Revolusi industri telah menjadi tonggak sejarah yang mengubah wajah dunia secara mendalam. Dari perubahan mendasar dalam teknologi, produksi, dan cara hidup manusia, revolusi ini telah membawa dampak yang signifikan dalam hampir setiap aspek kehidupan kita.
Dari mesin uap hingga digitalisasi, perkembangan revolusi industri telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
Untuk lebih tahu jelas mengenai perkembangan revolusioner dalam bidang industri, mari simak artikel LinovHR berikut ini!
Apa Itu Revolusi Industri?
Pengertian revolusi industri adalah perubahan ekonomi yang signifikan dari produksi berbasis kerajinan dan pertanian menjadi produksi berbasis industri dan manufaktur mesin.
Hal ini melibatkan penggunaan teknologi dan mesin yang memungkinkan proses produksi menjadi lebih cepat, murah, efektif, dan efisien.
Revolusi industri telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya.
Adanya revolusi pada bidang industri juga mengajarkan kita untuk bekerja secara modern dan efektif dengan memanfaatkan teknologi.
Selain membawa perubahan pada cara kerja, revolusi ini juga melibatkan perubahan dalam organisasi kerja dan struktur sosial. Pabrik-pabrik besar mulai muncul, menggantikan produksi rumahan atau kerajinan tangan.
Orang-orang pindah dari pedesaan ke kota-kota yang berkembang pesat untuk bekerja di pabrik-pabrik tersebut.
Perkembangan transportasi dan komunikasi juga memainkan peran penting dalam revolusi ini, memungkinkan perluasan pasar dan pertukaran informasi yang lebih cepat.
Sejarah Revolusi Industri
Istilah “revolusi industri” pertama kali digunakan oleh Louis Auguste Blanqui dan Friedrich Engels ketika mereka menyaksikan peralihan tenaga manusia dan hewan dalam proses produksi menjadi tenaga mesin yang berbasis manufaktur.
Salah satu contoh yang paling terkenal adalah revolusi industri 1.0 yang terjadi pada abad ke-18 di Inggris. Pada masa itu, pengenalan mesin uap dan mesin tenun mekanis mengubah industri tekstil dengan cara yang revolusioner.
Proses produksi tekstil menjadi lebih cepat dan efisien, mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia dan memungkinkan produksi massal.
Perkembangan Revolusi Industri
Perkembangan revolusi industri sudah terjadi dari masa ke masa. Lalu, bagaimana perkembangan revolusi industri 1.0 hingga revolusi industri 5.0 yang akan datang? Mari simak timeline berikut ini!
-
Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri 1.0 dimulai pada abad ke-18 ketika James Watt menemukan mesin uap. Pada saat itu, dunia masih bergantung pada tenaga manusia, hewan, dan alam untuk melaksanakan kegiatan produksi.
Namun, dengan penemuan mesin uap, pabrik tekstil di Inggris mengalami perubahan besar-besaran. Mesin uap menjadi alat mekanis pertama yang menggantikan tenaga manusia dan membawa revolusi dalam cara produksi dilakukan.
Hal ini membuka jalan bagi penggunaan mesin dalam industri dan mempercepat proses produksi.
-
Revolusi Industri 2.0
Masa revolusi industri 2.0 dimulai pada awal abad ke-20 dengan penemuan listrik oleh Nikola Tesla dan bola pijar oleh Thomas Alva Edison.
Kedua penemuan ini membawa perubahan yang signifikan dalam dunia industri. Mesin-mesin yang sebelumnya menggunakan tenaga uap mulai beralih menggunakan tenaga listrik. Hal ini membuat kemampuan produksi meningkat lebih massif.
Contohnya, pabrik-pabrik mulai menggunakan conveyor belt otomatis yang dijalankan dengan tenaga listrik untuk meningkatkan efisiensi dan volume produksi.
Era 2.0 juga dikenal sebagai era peralihan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri, dengan banyak petani yang beralih profesi menjadi buruh pabrik.
-
Revolusi Industri 3.0
Era ini terjadi di akhir abad ke-20 dengan munculnya internet dan teknologi digital. Era ini ditandai dengan perubahan drastis dalam komunikasi, pertukaran informasi, dan cara berpikir. Internet memungkinkan konektivitas global dan mempersingkat jarak serta waktu.Â
Selain itu, ditemukan pula komputer dan pengolahan data yang semakin canggih, seperti yang dikembangkan oleh Alan Turing. Revolusi industri 3.0 membawa kemampuan mesin untuk bergerak dan berpikir secara mandiri.Â
Beberapa contoh hasil revolusi ini termasuk transistor, semikonduktor, integrated chip, peralatan elektronik, software, dan akses internet.
-
Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan peningkatan kecepatan koneksi internet. Hal ini menghasilkan penyebaran informasi yang lebih cepat dan akses yang lebih luas.Â
Perusahaan-perusahaan harus beradaptasi dengan perubahan ini dan fokus pada kebutuhan pelanggan. Algoritma software digunakan untuk memahami kebutuhan konsumen dan menarik perhatian mereka.Â
Contoh-contoh pada era ini termasuk Artificial Intelligence, akses internet super cepat, Augmented Reality, Big data analytics, cloud storage, cyber security, simulation, system integration, dan additive manufacturing.
Di bidang pengelolaan human resource, era ini juga sangat terasa, dengan hadirnya aplikasi personalia atau juga disebut dengan software HRIS.
Teknologi software HRIS seperti LinovHR membuat perusahaan mendigitalisasi dan mengotomatisasi seluruh proses administratif di perusahaan.
-
Revolusi Industri 5.0 yang Akan Datang
Era 5.0 merupakan konsep yang sedang dipersiapkan, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Jepang pada tahun 2019. Konsep ini menekankan pada peran manusia dan teknologi yang berbasis manusia.
Prediksi untuk revolusi industri 5.0 adalah adanya perkembangan teknologi yang sangat cepat, termasuk kemunculan robot-robot cerdas yang menggantikan peran manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, inovasi dalam pengembangan teknologi juga akan semakin beragam karena manusia dituntut untuk berpikir kreatif.Â
Era 5.0 diharapkan akan menghasilkan banyak produk baru yang dapat menggantikan teknologi zaman sebelumnya.
Bac Juga: Mengenal Apa Itu Era Society 5.0, Seperti Apa Itu?
Faktor Utama Revolusi Industri
Terdapat beberapa faktor yang mendukung adanya revolusi industri dari masa ke masa, antara lain:
-
Aufklärung
Aufklärung atau abad pencerahan merupakan gerakan intelektual yang muncul di Eropa pada abad ke-18.
Gerakan ini mendorong perkembangan kemampuan berpikir manusia dan memicu terciptanya inovasi-inovasi baru.
-
Keamanan Inggris yang Stabil
Setelah peristiwa “Glorious Revolution” pada tahun 1688, keamanan di negeri Inggris menjadi lebih stabil.
Hal ini menciptakan lingkungan yang damai antara masyarakat dan pemimpin pada masanya. Selain itu, penggabungan antara Inggris dan Skotlandia juga berperan penting.
-
Kolonialisme dan Imperialisme
Negara Inggris mulai menguasai berbagai negara di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika, Irlandia, India, Australia, dan Nusantara.
Penguasaan wilayah ini memperluas cadangan sumber daya alam Inggris. Daerah-daerah jajahan Inggris juga menjadi pasar bagi barang-barang yang diproduksi di Inggris.
-
Kemunculan Golongan Kaya Baru
Perdagangan yang dilakukan Inggris dengan dunia timur meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Bank Nasional Inggris mendapatkan modal yang cukup untuk mendukung kegiatan perbankan.
Para pengusaha juga lebih mudah mendapatkan modal usaha, sehingga industri-industri baru tumbuh di Inggris.
-
Perlindungan Hukum terhadap Penemuan
Pemerintah Inggris memberikan perlindungan hukum melalui hak paten terhadap setiap penemuan. Hal ini mendorong ilmuwan untuk lebih bersemangat menciptakan inovasi baru.
Keberadaan Royal Society of London For Improving Natural Knowledge sebagai lembaga ilmiah juga memberikan dukungan bagi para ilmuwan Inggris.
-
Arus Urbanisasi
Kebijakan pemagaran lahan pertanian yang diterapkan pemerintah Inggris mendorong arus urbanisasi.
Para petani kehilangan lahan dan beralih mencari pekerjaan di sektor industri yang tengah berkembang.
-
Tuntutan Produksi secara Massal
Permintaan akan barang produksi meningkat pesat karena kehadiran golongan kaya baru di Eropa. Perdagangan yang semakin ramai juga berkontribusi terhadap peningkatan permintaan barang.
Inggris sebagai produsen barang berkualitas terbaik di Eropa mendapatkan peningkatan pesanan yang signifikan.
Dampak Revolusi Industri
Revolusi pada bidang industri telah memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, lingkungan, politik, dan sosial.
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak revolusi industri:
-
Dampak Ekonomi
Kemunculan perusahaan-perusahaan besar dan industri-industri baru telah menciptakan lapangan kerja yang banyak, meningkatkan tingkat penghasilan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
Kota-kota industri yang tumbuh sebagai pusat produksi dan perdagangan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
-
Dampak Lingkungan
Selain dampak positif, terdapat juga dampak negatif terhadap lingkungan. Pencemaran air, udara, dan tanah menjadi masalah serius karena limbah industri yang tidak terkelola dengan baik.
Peningkatan emisi gas rumah kaca dan polusi udara dari kendaraan bermotor dan pabrik menyebabkan penurunan kualitas udara dan kerusakan lapisan ozon.
-
Dampak Politik
Revolusi industri telah memengaruhi dunia politik dengan munculnya paham-paham baru seperti imperialisme modern, nasionalisme, dan demokrasi.
Perubahan ini juga dapat menyebabkan ketegangan antara negara-negara dalam persaingan ekonomi dan politik.
-
Dampak Sosial
Dalam skala sosial, dampak terasa di daerah perkotaan. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota-kota menyebabkan ketimpangan ekonomi dan gaya hidup antara perkotaan dan pedesaan.
Banyak orang yang bermigrasi ke kota-kota dalam upaya meningkatkan kehidupan mereka, namun tidak semua orang mampu bertahan di kota dengan biaya hidup yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan angka kemiskinan.
Perkembangan teknologi juga mengakibatkan penggantian tenaga kerja manusia dengan mesin, yang menyebabkan penurunan lapangan kerja dalam beberapa sektor industri. Kurangnya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja juga menjadi masalah.
Manfaat Revolusi Industri
Keberadaan revolusi industri tentunya memiliki manfaat yang bisa dirasakan. Berikut adalah beberapa manfaatnya yang dapat dirasakan:
-
Digitalisasi
Revolusi sektor industri membawa digitalisasi yang luas di berbagai sektor ekonomi. Hal ini menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi dalam operasional bisnis dan proses produksi.Â
Misalnya, penggunaan teknologi digital dalam manufaktur dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi.
Selain itu, digitalisasi juga membuka peluang baru dalam pemasaran, komunikasi, dan kolaborasi antarbisnis.
-
Pembayaran Digital
Revolusi industri telah memfasilitasi perkembangan pembayaran digital yang memudahkan transaksi keuangan.
Dengan adanya metode pembayaran digital seperti e-wallet, mobile banking, atau cryptocurrency, konsumen dapat melakukan pembayaran secara cepat, aman, dan mudah di mana saja.Â
Hal ini juga memungkinkan pertumbuhan e-commerce dan perdagangan elektronik yang pesat, sehingga meningkatkan aksesibilitas bagi konsumen dan pelaku usaha.
-
Pertanian Modern
Manfaat lainnya adalah hadirnya inovasi dalam sektor pertanian. Penggunaan teknologi seperti drone, sensor, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) membantu petani meningkatkan efisiensi dalam produksi pangan.Â
Contohnya, penggunaan sensor dan analitik data dapat memonitor kondisi tanaman secara real-time, mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk, serta memprediksi penyakit tanaman.
Cara ini meningkatkan hasil panen, mengurangi kerugian, dan berpotensi meningkatkan keberlanjutan pertanian.
Selain manfaat di atas, revolusi industri juga dapat mencakup aspek lain seperti otomatisasi, pemrosesan big data, kecerdasan buatan, dan robotika yang memberikan dampak positif pada berbagai sektor ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Nah, dengan informasi lengkap di atas, pastinya sekarang Anda semakin pahamkan? Ayo jelajahi artikel menarik lainnya dari LinovHR!