Mengenal Resertifikasi atau Sertifikasi Ulang

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Mengenal Resertifikasi atau Sertifikasi Ulang
Isi Artikel

Dalam menjalankan profesi tertentu, melakukan resertifikasi adalah hal yang perlu. Hal ini berlaku pada bidang industri maupun profesi yang menuntut adanya lisensi resmi untuk beroperasi secara legal.

Lalu, apa sebenarnya pengertian, alasan penting, serta daftar profesi yang memerlukan proses sertifikasi ulang? Mari simak artikel LinovHR di bawah ini.

Pengertian Resertifikasi

Resertifikasi adalah suatu proses pengesahan ulang atas pengakuan kompetensi seseorang di suatu bidang tertentu dengan cara pengujian ulang. Tujuannya untuk memastikan bahwa individu atau organisasi yang bersangkutan tetap memenuhi standar dan syarat yang berlaku di bidang terkait.

Proses sertifikasi ulang dilakukan oleh organisasi profesi terkait. Umumnya mencakup tahapan pembelajaran dan penilaian guna memastikan bahwa ilmu dan keterampilan yang dimiliki individu tetap relevan dan mutakhir sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.

Alasan Pentingnya Resertifikasi

Lalu, mengapa sertifikasi ulang terbilang penting bagi beberapa organisasi atau profesi? Ada berbagai alasan di balik hal tersebut, yaitu:

1. Menjaga Kompetensi dan Keterampilan

Bidang-bidang profesi seperti teknologi, keselamatan kerja, serta kesehatan terus mengalami perkembangan dengan adanya temuan baru.

Lewat sertifikasi ulang, para pekerja profesional bisa dipastikan tetap kompeten dengan perkembangan tersebut. Hal ini juga bisa membantu proses mitigasi dan manajemen risiko yang sesuai dengan standar.

2. Menjaga Kualitas Layanan dan Kepercayaan Publik

Pada bidang krusial seperti kesehatan dan keselamatan, adanya sertifikasi ulang membantu untuk menjaga standar tinggi terhadap kualitas layanan.

Komitmen ini kemudian juga mampu meningkatkan kepercayaan klien, pasien, serta masyarakat secara keseluruhan.

3. Bentuk Kepatuhan Terhadap Regulasi dan Standar

Beberapa profesi telah diatur oleh badan pemerintah lewat standar dan regulasi. Adanya sertifikasi ulang bisa memastikan bahwa para profesional tetap mematuhi segala peraturan dan etika yang berlaku.

Di dalam proses sertifikasi kerap mencakup pelatihan mengenai aturan hukum dan kode etik saat melakukan pekerjaan.

Baca Juga: Cara Melakukan Uji Kompetensi Karyawan

Daftar Profesi yang Membutuhkan Resertifikasi

Di dunia kerja, terdapat beberapa profesi yang perlu melakukan sertifikasi kompetensi. Setelah mereka mendapatkan sertifikat kompetensi tersebut, mereka perlu melakukan perpanjangan masa berlaku dengan melakukan resertifikasi.

Lantas, apa saja profesi yang perlu melakukan sertifikasi ulang?

1. Apoteker

Sebagai petugas medis yang bekerja meracik obat, keahlian seorang apoteker harus bisa dipertanggungjawabkan karena berdampak langsung terhadap kesehatan dan keselamatan pasien.

Maka dari itu, setiap apoteker diwajibkan untuk lulus dalam ujian sertifikasi guna memperoleh sertifikasi kompetensi dan lisensi praktik. Biasanya, lisensi berlaku dari tiga sampai lima tahun.

Jika ingin memperbarui, apoteker harus memenuhi syarat tertentu, contohnya menyelesaikan sejumlah kredit pendidikan berkelanjutan, mengikuti seminar atau lokakarya, dan terkadang lulus ujian ulang.

2. Perawat

Seperti apoteker, perawat juga harus melakukan resertifikasi supaya bisa melakukan praktik secara legal. Ini karena lisensi perawat biasanya hanya berlaku sekitar satu sampai tiga tahun.

Untuk melakukannya, perawat harus melewati proses berupa meraih kredit pendidikan berkelanjutan, memenuhi jumlah jam kerja tertentu, melalui evaluasi kinerja dan kompetensi klinis, serta kadang menempuh kembali ujian kompetensi.

3. Dokter

Baik dokter umum maupun spesialis, individu yang bergelut dengan profesi satu ini dituntut untuk memperbarui sertifikat kompetensinya. Sertifikasi untuk profesi dokter berlaku selama lima tahun dan harus selalu diperbarui untuk memperoleh SIP (Surat Izin Praktik).

Sertifikasi ulang sangat penting bagi dokter, terlebih karena dunia industri kesehatan senantiasa berkembang dalam hal inovasi dan tren baru.

Standar regulasi untuk praktik medis juga telah ditetapkan dengan ketat sehingga dokter harus mematuhi aturan yang ada agar terhindar dari malpraktek.

4. Pilot

Terkenal sebagai pekerjaan yang cukup berbahaya, setiap pilot harus memenuhi standar keselamatan dan kinerja yang telah ditetapkan oleh otoritas penerbangan.

Selain kemampuan untuk mengoperasikan pesawat secara aman, pilot juga harus menjalani pemeriksaan medis dan simulasi secara berkala, uji kompetensi, evaluasi kerja, serta kursus atau seminar seputar penerbangan dalam proses sertifikasi ulang.

5. Pemandu Lalu Lintas Udara

Menjadi seorang ATC alias Air Traffic Controller membutuhkan ketelitian dan keterampilan yang tinggi supaya pesawat dapat mendarat maupun lepas landas dengan aman dan membawa penumpang dengan selamat sampai tujuan.

Oleh karenanya, untuk menggeluti profesi ATC, dibutuhkan sertifikasi yang prosesnya terdiri atas pelatihan di akademi, ujian sertifikasi, serta on the job training. Sertifikat ATC berlaku selama satu sampai tiga tahun dan harus terus diperpanjang.

6. Guru atau Dosen

Sebagai agen pembelajaran yang bertugas mencapai tujuan pendidikan, guru dan dosen membutuhkan sertifikasi untuk menilai kelayakan dan kompetensi mereka dalam mengemban tanggung jawab.

Sertifikat mengajar guru biasanya berlaku selama tiga sampai lima tahun, sementara masa berlaku sertifikat mengajar dosen tergantung pada kebijakan institusi. Setelahnya, mereka kembali harus melakukan resertifikasi.

Kesimpulan

Sertifikasi ulang merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa seseorang tetap memiliki kompetensi yang relevan dengan standar suatu profesi. Di dalam prosesnya, pelatihan menjadi salah satu tahapan yang dilakukan.

Pelatihan membantu untuk memastikan seorang karyawan bisa meningkatkan skill dan kompetensi di bidangnya.

Manfaat dari pelatihan pun bukan hanya berguna untuk karyawan itu sendiri, tapi juga bagi perusahaan yang akan mendapatkan karyawan yang berkualitas.

Atur Jadwal Resertifikasi Karyawan dengan Modul LMS dari LinovHR

Learning Management System

Sekarang, memberikan pelatihan kepada karyawan pun bukan hal yang sulit karena sudah bisa dilakukan dengan menggunakan Software LMS LinovHR.

Software LMS LinovHR membantu perusahaan untuk mengadakan pelatihan secara online dengan proses yang lebih sederhana.

Didukung dengan fitur dan menu yang lengkap, perusahaan bisa membuat perencanaan pelatihan secara komprehensif.

Mulai dari mengatur materi apa saja yang akan diadakan, siapa saja yang bisa mengakses materi, bagaimana proses penilaian pelatihan, sampai dengan sertifikat setelah selesai pelatihan.

Pelatihan yang telah disusun pun dapat dengan mudah diikuti oleh karyawan melalui aplikasi ESS yang bisa di-install di smartphone mereka.

Buat pelatihan karyawan jadi hal yang mudah dengan Software LMS LinovHR, ayo ajukan demo gratisnya sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Amanda Alodyasari
Amanda Alodyasari

Content writing enthusiast. Lulusan sejarah dari Universitas Diponegoro. Hobi membaca dan menulis terkait dunia kerja, HR dan teknologi

Artikel Terbaru