Mengikutsertakan karyawan untuk pelatihan cukup merogoh keuangan perusahaan. Pastinya karena dana yang keluar tidak sedikit, pemimpin perusahaan menginginkan feedback dari pelatihan tersebut. Hasil laporan dari program pelatihan tersebut dapat diukur dalam ROTI (Return on Training Investment). Sebenarnya ROTI itu apa?
Return on Training Investment (ROTI) adalah laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh peserta program pelatihan karyawan sebagai bentuk tanggung jawab kepada perusahaan dengan membandingkan antara manfaat finansial yang diterima setelah pelatihan dengan biaya yang dikeluarkan.Â
Untuk melakukan ini, trainer dituntut memiliki kemampuan untuk menerjemahkan benefit dari program pelatihan agar dapat melihat dengan jelas perhitungan benefit dari pelatihan ini.
Mengapa Perusahaan Harus Menghitung ROTI Setelah Mengadakan Pelatihan?
ROTI sebaiknya harus ditinjau kembali setelah mengadakan pelatihan khusus. Semakin besar ROTI yang diperoleh, maka program pelatihan tersebut dinilai semakin efektif karena memberikan manfaat yang besar kepada perusahaan.
Sebenarnya biaya pelatihan tersebut tidak terlalu mahal, namun manfaat yang dirasakan oleh peserta pelatihan mahal harganya. Karena berdampak langsung kepada produktivitas perusahaan.
Selain itu, pengukuran ROTI dilihat dari indikator keberhasilan pelatihan tersebut seperti output yang terdiri dari peningkatan unit produksi, produktivitas, unit penjualan, persediaan barang, dan penambahan barang. Selain itu juga aspek mutu juga hal penting yang dapat terlihat dari penurunan kegagalan produk, cacat produk, tingkat kesalahan yang semakin minim, serta pemborosan. Dan juga efisiensi waktu dan biaya.
Baca Juga: Mehahami Performance Rating Scale dalam Pengukuran Performa
Cara Hitung ROTI (Return on Training Investment)
Ada empat tahapan yang perlu dilakukan untuk menganalisis ROTI itu sendiri, yaitu :
Tahap 1 : Perencanaan Evaluasi/Evaluation Planning
Terdapat dua langkah utama dalam melakukan perencanaan evaluasi. Pertama, mengembangkan tujuan program pelatihan dengan menjawab tujuan dari mengikuti pelatihan dan memgembangkan rencana evaluasi.
Dalam menentukan tujuan, sebaiknya Anda menyiapkan diri untuk merubah diri sehingga tujuan pelatihan ini tepat sasaran dan proses yang dilakukan lebih efisien.
Untuk mengembangkan rencana evaluasi, sebaiknya Anda menentukan data baseline dan melakukan perencanaan terkait evaluasi ROTI dari program pelatihan ini.
Tahap 2 : Pengumpulan Data/Data Collection
Dalam hal ini, akan mengumpulkan dua jenis data. Data pertama adalah data terbaru setelah program pelatihan selesai, sedangkan data kedua adalah data selama periode waktu tertentu (misalnya empat bulan, enam bulan, ataupun dua belas bulan) dimana penerima pelatihan telah menerapkan keterampilannya.
Tahap 3 : Analisis Data/Data Analysis
Setelah itu, data yang telah dikumpulkan akan di analisis mengenai dampak positif dari program tersebut lalu data akan dikonversikan dalam nilai moneter.
Perhitungan ROTI sebagai berikut :
Training ROTI = (Net Training Program Benefits / Training Program Costs) x 100%
Hal-hal yang dapat dipertimbangkan untuk menghitung ROTI adalah :
- Biaya untuk developing program
- Biaya yang terkait perlengkapan peserta pelatihan
- Biaya untuk trainer
- Biaya yang terkait fasilitas selama pelatihan berlangsung
- Biaya administrasi, akomodasi, dan transportasi
- Gaji serta manfaat yang dapat diambil oleh peserta pelatihan
Tahap 4 : Pelaporan/Reporting
Tahapan ini adalah tahapan terakhir dalam penghitungan ROTI dimana hasil ini akan dilaporkan kepada manajemen organisasi yang berkepentingan. Laporan ini diharapkan jelas dan detail yang informasinya berasal dari Tahap 1 hingga Tahap 4.
Baca Juga: 7 Fungsi Utama Laporan Pelatihan Karyawan
Mudahkan Pelatihan Perusahaan Anda Menggunakan Learning Management System LinovHR
Dengan penjelasan diatas, pastinya banyak yang malas untuk mengikuti pelatihan karena harus membuat ROTI, LinovHR menawarkan solusi yang tepat untuk Anda yang datap dijadikan referensi untuk pelatihan.
Learning Management System LinovHR dapat membantu Anda untuk meningkatkan kemampuan, dan kapabilitas karyawan. Adapun kemampuan dari Learning Management System LinovHR adalah:Â
- Membantu HRD untuk mengelola skills, competencies, development activated, dan learning tasks yang harus diselesaikan oleh peserta pelatihan sebelum tanggal tenggat waktu yang telah ditentukan.
- Mengelompokkan para peserta pelatihan yang memiliki perhitungan budget yang sama.
- Memproses dan merangkum laporan pelatihan, termasuk memantau hasil training di periode sebelumnya.Â
- Menetapkan sesi training yang akan berlangsung.Â
- menentukan reward atau penghargaan untuk karyawan yang telah memenuhi teks tertentu dalam pelatihan.Â
Masih ada banyak informasi mengenai kemudahan dan manfaat dari modul Learning and Management, untuk lebih lengkapnya, hubungi tim layanan LinovHR sekarang juga!Â
Kesimpulan
Pelatihan memang penting untuk karyawan guna mengembangkan potensi diri untuk memajukan perusahaan. Oleh karena itu, ROTI (Return on Training Investment) berguna sebagai laporan pertanggungjawaban apakah pelatihan tersebut berjalan dengan baik dan memberi dampak pada karyawan atau tidak.
Untuk memaksimalkan program pelatihan di perusahaan, maka memilih modul Learning Management System dari LinovHR adalah salah satu pilihan tepat untuk Anda!
Alhasil, pelatihan akan menghasilkan individu unggulan yang siap mengembangkan bisnis perusahaan.Â