Mendapatkan keuntungan adalah tujuan utama bisnis. Hasil keuntungan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Di dalam laporan keuangan istilah keuntungan sering disebut dengan revenue.
Istilah satu ini sering disamakan dengan income. Padahal bila ditelisik lebih jauh, kedua istilah ini berbeda.
Agar Anda tidak salah paham lagi mengenai pengertian kedua istilah tersebut, mari simak penjelasan lengkapnya dalam artikel LinovHR berikut ini!
Apa itu Revenue?
Revenue adalah suatu keuntungan atau pendapatan yang dihasilkan perusahaan melalui kegiatan operasional utama.
Nilai keuntungan ini akan masuk ke dalam investasi yang harus dilakukan oleh investor atau penanam modal, kemudian akan dikurangi dengan total nilai retur atau diskon.
Pendapatan yang didapatkan melalui revenue merupakan hak kekayaan sementara (temporary equity) yang masuk ke dalam perhitungan pendapatan usaha.
Umumnya, pendapatan akan dimasukkan ke bagian atas laporan keuangan dan dihitung setiap periode tertentu.
Nantinya, pendapatan perusahaan akan tercantum dengan jumlah total kas yang didapatkan dari hasil penjualan produk.
Menurut GoCardless menyebutkan bahwa revenue adalah jumlah uang yang masuk dalam perusahaan.
Jumlah uang yang masuk, meliputi:
- Penjualan barang atau jasa
- Penjualan aset perusahaan
- Penerimaan donasi
- Pendapatan dari bunga investasi
Baca juga: Kenali Revenue per Employee untuk ukur efisiensi karyawan
Jenis-jenis Revenue
Ada beberapa jenis revenue yang umum ditemukan dalam dunia bisnis, yaitu sebagai berikut:
1. Operating Revenue
Ini adalah suatu pendapatan perusahaan yang bersumber dari aktivitas operasional dan manajemen retail perusahaan, contohnya seperti penjualan produk atau jasa.
2. Non-operating Revenue
Non-operating revenue adalah suatu pendapatan perusahaan yang bersumber dari aktivitas di luar operasional. Contohnya seperti saham, bunga deposito, dan aktivitas tambahan lain yang menguntungkan perusahaan.
Perbedaan Revenue dan Income
Pada umumnya, pendapatan revenue berbanding terbalik dengan penghasilan income, sehingga keduanya tidak dapat berada di dalam satu kolom perhitungan keuangan yang sama.Â
Pendapatan revenue merupakan laba kotor dari suatu penjualan produk dalam satu periode, sedangkan income merupakan laba bersih dalam suatu periode bisnis atau biasa disebut sebagai netto.
Secara garis besar, ada dua perbedaan yang cukup nampak antara income dengan revenue, yaitu berdasarkan sumber pendapatan dan cara perhitungannya. Berikut di antaranya:
1. Berdasarkan sumber keuntungan
Pendapatan dan keuntungan tentunya berasal dari sumber yang berbeda-beda. Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan, bunga deposito, investasi dan lain-lain.
Sedangkan keuntungan biasanya diperoleh dari hasil bisnis atau dari kegiatan penjualan yang dilakukan perusahaan, baik dari penjualan produk ataupun jasa.
2. Berdasarkan cara perhitungan keuntungan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, pendapatan dapat dihitung dari penjumlahan antara komponen-komponen biaya atau penerimaannya.Â
Beberapa cara perhitungan pendapatan perusahaan yaitu dengan menghitung total, average, dan marginal revenue.
Akan tetapi pada perhitungan income perusahaan hanya menggunakan dua cara, yaitu dengan gross profit dan net profit.
Baca Juga: Perbedaan Omzet dan Profit dalam Bisnis
Cara Menghitung Revenue
Sumber pendapatan harus diketahui seluruhnya oleh perusahaan agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan keuntungan perusahaan. Berikut adalah beberapa cara untuk menghitung revenue, antara lain:
1. Total Revenue (TR)
Total revenue dapat dihitung melalui cara mengkalkulasikan harga jual per unit dengan jumlah produk yang terjual. Rumusnya sebagai berikut:
Total Revenue = Harga Jual Per Unit Jumlah Produk Terjual
TR = P Q
2. Average Revenue (AR)
Average revenue merupakan pendapatan rata-rata. AR dapat dihitung dengan membagi total pendapatan dengan jumlah produk yang terjual. Rumus perhitungan pendapatan rata-rata adalah sebagai berikut:
Average Revenue= Total RevenueTotal Output Sold
AR= TRQ
3. Marginal Revenue (MR)
Marginal revenue adalah pendapatan tambahan dari setiap tambahan penjualan per unit. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Marginal Revenue= Tambahan Total RevenueTambahan Jumlah Barang Terjual
MR= TRn-TRn-1
Contoh Revenue
Perlu Anda ketahui sebelumnya revenue akan dicatat ketika pendapatan diperoleh dari suatu penjualan,bukan pada saat pembayaran diterima.
Prinsip pengakuan revenue adalah ketika suatu produk telah diberikan, jika produk belum diberikan maka belum ada revenue yang bisa dicatat.
Contoh:
Pak Soleh menawarkan kemeja dengan harga Rp150.000 kepada Pak Mustofa. Pak Mustofa lalu membayar dengan harga yang ditentukan, dan Pak Soleh memberikan kemeja yang ia jual. Maka Pak Soleh mencatatkan revenue karena telah menerima pembayaran dan kemeja sudah berpindah tangan.
Akan tetapi jika konteksnya diubah sedikit, seperti Pak Mustofa menyatakan setuju dengan kemeja beserta harganya tetapi belum bisa membayarnya karena tidak membawa uang, maka Pak Soleh tetap mendapatkan revenue. Karena Pak Soleh telah memberikan kemeja dagangannya walaupun belum menerima pembayaran.
Itulah hal perlu Anda ketahui mengenai revenue serta perbedaannya dengan income. Semoga artikel ini menambahkan pemahaman bisnis Anda.