini untuk menangani pasien secara efektif.
2. Industri Manufaktur
Penelitian tentang praktik shift kerja di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Stacks menunjukkan bahwa rotating shift kemungkinan sudah umum di industri manufaktur.
Terutama, jika barang tersebut bergantung pada peralatan atau reaksi kimia yang tidak dapat dimulai dan dihentikan dalam satu shift.
Oleh karena itu, industri manufaktur membutuhkan rotating shift untuk kelancaran produksi mereka dan memastikan kegiatan operasional berjalan dengan lancar.
3. Pihak Penanggulangan Darurat
Pihak penanggulangan darurat seperti pemadam kebakaran, polisi, dan paramedis, memerlukan kehadiran 24 jam untuk siap sedia apabila ada keadaan darurat.
Keadaan darurat ini misalnya seperti kebakaran, banjir, atau masalah kesehatan yang tidak dapat diprediksi dan memerlukan pertolongan segera.
Oleh karena itu, mereka menggunakan jadwal rotating shift untuk memastikan selalu ada personel yang siap sedia sepanjang waktu.
4. Militer
Militer menggunakan rotating shift untuk anggota dinas aktif dan cadangan guna memastikan selalu ada personel militer yang tersedia.
Selain itu, jadwal ini juga membantu meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan juga mengoptimalkan produktivitas kerja mereka.
5. Industri Perhotelan
Jam kerja karyawan hotel juga menggunakan rotating shift dalam sistem kerjanya.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pihak hotel selalu ada jumlah karyawan yang cukup untuk menjaga kepuasan pelanggan.Â
Industri perhotelan sendiri juga mengutamakan kepuasan pelanggan sehingga pihak hotel harus memastikan ketersediaan karyawan mereka.
6. Industri Transportasi
Industri transportasi melibatkan beragam pelayanan, termasuk transportasi orang dan barang melalui udara, darat, rel, dan laut, serta perusahaan logistik.
Dengan sistem shift ini, industri ini harus memastikan bahwa kegiatan pelayanan berjalan dengan lancar dan siap untuk melayani kebutuhan pelanggan.
Keuntungan Rotating Shift
Rotating shift memberikan manfaat baik bagi karyawan maupun bisnis yang menggunakan strategi ini. Berikut adalah keuntungannya:
- Peningkatan produktivitas
- Pembagian yang adil
- Distribusi keterampilan di berbagai shift
- Peningkatan kenyamanan pelanggan
- Membangun hubungan yang lebih baik antara karyawan yang bekerja dengan tim yang berbeda
- Meningkatkan pengembangan keterampilan karena karyawan melaksanakan tugas yang tidak sama selama shift yang berbeda
- Peningkatan pengetahuan tentang kegiatan operasional bisnis
- Penyelesaian tugas yang lebih efisien saat pelanggan tidak hadir
- Waktu perjalanan yang lebih singkat selama jam sibuk tidak aktif
Baca Juga: Cara Kerja Split Shift dan Keuntungannya
Tips Rotating Shift
Rotating shift dapat menjadi hal yang menantang bagi beberapa karyawan. Berikut adalah cara yang dapat membantu Anda untuk menerapkan sistem ini:
- Pindahkan shift dari siang ke sore hingga malam, daripada dari sore ke siang, untuk penyesuaian yang lebih mudah.
- Sediakan pelatihan dan tips tentang cara terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi rotating shift.
- Jika memungkinkan, izinkan karyawan memberikan preferensi shift mereka dan usahakan untuk menyesuaikan permintaan ini.
- Gunakan software shift untuk menghindari kesalahan penjadwalan.
- Menyediakan akses mudah ke jadwal dan mengomunikasikan perubahan beberapa kali.
- Memberikan pemberitahuan awal kepada karyawan mengenai jadwal mereka
- Menyediakan proses bagi karyawan untuk menukar shift.
- Menghormati permintaan cuti karyawan bila memungkinkan.
- Memonitor jam kerja karyawan untuk memastikan mereka memiliki istirahat yang memadai selama shift mereka.
- Menerapkan jam mulai dan berakhir yang ketat agar shift tidak menjadi lebih panjang.
- Menyediakan sumber daya untuk karyawan seperti layanan kesehatan mental dan manfaat kesehatan untuk mendorong gaya hidup sehat.
Baca Juga:Â 7 Shift Management Software Terbaik
Kelola Kehadiran Karyawan Lebih Mudah dengan Software Absensi LinovHRÂ
Shift adalah salah satu cara perusahaan membagi jadwal kerja karyawan untuk memastikan operasional perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
Namun, mengatur shift ini bukanlah perkara mudah karena HR perlu memastikan setiap karyawan dibagi secara merata dan tidak menyalahkan aturan jam kerja yang berlaku.
Untuk membuat shift kerja karyawan lebih mudah, mengimplementasikan aplikasi absensi menjadi solusi yang efektif.
Software Absensi LinovHR memiliki fitur khusus untuk membuat shift kerja karyawan lebih mudah. Di sini Anda bisa mengelompokkan shift menjadi beberapa bagian.
Selain itu, Anda juga bisa memonitor karyawan sesuai dengan jadwal shift yang telah dibuat.
Dengan bantuan Software Absensi LinovHR, Anda tidak lagi perlu spreadsheet untuk membuat shift kerja. Semua bisa dilakukan secara digital dan otomatis.
Lakukan pengelolaan kehadiran karyawan Anda dengan mudah melalui LinovHR. Ajukan demonya sekarang dan lihat bagaimana LinovHR menjadi solusi terbaik dalam mengelola kehadiran karyawan Anda!