Rotasi pekerjaan dalam perusahaan seringkali dilakukan sebagai salah satu cara untuk mempertahankan karyawannya. Cara satu ini kerap dilakukan oleh perusahaan agar menghindari karyawan dari rasa jenuh dan memberikan kesempatan yang mungkin mereka inginkan.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap karyawannya karena menganggap karyawan adalah investasi.
Berbeda halnya jika perusahaan kurang tidak menganggap karyawan sebagai sesuatu yang berharga, jangankan rotasi, promosi jabatan pun hampir mustahil didapatkan.
Strategi rotasi ini juga dilakukan HR untuk mengisi kekosongan jabatan, atau juga sebagai bentuk mendukung perkembangan karier karyawan. Selain itu, rotasi juga bermanfaat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan.
Rotasi pekerjaan tidak bisa dilakukan secara asal, Anda terlebih dahulu harus mengetahui manfaat dan indikatornya. Agar Anda lebih memahami seperti apa itu rotasi pekerjaan mari simak artikel LinovHR berikut ini.
Tujuan dan Manfaat Rotasi Pekerjaan dalam Perusahaan
Rotasi pekerjaan dalam perusahaan adalah sebuah strategi menukar pekerjaan karyawan dalam perusahaan atau divisi yang sama tanpa menimbulkan perubahan pada gaji. Jadi, karyawan akan mendapatkan tugas baru dalam jangka waktu tertentu, setelah tugas itu selesai maka ia akan kembali ke posisinya semula.
Program ini akan memberikan peluang kepada karyawan untuk mengembangkan pengalaman dan keterampilan baru. Bagi perusahaan, program ini bisa membantu untuk menemukan karyawan yang paling sesuai untuk posisi tertentu dan memindahkan mereka untuk mengemban tanggung jawab di tingkat posisi yang lebih besar.
Tujuan dari adanya rotasi ini adalah meningkatkan fleksibilitas sampai keterlibatan karyawan. Terlebih untuk karyawan yang masih muda, rotasi dapat meningkatkan karier mereka tanpa perlu keluar dari perusahaan.
Baca juga:Â Lancarkan Perencanaan Suksesi di Perusahaan Anda dengan Fitur Bench Strength
Beberapa tujuan dari rotasi pekerjaan dalam perusahaan antara lain:
1. Mengurangi Monoton Pekerjaan
Tidak bisa dipungkiri, terus menerus mengerjakan pekerjaan yang sama bisa menimbulkan kejenuhan bagi karyawan. Biasanya ketika sudah merasa jenuh mereka akan mengajukan resign. Untuk menghindari hal ini, rotasi pekerjaan akan sangat membantu.
Rotasi akan memungkinkan karyawan untuk merasakan berbagai jenis pekerjaan dan memantik motivasi mereka untuk bekerja lebih baik lagi di setiap tahap penggantian pekerjaan.
2. Merencanakan Suksesi
Mencari siapa pengganti yang berhak duduk di posisi tertentu di dalam perusahaan bukanlah perkara mudah. Maka dari itu, perusahaan kerap melakukan rotasi pekerjaan sebagai cara untuk merencanakan suksesi posisi-posisi penting di perusahaan.
Rotasi pekerjaan memungkinkan perusahaan mendapatkan karyawan yang memiliki kemampuan yang sesuai untuk menggantikan langsung ketika ada senior yang pensiun.
3. Menciptakan Kesesuaian Pekerjaan dengan Karyawan yang Tepat
Menempatkan karyawan di posisi yang tepat akan mendukung produktivitasnya. Hal ini juga akan mendorong keberhasilan perusahaan. Melakukan rotasi bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan apakah karyawan tersebut sudah berada di posisinya atau belum.
4. Mengekspos Pekerjaan ke Semua Vertikal Perusahaan
Tujuan lainnya dari strategi rotasi adalah mengekspos pekerjaan ke semua vertikal atau operasi organisasi. Ini akan membantu karyawan untuk memahami seperti apa operasional perusahaan. Cara ini bisa membantu karyawan untuk lebih memahami bagaimana cara kerja organisasi dan hambatan apa saja yang mungkin terjadi saat bekerja.
5. Menguji Keterampilan dan Kompetensi Karyawan
Rotasi juga bermanfaat untuk menguji dan menganalisis keterampilan atau kompetensi yang dimiliki karyawan. Dengan cara ini perusahaan kemudian menugaskan karyawan yang sesuai dengan kemampuan mereka, hal ini bisa meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Sedangkan itu, rotasi pekerjaan dalam perusahaan memiliki manfaat, sebagai berikut:
- Menghadirkan suasana kerja baru
- Menjadi penyalur minat karyawan
- Proses identifikasi posisi jadi lebih mudah
- Menekan turnover karyawan
- Menjadi rencana cadangan saat karyawan resign
Indikator Adanya Rotasi Pekerjaan dalam Perusahaan
Walaupun ada banyak manfaat dari job rotation. Tapi, ketika berencana melakukan rotasi pekerjaan dalam perusahaan hendaknya memperhatikan beberapa indikator penting. Ini supaya rotasi yang dilakukan memang benar-benar bisa bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan.
Berikut ini beberapa indikator yang perlu diperhatikan.
1. Kejenuhan Karyawan
Seorang karyawan yang sudah lama bekerja di suatu unit pastinya akan merasakan kejenuhan dan bosan. Rasa jenuh ini bisa berdampak pada performa karyawan yang kian lama kian menurun.
Jika sudah seperti ini, memberikan rotasi pekerjaan kepada karyawan bisa dilakukan untuk mengembalikan performa terbaiknya.
2. Kemampuan Karyawan
Karyawan yang tidak bekerja sesuai dengan kemampuannya atau kualifikasi pekerjaan yang diberikan perusahaan terlalu tinggi akan membuat karyawan tidak bisa berkontribusi maksimal kepada perusahaan.
Merotasi karyawan tersebut ke posisi yang sesuai dengan kemampuannya adalah hal yang bisa dilakukan.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan pekerjaan yang nyaman, hubungan antara rekan kerja yang baik tentu akan mendorong produktivitas karyawan. Namun, ketika dirasa lingkungan kerja dan hubungan antara rekan kerja sedang tidak baik-baik saja, HR bisa merotasi beberapa karyawan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik.
4. Pengalaman
Pengalaman seorang karyawan juga bisa menjadi indikator ketika perusahaan hendak melakukan rotasi pekerjaan. Pengalaman yang dimiliki karyawan akan mempengaruhi hasil kerja karyawan, namun bila karyawan tersebut tidak memiliki pengalaman maka kemampuannya untuk mengerjakan pekerjaan baru masih diragukan.
5. Pengetahuan
Melihat pengetahuan karyawan bisa menjadi tolak ukur ketika melakukan rotasi. Jika pengetahuan karyawan masih rendah, merotasi pekerjaan bisa jadi cara untuk meningkatkan pengetahuannya.
6. Kebutuhan
Indikator rotasi juga bisa dilihat dari tingkat kebutuhan karyawan. Jika ada posisi jabatan yang kosong atau tiba-tiba ada karyawan yang mengundurkan diri, maka rotasi perlu dilakukan agar tidak ada kekosongan jabatan.
7. Prestasi Kerja
Layak tidaknya seorang karyawan dirotasi bisa dilihat dari prestasi yang ia miliki. Apabila karyawan memiliki prestasi kurang baik, maka karyawan tersebut diragukan untuk melakukan pekerjaan baru.
Baca juga: Prestasi Kerja Karyawan Bisa Ditingkatkan dengan Cara Ini
Software HRIS LinovHR Bantu Mencatat Data Rotasi Karyawan Lebih Sistematis
Rotasi pekerjaan dalam perusahaan menjadi salah satu cara untuk merencanakan suksesi dan menekan risiko turnover karyawan. Bagi karyawan, adanya rotasi ini membantu mereka untuk mengembangkan kompetensi dan rasa bosan di pekerjaan mereka.
Ketika melakukan rotasi pekerjaan, tentu HR akan berurusan dengan data administrasi karyawan. Mulai dari data tanggal mereka bergabung dengan perusahaan, posisi pertamanya ketika bergabung, pendidikan, sampai prestasi yang telah ia capai.
Data-data penting ini akan membantu perusahaan untuk melihat potensi karyawan tersebut ketika ia dirotasi. Oleh karena itu, penting sekali bagi perusahaan mengelola data karyawan dengan detail dan komprehensif.
Untuk membantu Anda dalam pengelolaan data karyawan, menggunakan software HRIS adalah pilihan yang tepat daripada mengandalkan cara-cara manual.
Ini karena software HRIS seperti LinovHR dapat mendukung Anda mengelola data karyawan sedetail mungkin melalui modul Personnel Administration. Di modul ini, Anda bisa menyimpan data karyawan bukan hanya informasi pribadi tapi juga riwayat pendidikan, pekerjaan, pengalaman, sampai jabatan yang ia duduki.
Data tersebut bisa Anda manfaatkan untuk menjadi indikator rotasi karyawan. Anda juga dapat melakukan pembaruan informasi posisi karyawan yang dirotasi dengan lebih mudah.
Bantuan software HRIS LinovHR membantu proses pengelolaan administrasi perusahaan jauh lebih singkat namun tepat guna.
Sudah saatnya Anda hadirkan proses administrasi perusahaan yang lebih sederhana bersama LinovHR. Ayo, ajukan demo gratis untuk mempelajari lebih jauh mengenai software HRIS LinovHR.