Mengenal Reskilling dan Cara Penerapannya di Perusahaan

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

reskilling adalah
Isi Artikel

Reskilling adalah salah satu proses yang sangat penting ketika perusahaan mengalami banyak perubahan yang berdampak pada penghapusan suatu posisi di dalamnya.

Dengan proses ini, perusahaan bisa mendorong karyawan untuk mempelajari kompetensi baru yang lebih relevan dengan posisi barunya. Sehingga, Anda tidak perlu melakukan perekrutan ulang atau merumahkan karyawan Anda.

Untuk membantu Anda mengetahui lebih Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui apa itu reskilling serta mengetahui bagaimana cara menerapkannya di perusahaan Anda.

 

 

Apa Itu Reskilling?

Reskilling adalah proses mempelajari keterampilan baru ketika karyawan hendak dipindahkan ke posisi baru di perusahaan.

Program reskilling atau pelatihan ulang sangat penting terutama ketika posisi awal karyawan tersebut akan dihilangkan dari perusahaan.

Saat perusahaan melakukan reskilling artinya perusahaan akan berfokus pada penambahan keterampilan baru untuk karyawan namun sama sekali berbeda dari keterampilan yang sudah dimiliki karyawan.

Hal ini dilakukan agar karyawan bisa siap dalam melakukan pekerjaan yang berbeda dari yang mereka duduki saat ini.

Pelatihan ini menjadi strategi untuk memenuhi kebutuhan staf di perusahaan dalam menghadapi situasi yang terus berubah.

Bagi karyawan, pelatihan ulang dapat menghadirkan peluang dalam karier mereka untuk duduk di posisi baru.

 

Baca Juga: Bagaimana Cara Melakukan Program Upskilling

 

Mengapa Reskilling Penting?

RPA (otomatisasi proses robotik), AI, dan juga Covid-19 telah mengubah cara kit berpikir tentang suatu peran pekerjaan.

Transformasi digital dan integrasi teknologi menjadi suatu keharusan bagi sebuah bisnis. Dengan hal ini, tentu ada perubahan peran di dalam perusahaan.

Beberapa peran mungkin akan dihapuskan, sementara karyawan akan mentransfer karyawan untuk mengisi posisi baru tersebut.

Karena hal itulah perusahaan perlu sekali melakukan reskilling, sehingga mereka perlu mendorong karyawan untuk mempelajari keterampilan baru untuk peran barunya.

Dengan melakukan ini, perusahaan tidak perlu memberhentikan seorang karyawan yang sudah cocok dengan budaya yang ada. Perusahaan hanya perlu melakukan program pelatihan ulang terkait kemampuan apa saja yang dibutuhkan oleh karyawan untuk posisi barunya.

Reskilling pada akhirnya menjadi strategi yang efisien untuk mengurangi biaya dan waktu perekrutan karyawan baru untuk mengisi posisi baru yang ada di perusahaan.

 

Manfaat Reskilling

Melakukan program reskilling tidak hanya bermanfaat untuk perusahaan, tapi juga bagi karyawan itu sendiri. Berikut adalah manfaat pelatihan ulang bagi karyawan di perusahaan Anda.

 

1. Menghindari Terjadinya Pemutusan Kerja dan Perekrutan Ulang

Bagi banyak perusahaan, perubahan struktur bisnis dan penghapusan posisi terdahulu dapat mengakibatkan PHK. Tetapi PHK seringkali melibatkan biaya pesangon dan dapat berdampak negatif pada citra perusahaan.

Selain itu, mempekerjakan kembali untuk posisi baru memiliki biayanya sendiri. Perusahaan yang sebaliknya melatih kembali karyawan di posisi yang hendak dinonaktifkan sehingga tidak memerlukan perekrutan ulang untuk karyawan baru.

 

2. Menekan Angka Turnover Karyawan

Reskilling dapat membantu perusahaan untuk mengurangi turnover karyawan. Dengan memberikan pelatihan ulang, perusahaan bisa menjaga talenta terbaik mereka untuk tetap bekerja dalam jangka panjang.

 

3. Mendapatkan Jenjang Karier

Bagi karyawan, reskilling dapat menjadi cara yang tepat untuk mendapatkan jenjang karir di perusahaan. Dengan begitu, pelatihan ulang dapat membuat seorang karyawan lebih terjamin dan tidak perlu mencari pekerjaan baru di tempat lain.

 

Cara Menerapkan Reskilling di Perusahaan

Saat menerapkan reskilling, perusahaan harus bersiap dengan beberapa tantangan untuk membuat program ini menjadi program yang sukses melatih ulang kemampuan karyawan. Berikut ini cara melakukannya:

 

1. Melakukan Pelatihan untuk Keterampilan yang Dibutuhkan

Reskilling menuntut perusahaan untuk mengidentifikasi dan memetakan keterampilan yang paling diperlukan oleh posisi atau karyawan.

Perusahaan juga harus mengalokasikan dana dan sumber daya pelatihan pada karyawan yang benar-benar memerlukan pelatihan ulang.

 

2. Mengidentifikasi Karyawan yang Mampu untuk Melakukan Reskilling

Tujuan utama dari reskilling adalah untuk mengajarkan karyawan keahlian baru. Proses ini akan akan menjadi proses yang mudah jika karyawan tersebut memiliki latar belakang pengetahuan yang relevan. 

Perusahaan dapat memulai mengidentifikasi dengan cara membuat database keterampilan yang diwakili di seluruh organisasi.

Lalu, perusahaan dapat menggunakan database tersebut untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan yang ada dan memilih karyawan yang paling mudah beralih ke posisi yang baru.

 

3. Memberikan Fasilitas yang Dibutuhkan

Cara menerapkan reskilling yang ketiga adalah dengan memberikan fasilitas yang dibutuhkan. Proses mempelajari keahlian dan peran baru yang berbeda dapat membuat karyawan cukup kesulitan dalam beradaptasi.

Perusahaan bisa mendorong karyawan dengan memberikan motivasi dan memfasilitasi mereka dengan memenuhi kebutuhan selama proses ini berlangsung.

Selain itu, perusahaan juga bisa menjanjikan karyawan berupa kenaikan gaji atau promosi di masa depan.

Perusahaan harus mengenali apa yang karyawan inginkan dan mengurangi beban kerja sesuai kebutuhan untuk menyediakan “bandwidth” untuk upaya reskilling yang efektif.

 

4. Menempatkan Karyawan pada Kursus dan Program yang Profesional

Reskilling yang dilakukan secara internal bisa menjadi pilihan, akan tetapi ketika membangun keahlian yang benar-benar baru, perusahaan bisa memilih opsi lain yang lebih menjanjikan seperti pelatihan formal dari pihak eksternal.

Kursus bisa menjadi opsi yang tepat untuk mendukung karyawan mendapatkan keterampilan baru. Apalagi saat ini kursus juga bisa dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan khusus perusahaan.

 

5. Memberikan Peluang dan Rotasi Pelatihan yang Berbeda

Jika keahlian tertentu sudah ada dalam perusahaan, reskilling dapat dilakukan dengan cara merotasi karyawan ke departemen atau project tertentu agar mereka bisa terjun ke posisi barunya dan mengidentifikasi apa yang perlu mereka pelajari. 

Agar upaya ini berhasil, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengidentifikasi mentor dengan baik dan membuat struktur pembelajaran lengkap dengan pencapaiannya.

Sehingga karyawan dapat tetap berada proses pelatihan yang tepat dan mampu mengidentifikasi peran barunya.

 

6. Mengumpulkan dan Melakukan Analisis Matrik Kesuksesan Program

Proses reskilling melibatkan banyak faktor yang kompleks. Perusahaan harus menetapkan tujuan yang jelas untuk program pelatihan ulang dan secara teratur mengukur kemajuan. Anda bisa menetapkan tujuan dengan metode SMART.

 

Cari Tahu Kebutuhan Reskilling dengan Competency Management LinovHR

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa salah satu pendorong kesuksesan dari implementasi reskilling adalah mengatur dan memetakan skill yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan Anda. 

Dengan mengetahui kompetensi karyawan saat ini dan apa yang dibutuhkan untuk mengisi suatu posisi baru, Anda bisa menyelenggarakan reskilling secara efektif. Lantas, bagaimana cara mengetahui kebutuhan tersebut? Anda bisa mengetahuinya melalui Competency Management LinovHR.

Competency Management LinovHR akan mendata dan mengelola seluruh kompetensi yang dimiliki karyawan serta kompetensi yang sesuai posisi yang ada di perusahaan.

 

Banner Keunggulan LMS LinovHR
Keunggulan LMS LinovHR

 

Perusahaan dapat menyusun kategori kompetensi sesuai tingkatannya, lalu menganalisis skill gap. Software ini akan memberikan Anda sejumlah informasi terkait keadaan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Selanjutnya Anda bisa mengambil keputusan apakah perlu melakukan reskilling.

Setelah mengetahui kompetensi apa saja yang dibutuhkan, Anda bisa memanfaatkan teknologi lainnya untuk menyelenggarakan reskilling lebih mudah dan cepat.

Anda juga bisa menggunakan Software LMS LinovHR, yang memungkinkan perusahaan menyusun dan menyelenggarakan pelatihan secara online.

Learning Management System LinovHR juga dapat memberikan kemudahan bagi karyawan untuk melakukan reskilling secara fleksibel, karena akses menuju materinya yang mudah dan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. 

 

Cari tahu kompetensi yang perusahaan butuhkan dengan Competency Management LinovHR, dan selenggarakan reskilling karyawan di perusahaan Anda dengan Learning Management System LinovHR. Kunjungi website LinovHR sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Sella Melati
Sella Melati

Cuma senang menulis, yang suka nonton sama traveling
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru