Dalam dunia perpajakan, rekonsiliasi fiskal atau penyamaan pajak menjadi suatu aspek yang tidak dapat diabaikan.
Mengapa demikian? Hal ini karena rekonsiliasi fiskal merupakan proses penting dalam dunia perpajakan yang memastikan keselarasan antara informasi yang dilaporkan oleh wajib pajak.
Penyamaan pajak ini tidak hanya menjadi kewajiban hukum, tetapi juga merupakan langkah strategis bagi perusahaan untuk mengelola risiko dan memastikan ketaatan terhadap ketentuan perpajakan.
Oleh karena itu, mari simak artikel berikut ini untuk mengetahui jenis-jenis dan tahapan dalam proses ini!
Pengertian Rekonsiliasi FiskalÂ
Rekonsiliasi fiskal adalah salah satu cara dalam proses pencocokan atau penyesuaian laporan keuangan.
Proses ini akan menyesuaikan perbedaan yang terdapat antara laporan keuangan komersial yang umumnya disusun berdasarkan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dengan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan ketentuan fiskal perpajakan.
Hal ini penting karena laporan keuangan komersial dan laporan perpajakan dapat menghasilkan angka yang berbeda karena tujuan yang berbeda.
Misalnya, laporan keuangan komersial bertujuan untuk mengevaluasi kinerja ekonomi suatu entitas. Sedangkan, laporan keuangan fiskal digunakan untuk perhitungan pajak.
Oleh karena itu, melalui proses penyamaan pajak, kedua jenis laporan ini disesuaikan agar mencapai keselarasan.
Hasilnya sendiri akan direfleksikan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sebagai kertas kerja yang menyesuaikan laporan laba rugi komersial sebelum pajak sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku.
Kapan Rekonsiliasi Fiskal Perlu Dilakukan
Apa itu rekonsiliasi fiskal diterapkan pada laporan keuangan komersial untuk sejumlah kategori pengeluaran dan penerimaan. Terdapat beberapa situasi yang dapat menggunakan rekonsiliasi ini adalah seperti:
- Wajib pajak mencatat laporan keuangan dengan metode yang berbeda dari ketentuan pajak.
- Wajib pajak mengeluarkan biaya yang tidak dapat dianggap sebagai pengurang pendapatan bruto.
- Wajib pajak mengeluarkan biaya untuk memastikan pendapatan yang telah dikenai PPh Final dan pendapatan yang tunduk pada PPh Non Final.
- Rekonsiliasi dilakukan pada penghasilan yang dikenakan PPh Final.
- Rekonsiliasi diterapkan pada penghasilan yang bukan objek pajak.
Baca juga: Mengenal Tahun Fiskal
Tujuan Penyamaan Pajak
Sebagai metode yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat beberapa perbedaan dari laporan keuangan, rekonsiliasi fiskal memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Pemeriksaan Terhadap Draf Laporan Keuangan
Tujuan utama rekonsiliasi fiskal adalah untuk memungkinkan perusahaan untuk secara cermat memeriksa kembali rancangan laporan keuangannya sebelum diserahkan kepada Dirjen Pajak.
Dengan menggunakan data yang telah ada, perusahaan dapat meninjau rancangan laporan keuangan dengan teliti.
Misalnya, mulai dari mempertimbangkan segala jenis transaksi, hingga melakukan penyesuaian yang diperlukan antara pemasukan dan pengeluaran.
2. Mengurangi Kesalahan dalam Perhitungan Pajak
Dalam upaya untuk mematuhi peraturan dan regulasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, penting untuk melakukan penyesuaian laporan keuangan.
Mengapa demikian? Hal ini bertujuan untuk mencegah kesalahan atau kebingungan dalam laporan keuangan yang telah disusun.
Jika kesalahan terjadi, hal tersebut dapat mengindikasikan ketidakakuratan dalam perhitungan jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
3. Menghindari Adanya Kesalahan Hitung
Salah satu tujuan penyamaan pajak yaitu untuk mengurangi risiko kesalahan dalam perhitungan pajak.
Karena kesalahan nominal dapat berdampak fatal, proses ini diperlukan untuk menyusun laporan keuangan dan perhitungan pajak dengan lebih akurat.
Tak hanya itu, namun juga membantu Dirjen Pajak dalam menetapkan pajak yang sesuai dengan situasi perusahaan.
Baca Juga: Apakah Balance Sheet Itu?
Jenis-jenis Rekonsiliasi Fiskal
Rekonsiliasi fiskal memiliki dua jenis berdasarkan perbedaan antara komersial dan fiskal, yaitu rekonsiliasi beda waktu dan rekonsiliasi beda tetap. Berikut penjelasannya:
1. Rekonsiliasi Beda Tetap
Jenis rekonsiliasi beda tetap terjadi karena adanya transaksi yang diakui oleh Wajib Pajak sebagai penghasilan atau biaya sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Dalam konteks ini, perbedaan antara laba kena pajak dan laba akuntansi sebelum pajak muncul karena transaksi yang mengacu pada UU Perpajakan dan tidak akan secara otomatis terhapus pada periode berikutnya.
Dengan kata lain, perbedaan ini bersifat tetap dan memerlukan penanganan khusus dalam proses penyamaan pajak.
2. Rekonsiliasi Beda Waktu
Rekonsiliasi beda waktu terjadi karena adanya perbedaan dalam alokasi biaya antara sistem akuntansi dan sistem perpajakan, meskipun transaksi yang sama diakui oleh kedua sistem.
Artinya, transaksi tersebut diakui sebagai pendapatan atau biaya dalam akuntansi komersial dan pajak pada waktu yang sama. Namun, terdapat perbedaan dalam alokasi biaya terkait dengan waktu.
Tahap Rekonsiliasi Fiskal
Proses rekonsiliasi fiskal perlu dilakukan dengan beberapa tahapan seperti berikut ini:
- Memahami penyesuaian fiskal yang dibutuhkan terlebih dahulu.
- Mengidentifikasi elemen-elemen penyesuaian untuk mengevaluasi dampaknya terhadap laba usaha yang dikenakan pajak.
- Melakukan koreksi fiskal dengan menerapkan penyesuaian positif dan negatif.
- Menyusun laporan keuangan sesuai dengan persyaratan fiskal sebagai bagian dari lampiran SPT Tahunan Pajak Penghasilan
Contoh Rekonsiliasi Fiskal
Untuk memahami proses ini lebih lanjut, berikut adalah contoh dari rekonsiliasi fiskal yang dapat Anda lihat:
Kelola Administrasi Perpajakan Bersama Payroll Service LinovHR
Dalam mengelola administrasi perpajakan, khususnya terkait dengan penggajian karyawan, tugas ini kerap kali menjadi tugas yang kompleks dan memakan waktu bagi banyak perusahaan.
Namun, dengan dukungan layanan Payroll Services LinovHR, tugas ini dapat menjadi lebih efisien dan efektif.
Payroll Services LinovHR menawarkan solusi yang lengkap untuk mengelola proses penggajian dan administrasi perpajakan secara menyeluruh.
Mulai dari perhitungan pajak penghasilan karyawan hingga penyusunan laporan SPT tahunan, tim payroll service LinovHR memastikan bahwa perusahaan dapat mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku dengan akurat dan tepat waktu sesuai peraturan terbaru.
Dengan demikian, menggunakan Payroll Services LinovHR dapat memberikan keandalan dalam mengelola administrasi perpajakan dan perhitungan pajak menjadi sesuai dengan kepatuhan yang berlaku.
Segera kelola administrasi perpajakan dengan mudah bersama LinovHR. Segera ajukan demonya sekarang dan rasakan keunggulannya!